- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
love and infidelity, marriage, relationships, romantic relationships, social issueslove and infidelity, marriage, relationships, romantic relationships, social issues - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
Perselingkuhan kerap kali jadi penyebab utama bagi sejumlah besar pasangan suami-istri mengambil keputusan untuk bercerai. Ini karena permasalahan tersebut bisa menimbulkan trauma emosi yang bertahan cukup lama baik pada individu maupun dalam ikatan mereka.
Di samping merasakan kesedihan pada tahap pertama, dampak emosional dalam waktu lama akibat selingkuh bisa berupa rasa cemas yang konstan, martabat diri yang rendah, serta ketidakmampuan untuk memercayai orang lain lagi.
Tindakan pengkhianatan bisa menciptakan hambatan dalam mengembangkan serta merawat hubungan di kemudian hari. Beban psikologis yang konstan, misalnya cemas, sedih, atau stres pasca perceraian, mungkin timbul dari tindakan tersebut.
Dilansir dari laman
Marriage,
Efek-efek tersebut menggambarkan kerumitan yang dihadapi saat merasakan konsekuensi dari perselingkuhan serta kebutuhan akan mendapatkan bantuan untuk proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan emosional.
Di sisi lain, mereka yang terlibat dalam perselingkuhan bisa menghadapi dampak sosial dari orang-orang di sekitar mereka. Tetapi, nyatanya hal tersebut bukanlah satu-satunya konsekwensinya.
Karena perkawinan merupakan sebagian dari ibadah kepada Allah SWT, seseorang yang melukai pasangan atau berzinah pasti akan menerima hukuman. Maka pertanyaannya, apa hukumannya untuk suami yang berzina?
Hukuman bagi suami yang berselingkuh dalam agama Islam
Dalam buku
Undang-undang tentang perkawinan dalam Islam sesuai dengan keempat madzab disertai peraturan yang berjalan di Indonesia
Karya Dr. Holilur Rohman, M.H.I., mengisahkan tentang seorang suami yang berkhianat pada istrinya dengan wanita yang secara fisik, finansial, status sosial, serta moral jauh lebih muda daripada istri sahnya tersebut.
Ini terjadi karena minat pada wanita merupakan suatu fenomena alami dan bagian dari kehendak manusia. Pria cenderung menginginkan pengalaman berbeda, mengejar hal-hal segar, serta bereksplorasi dengan pasangan yang baru.
Akan tetapi, situasi tersebut pasti menjadi tidak normal dan membahayakan apabila diteruskan ke tingkat selanjutnya, yakni berselingkuh.
Disebutkan bahwa sang suami diharuskan untuk mengendalikan diri dan bertahan dalam kesetiaan kepada istrinya. Apabila ia melihat wanita lain yang menarik perhatiannya, hendaknya dia mengingat kembali pada istrinya serta anak-anaknya.
Rasulullah SAW pernah berpesan, “Apabila kalian menemui seorang wanita dan dia membuat kalian tertarik, cepatlah untuk mendekati istri kalian. Karena, istri kalian memiliki segala sesuatu yang ada pada wanita tersebut.” (HR. Tirmidzi)
Dilansir dari laman
detikcom,
Hukum tentang perselingkuhan dalam Islam secara jelas dilarang karena merupakan bentuk dari perbuatan zina. Nabi Muhammad SAW dengan tegas menolak segala upaya yang dapat merusak ketentraman keluarga oranglain.
Ø¹Ù Ø£Ø¨Ù ÙØ±Ùرة ÙØ§Ù ÙØ§Ù رسÙ٠اÙÙ٠صÙ٠اÙÙ٠عÙÙÙ Ú¾ÙÙÙÚ¿ Ù
ÙÙÙ Ø®ÙØ¨ÙÙØ¨Ù اÙ
ÙØ±ÙØ£ÙØ©Ù عÙÙÙ٠زÙÙÙØ¬ÙÙØ§ Ø£Ù Ø¹ÙØ¨ÙØ¯ÙØ§ عÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙ
Artinya:
Abu Hurairah RA mengisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Orang yang tidak termasuk dalam golongan kita adalah mereka yang menipu wanita terhadap suamianya atau hamba sahaya terhdapat tuannya.’ ” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud)
Pengkhianatan dalam hubungan perkawinan menurut hukum Islam disebut zina muhsan. Ini pun diterangkan dalam ayat 2 Surah An-Nur dari Al-Quran, seperti yang terdapat pada kalimat berikut:
θμÏÎ¿Ï ÎºÎ±Î»Î½ÎµÏ ÏÎ³Î·Î½Î¾ÎµÎ¹Ï ÎºÎ±Î»Î½á¿–Î¶ καλνίζ καλνῖζ ÏαÏαθÎγειζ καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνίζ καλνΫ καλνίζ καλνά καλνίζ καλνΫ καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνΫ καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνΫ καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλνά καλνίζ καλÎ
Artinya:
Perempuan yang melakukan zina dan laki-laki yang melakukan zina, maka cambuhilah setiap satu di antara keduanya dengan pukulan sesuai hukumnya. Jangan biarkan belas kasih menghalangi Anda dalam menjalankan perintah Tuhan, apabila Anda percaya pada kekuasaan Allah serta hari akhirat. Selain itu, penghukumannya harus diamati oleh kelompok orang-orang yang memiliki iman.
Dalam pandangan Islam, seseorang yang terlibat dalam perbuatan zina dapat menghadapi hukuman rajam dan dilemparkan batu sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kesalahannya.
Ini juga didukung oleh sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, di mana terdapat seorang pria bernama Maiz bin Malik al-Aslam yang datang kepada Rasulullah SAW saat beliau sedang berada di dalam mesjid. Pria tersebut kemudian mengatakan, “Wahai Rasulallah, aku telah melakukan zina.”
Rasulullah SAW memutuskan untuk tidak menoleh padanya lagi. Tetapi, individu tersebut terus-menerus menyampaikan kembali ucapan yang sama dan hingga akhirnya ia pun bersumpah.
Selanjutnya, Nabi SAW memintanya datang lalu menanyakan, “Adakah kalian mengalami gangguan mental?” Orang tersebut pun menyatakan, “Bukan”.
Nabi SAW bertanya, “Adakah kamu melakukan zina dengan nikah?” Dia pun mengiyakan. Lalu Rasulullah SAW perintahkan, “Bawa dia dan lumpuri dia!” Jabir berkata, “Aku ikut membunuhnya. Kamilah yang melaknatinya di area shalat Id. Setelah terkena hujan batu dari si pemuda tersebut, dia kabur. Namun kami kejar dan temukan dia dalam suatu daerah penuh bebatuan, lantas kami lanjutkan pelaksanaannya disitu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Pilihan Redaksi
|
Berikut ini adalah hukuman untuk para suami yang berzinah menurut agama Islam. Semoga informasinya berguna, Bunda.
Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
Komunitas Squad. Registrasi dan ketuk
di SINI.
Gratis!