- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
celebrations, culture, events and festivals, religion, traditionscelebrations, culture, events and festivals, religion, traditions - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
CHANELSULSEL.COM
– Idul Adha, yang kerap dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu perayaan utama bagi umat Muslim dan terjadi pada tanggal 10 Zulhijah.
Waktu ini tidak sekadar terkenal karena ritual pemotongan ternak qurban, namun juga menjadi kesempatan untuk menjalin tali persaudaraan dan membagikan kegembiraan bersama.
Walaupun inti acara Idul Adha di setiap negeri tetaplah sama, namun masing-masing memiliki warisan budaya khas yang patut untuk dilihat lebih dekat. Mari kita eksplorasi keragaman hari raya ini mulai dari Maroko sampai India!
1. Maroko: Semangat Hari Raya Idul Adha yang Abadi sepanjang Zaman
Di Maroko, Idul Adha dikenal sebagai “Eid al-Kabir” (Hari Raya Besar). Atmosfer peringatan mulai dirasakan beberapa hari sebelum tanggal tersebut.
Pasar-pasar ternak lebaran penuh dengan pengunjung, sementara bau bumbu tradisional untuk hidangan spesial Idul Adha sudah menguar di udara.
Menariknya, di sejumlah desa di Maroko, adat istiadat pengurbanan tetap hidup dengan partisipasi yang tinggi dari warga setempat.
Mereka akan berkumpul guna menunaikan ibadah penyembelihan hewan qurban bersamaan, lalu dagingnya didistribusikan kepada anggota keluarga, para tetangga, dan juga jemaat yang kurang mampu.
Setelah upacara penyembelihan hewan qurban, hidangan tagine berbumbu kuat dan couscous menjadi favorit para tamu.
Jangan lupa juga, para anak akan memakai baju baru dan berkeliling ke rumah-rumahan untuk menerima “Eidiya”, yaitu hadiah uang dari orangtua serta keluarga mereka.
2. Mesir: Liburan Berliku dengan Keajaiban dan Kenyamanan
Untuk warga Mesir, Idul Adha merupakan kesempatan berlibur panjang yang sangat ditunggu-tunggu.
Liburan resmi dapat mencapai durasi sampai lima hari, memungkinkan famili untuk bertemu dan melakukan perjalanan bersama.
Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, tak sedikit keluarga yang segera menunaikan ibadah penyembelihan ternak qurban mereka. Lalu, daging hasil kurbannya dimasak menjadi aneka hidangan nikmat semisal “fattah” (hidangan nasi bersama kerupuk renyah, sup kaldu, dan potongan daging) serta bermacam-macam olahan bakar lainnya.
Salah satu tradisi khas lainnya ialah berkunjung ke pemakaman keluarga yang sudah tiada. Di sana, mereka membawakan bunga serta mengucapkan doa.
Di samping itu, taman bermain serta zona wisata akan ramai dikunjungi orang-orang yang menginginkan untuk merasakan momen menyenangkan bersama dengan kerabat dan sahabat-sahabat mereka.
3. Turki: Perayaan Iduladha yang Hangat dan Keluarga
Di Turki, perayaan Idul Adha dikenal sebagai “Kurban Bayramı”. Kekeluargaan menjadi sentral dalam suasana ini. Sebelum melaksanakan salat Id, masyarakat Muslim di sini biasa membersihkan diri dengan bermandi besar, mengenakan pakaian terbaik mereka, serta menyemprotkan parfum. Kemudian setelah menunaikan salat tersebut, ritual pengurbanan pun dilangsungkan.
Di Turki, daging kurban sering diproses menjadi masakan seperti “kavurma” (daging goreng cincang) ataupun “sac tava” (daging yang ditumis menggunakan wok besar).
Mayoritas daging tersebut didistribusikan kepada orang-orang yang memerlukannya. Adalah kewajiban bagi semua orang untuk melaksanakan tradisi mampir ke rumah keluarga senior dan mengecup tangan mereka sebagai ungkapan rasa hormat.
Anak-anak pun akan mendapatkan hadiah atau uang jajan.
4. India: Jiwa Sosial yang Kuat dan Keunikan Budaya
Di India, Idul Adha disebut pula dengan nama “Bakrid”. Acara ini pun menjadi perayaan yang sangat meriah, khususnya bagi masyarakat Muslim.
Setelah melaksanakan shalat Id, banyak umat Muslim yang menjalaninya dengan penyembelihan hewan korban seperti kambing atau sapi. Kemudian daging tersebut dibagikan dalam tiga porsi: satu per tiga akan dikirimkan kepada keluarga sendiri, satu per tiga lagi disampaikan ke tetangga terdekat, serta sisa satu per tiganya didistribusikan bagi mereka yang membutuhkan atau orang-orang miskin.
Satu kebiasaan unik dari India adalah penyajian “Sheer Khurma”, sebuah jenis pudding tipis berbahan dasar mi manis yang direbus bersama susu, buah kurma, serta kacang-kacangan.
Sajian ini menjadi pilihan utama untuk breakfast pasca shalat Id. Tak hanya itu, terdapat juga sejumlah acara keliling dan pasar darurat yang menawarkan aneka hiasan serta kuliner khusus hari raya Idul Adha.
Spiritualitas berbagi dan persaudaraan begitu kuat dirasakan di setiap sudut India ketika perayaan Idul Adha tiba.
5. Indonesia: Kesibukan Perayaan Takbiran dan Berkumpul Bersama Keluarga
Tentunya, di tanah air kita yang indah, Indonesia, perayaan Idul Adha pun sangat meriah. Suasana malam hari dipenuhi dengan suara takbir yang bergEMA dari mesjid-mesjid serta jalanan sekitarnya.
Pada hari berikutnya, jutaan umat Muslim mengisi lapangan serta masjid guna melaksanakan shalat Id.
Setelah shalat selesai, ritual pemotongan hewan qurban menjadi titik tertinggi dari perayaan tersebut. Lalu daging hasil kurbanan itu didistribusikan ke masyarakat setempat.
Di tanah air kita, yaitu Indonesia, rutinitas berkumpul dengan anggota keluarga serta menikmati hidangan seperti opor ayam, rendang, ataupun sate sangatlah penting. Selain itu, silaturrahmi di kalangan tetangga dan saudara pun meningkat secara signifikan, menghasilkan atmosfer hangat dan persaudaraan yang tidak bisa diganti oleh apapun.
Mulai dari Maroko sampai India, tiap negeri punya caranya masing-masing untuk memperingati hari raya Idul Adha. Walau beda-beda, ada persamaan yakni antusiasme saling berbagi, keriangan bersama-sama, serta kesalehan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Saling mengucapkan tahniah Idul Adha buat semua saudara kita seiman di penjuru dunia! ***