Lowongankerja.asiaJonatan Christie, juara tunggal putra asal Indonesia, memutuskan untuk menjadi atlet profesional dan hal ini menarik perhatian media di Denmark.
Jonatan Christie pada akhirnya membenarkan kabar yang telah berkembang sejak pertengahan tahun lalu tentang niatannya untuk bersaing sendirian dalam dunia bulu tangkis.
Pengambilan keputusan oleh Jonatan disampaikan saat konferensi pers bersama PBSI di Cipayung, Jakarta, pada hari Kamis tanggal 15 Mei 2025.
Di samping Jonatan, Chico Aura Dwi Wardoyo sebagai satu-satunya pemain bulu tangkis putra nasional lainnya pun mengundurkan diri dari Pelatnas dengan tujuan untuk berkarir secara profesional.
“Jonatan dan Chico bakal mengikuti latihan di fasilitas terpisah dari klub yang berada di pusat latihan nasional,” jelas Wakil Ketua Umum PBSI, Taufik Hidayat, saat memberikan keterangan pada lowongankerja.asia serta beberapa awak media lainnya.
Ini bukanlah sebuah perpisahan, melainkan sesuatu yang mengasah keterampilan kerjasama demi kepentingan Indonesia dengan tetap mempertimbangkan langkah-langkah yang matang serta tanggung jawabnya. Di manapun mereka berlatih, pastinya akan selalu menyandang nama bangsa dan meraih pencapaian untuk negara kita ini.
Jonatan tidak sendirian dalam hal ini. Banyak atlet dari tanah air telah tampil di luar Pelatnas dan beberapa berhasil mencapai prestasi di tingkat global.
Contohnya di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat yang merupakan unggulan utama dari tanah air kita sebelum masa Jonatan juga telah melakukannya.
Di antara para pemain papan atas dunia saat ini, terdapat Viktor Axelsen (Denmark), Anders Antonsen (Denmark), dan Lee Zii Jia (Malaysia) yang awalnya berkompetisi sendirian.
Diantara ketiga atlet tersebut, Axelsen yang menjadi orang pertama pergi dari pusat pelatihan di negaranya dan mendirikan tempat latihan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Axelsen mengambil keputusan tersebut segera setelah memperoleh medali emas Olimpiade pada tahun 2021. Meskipun terus bertanding secara profesional, hal ini tidak mencegahnya untuk mencapai kesuksesan serupa tahun lalu.
Antonsen mengejar ketinggalannya pada tahun 2022. Prestasinya naik secara signifikan tahun lalu setelah memperoleh lima gelar juara dalam turnamen seperti Malaysia Open, Indonesia Masters, Kejuaraan Eropa, Denmark Open, dan China Masters.
Untuk Denmark, ketidakhadiran Axelsen dan Antonsen dari “Pelatnas”, serupa dengan situasi di mana Indonesia kehilangan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting secara bersamaan, mengingat bahwa kedua pemain tersebut merupakan punggawa unggulan nomor satu dalam tenis meja tunggal putranya.
Maaf atas kesalahan tadi, berikut versi yang benar sesuai konteks badminton:
Untuk Denmark, tidak adanya Axelsen dan Antonsen di “Pelatnas,” mirip seperti kondisi dimana Indonesia tanpa Jonatan Christie dan Anthony Sinisaika Ginting sekaligus, karena keduanya merupakankedudukan sebagai pemain bulu tangkis tunggal putra terbaik negara mereka.
Akhirnya, upaya Jonatan berkompetisi sebagai atlet independent juga menyita perhatian masyarakat di negeri-negeri Skandinavia.
Kepada
TV2 Sport
, mantan juara ganda campuran dari Denmark, Joachim Fischer Nielsen, mengatakan dirinya tidak kaget dengan perubahan yang terjadi dalam dunia bulu tangkis belakangan ini.
“Christie merupakan salah satu atlet yang sangat terkenal di Indonesia, dan saat ini ia mulai merintis jalan karirnya sendiri,” ungkap Fischer.
Pasti hal ini akan mengundang berbagai respon, namun tidak mengejutkan bahwa hadirnya semakin banyak atlet independent menjadi tujuan dari cabang olahraga ini.
