- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
commerce, indonesia, international relations, international trade, politicscommerce, indonesia, international relations, international trade, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
10
lowongankerja.asia
,
Jakarta
–
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto mengusulkan untuk memperdalam kolaborasi ekonomi antara Indonesia dan Selandia Baru. Salah satu fokusnya adalah pada potensi yang ada dalam bidang perdagangan.
Airlangga
menginginkan agar Selandia Baru bisa memberikan peluang ekspor yang lebih besar kepada Indonesia, terlebih lagi untuk produk hortikulturanya. ” Kami berharap Selandia Baru mampu menghadirkan jalan masuk pasar yang lebih lebar untuk buah-buahan tropis dari Indonesia,” ungkap Airlangga melalui pernyataannya secara tertulis pada hari Rabu, tanggal 4 Juni 2025.
Airlangga setelah itu berbincang dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay tentang tukar menukar tenaga kerja. Keduanya mengevaluasi peluang untuk menerapkan program Working Holiday antara kedua negeri tersebut.
Di samping itu, Airlangga juga menyinggung tentang program visa kerja untuk tenaga kerja asal Indonesia di Selandia Baru yang telah ada sebelumnya. Dia mengatakan, “Kita harus meningkatkan penggunaan visa kerja tersebut.”
Menurut Airlangga, kedua negara sepakat pula untuk menggenjot nilai dagang hingga ke angka NZD 6 miliar pada tahun 2029 akan datang. Peningkatan tersebut merupakan hasil dari perkembangan baik dalam hal investasi Selandia Baru di Indonesia yang diperkirakan mencapai USD 26 juta pada 2024 nanti.
Airlangga pun menginginkan agar Selandia Baru bisa tetap membantu dalam proses keterserapan Indonesia ke Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), serta Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik yang Lengkap dan Progresif (CPTPP). Dia menambahkan, “Kami mohon dukungan Selandia Baru pada usaha-usaha penting tersebut.”
Airlangga saat ini tengah menghadiri konferensi para menteri Dewan OECD 2025 yang digelar di Paris, Prancis, pada 3 Juni 2025. Di sana, ia sempat bertemu dan melakukan diskusi dengan Todd McClay.
Pada saat itu, Airlangga menyampaikan dokumen Initial Memorandum ke Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD). Menurut Airlangga, dalam konferensi pers virtual dari Paris pada Rabu malam, 4 Juni 2025, “Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang mendapatkan serta mengakses dan selesai dengan Initial Memorandum.” Hal ini dikatakan Airlangga selama konferensi pers daring di Paris pada hari Rabu malam, tanggal 4 Juni 2025.
Dokumen Initial Memorandum berisi evaluasi mendalam tentang kebijakan dan standar Indonesia dalam hal instrumen OECD. Dokumen ini menampilkan 32 bagian yang meliputi 25 area kebijakan dari OECD. Klaimnya mayoritas peraturan di Indonesia telah sesuai dengan kriteria OECD.
Anastasya Lavenia Y
berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini.