- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, driving, government, government regulations, newsbusiness, driving, government, government regulations, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
Dinas Perhubungan alias Dishub
Jawa Timur
dikabarkan akan melarang
inDrive
berfungsi di area tersebut, sebab tidak muncul pada sidang bersama mitra supir taksi
online
Dan ojek online di kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, pada hari Senin (19/5).
Wahyu Ramadhan selaku Communication Manager inDrive Indonesia mengatakan bahwa perusahaan belum memiliki kantor resmi di Surabaya. Meskipun demikian, inDrive berniat untuk segera memulai operasinya di kota tersebut dalam tahap penyelesaian Administrasi yang sedang berlangsung.
“Terkait ketidakhadiran kami dalam audiensi bersama DPRD Provinsi Jawa Timur pada Senin (19/5), hal ini disebabkan oleh kendala koordinasi internal yang sedang kami benahi,” kata Wahyu dalam keterangan pers yang diterima lowongankerja.asia.co.id, Jumat (23/5).
Meskipun begitu, inDrive tetap melakukan komunikasi yang intensif dengan pihak berwenang, seperti penjelasan secara langsung dari Country Government Relations Manager inDrive yaitu Rona Pasaribu tentang pertemuan itu ke Dinas Perhubungan Surabaya serta Kementerian Komunikasi dan Digitallya.
- Pemerintah Provinsi Jawa Timur Meminta Pengembang Berhenti Sementara Proyek Apabila Melanggar Peraturan
- Banyak Ditentang, Ini Rincian Pengurangan Biaya Komisi Grab, Gojek, Maxim dan inDrive
- Demo 25.000 Pengemudi Ojek Online, Berikut Perbandingan Biaya Komisi Gojek, Grab, Maxim, dan InDrive
Wahyu mengatakan bahwa inDrive sangat mementingkan asas transparansi serta terus melakukan komunikasi yang intensif dengan semua pihak berkepentingan, termasuk di tingkatan nasional dan lokal. “Selain itu, kami juga ingin memberitahu bahwa inDrive sudah mematuhi segala ketentuan yang ada dalam peraturan-peraturan yang berlaku sehingga bisa berfungsi secara sah di tanah air,” jelasnya.
Tim inDrive telah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama para mitra pengemudinya di Surabaya pada hari Jumat (23/5). Acara tersebut bertujuan sebagai wadah formal bagi para pengemudi untuk menyuarakan keluhan mereka kepada pihak manajemen.
Pada sesi diskusi itu, salah satu topik penting yang diangkat adalah proporsi mengubah posisi kerjasama supir menjadi
freelance
Berdasarkan hasil pembicaraan terbuka tersebut, sebagian besar supir tidak setuju dengan pergantian status mereka menjadi pegawai. Mereka lebih memilih untuk menjaga kebebasannya sebagai mitra.
“Kami juga masih konsisten dengan penerapan skema komisi rendah seperti sekarang,” katanya. inDrive menyatakan bahwa biaya potongan bagi pengemudi adalah yang termurah dibandingkan perusahaan-perusahaan lain di bidang transportasi.
online
lainnya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur dalam menyampaikan surat peringatan kepada para pengembang aplikasi yang tidak hadir pada pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Dinas Perhubungan Jawa Timur mengharapkan kepada para aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, dan InDrive agar secara sementara menghentikan operasi layanan yang mencakup mitra pengendara ojol serta taksi daring apabila terdapat ketidaksesuaian dengan peraturan daerah (Pemda).
Aplikator telah ditetapkan batas waktu studi selama satu minggu dan disarankan agar program tidak dieksekusi sampai terdapat proses harmonisasi yang dikendalikan oleh Dinas Perhubungan Jawa Timur.
“Apabila telah mencapai kesepakatan serta tidak menyalahi Surat Keputusan atau SK Gubernur Jatim, program tersebut dapat dijalankan kembali,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono, Rabu (21/5).