Mantan lawan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tersebut mengira bahwa aspek keuangan adalah penyebab utama yang mendorong Jonatan meninggalkan Pelatnas.
Fischer menegaskan bahwa mereka berharap bisa pergi untuk mencari sponsor pribadi tanpa dibatasi oleh federasi beserta para pengiklannya.
Kondisi tersebut membolehkan mereka meraih lebih banyak persetujuan.
Fischer pun menyoroti kesulitan yang perlu dihadapi Jonatan karena harus merawat segala kebutuhannya sendiri.
Bukan hanya bertanggung jawab untuk membayar tempat tinggalnya saja, para pemain lepas pun perlu merencanakan jadwal latihan mereka sendiri, membentuk staf pelatih, dan bahkan menunjuk lawan spar.
Menurut Fischer lagi, fluktuasi kinerja juga merupakan sumber risiko.
“Tiba-tiba Anda perlu menata segalanya dengan mandiri, dan hal tersebut mungkin dirasakan sebagai sesuatu yang berat,” ungkap Fischer.
Terkadang hal itu cukup mengganggu sebab tingkat keterampilan para pemain ikut berkurang, sehingga pendapat saya terbagi soal keputusan seperti ini.
Selain itu, kita menyaksikan penurunan performa signifkan dari Lee Zii Jia sejak ia mulai tampil sebagai atlet independen, berbanding terbalik dengan masa ketika dia masih dilatih oleh federasi Malaysia.
Sangat disayangkan, sebab apabila kita memperhatikan tingkatannya berfluktuasi di lapangan, biasanya hal tersebut muncul dari sesi latihan dan kemudian merembet ke permainan resmi.
Lee Zii Jia pernah tersandera dalam tren menanjak setelah “periode jaya” di awal kariernya sebagai pemain profesional, periode yang membuahkan serangkaian kemenangan berturut-turut di Kejuaraan Asia 2022 dan Thailand Open 2022.
Deretan kekalahan awal disertai perselisihan hukum dengan sang pelatih menyebabkan penurunan singkat sebelum akhirnya terlepas dari jajaran 10 besar dunia.
Sebaliknya, Jonatan menyatakan bahwa dia telah berpikir dengan sangat hati-hati tentang keputusan yang diambilnya. Ia tidak terburu-buru dalam membuat pertimbangan tersebut dan hanya melanjutkannya setelah merasa yakin sepenuhnya.
Jonatan menggunakan karir profesionalnya sebagai peluang untuk membangkitkan kembali jalinan karier yang sempat terhenti hampir pada saat dia akan pensiun lebih awal akibat kekecewaan dalam Olimpiade Paris 2024.
” sempat memikirkan untuk pensiun dari bulu tangkis setelah mengalami kekalahan di Olimpiade,” kata Jonatan yang sekarang menduduki posisi kelima dunia.
Saya mengobrol dengan sang instruktur. Ada pilihan lain selain menyerah. Saya bertanding secara profesional dan nekat untuk menyampaikan hal ini kepada PBSI.
Terima kasih PBSI telah memperhatikan karena saya kini sudah berstatus sebagai suami dan bapak.
Alasan tambahan adalah untuk makin mendekatkan hubungan dalam keluarganya yang kecil tersebut.
Setelah melangsungkan pernikahan dengan pacarnya, Shania Junianatha, di bulan Desember tahun 2023, Jonatan selanjutnya menyambut kedatangan anak laki-lakinya yang pertama, Jayden, delapan bulan setelah upacara perkawinan mereka.
Rumahnya agak jauh, membutuhkan banyak adaptasi. Ini terkait dengan permintaan yang ada pada akhir tahun sebelumnya. PBSI setuju hingga acara Sudirman Cup, selama ini saya bermain dan melatih diri di pusat latihan nasional.
“Perbedaannya terletak pada pusat pelatihan yang menggunakan nama Indonesia serta di bawah payung PBSI. Mudah-mudahan melalui kerjasama ini dapat meningkatkan prestasi kami,” harap Jonatan.
Jonatan bakal membuat debutnya sebagai atlet bukan anggota Pelatnas di ajang Singapore Open 2025 yang digelar dari tanggal 27 Mei hingga 1 Juni nanti.