- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
health, health advice, health and exercise, health benefits, health tipshealth, health advice, health and exercise, health benefits, health tips - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
Mitra Jakarta
– Merasakan kekenyangan dan ketidaknyamanan di perut selama haid? Hormon, diet, dan cara hidup memiliki pengaruh yang signifikan pada situasi tersebut. Ketahui apa saja faktor pencetusnya berserta saran-saran mudah untuk mengurangi dan menjaga diri dari bengkak perut sehingga Anda bisa merasa lega sepanjang bulannya!
Dr. Manjusha Goel, seorang konsultan senior di Departemen Obstetri dan Ginikologi Rumah Sakit CK Birla di Delhi, India, menyatakan bahwa gejala gangguan pencernaan itu berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi saat menstruasi.
“Ini seringkali disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi secara normal selama masa haid,” jelasnya seperti dilansir Hindustan Times pada hari Sabtu (7/6).
“Hormon utama yang berperan dalam proses ini adalah estrogen dan progesteron. Sebelum siklus menstruasi dimulai, tingkat keduanya mengalami penurunan. Perubahan hormonal ini menyebabkan kontraksi pada Rahim, yang bertugas untuk melepaskan lapisannya, namun perubahan ini juga dapat memengaruhi aktivitas usus,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa peningkatan level progesteron sebelum siklus menstruasi bisa melambatkan proses pencernaan dan berpotensi menyebabkan konstipasi serta perut buncit.
Dokter Goel menjelaskan bahwa prostaglandin, zat kimia yang hampir menyerupai hormon dan dikeluarkan saat menstruasi, turut memicu timbulnya gangguan pencernaan ketika sedang menstruasi.
Menurutnya, zat tersebut bisa mengganggu fungsi usus dan membuat kotoran menjadi lebih cair atau malah menimbulkan diare.
Dia menjelaskan bahwa variasi hormon bisa membuat tubuh menimbun lebih banyak garam dan cairan, yang kemudian membuat perut terasa penuh atau membuncit.
“Dalam berbagai tahap siklus, komposisi bakteri pada usus juga bisa mengalami perubahan yang halus, yang kemudian akan memengaruhi proses pencernaan serta pembentukan gas,” jelasnya.
Dia juga menyatakan bahwa hasrat untuk mengkonsumsi gula dan makanan berminyak cenderung bertambah selama periode premenstrual syndrome (PMS).
“Bila kita memakan terlalu banyak cemilan tidak sehat, maka perut dapat menjadi buncit,” ujarnya.
Untuk mencegah potensi gangguan pada sistem pencernaan, wanita dianjurkan untuk merawat kesehatan saluran cerna saat sedang haid.
Dokter merekomendasikan agar wanita saat mengalami haid tetap memastikan kecukupan cairan dalam tubuh guna mencegah bengkaknya perut.
Wanita menstruasi juga dianjurkan untuk memasukkan makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan sereal lengkap ke dalam diet mereka guna membantu mengatasi konstipasi serta menurunkan risiko bengkak perut.
Selain itu, minuman alami semacam jahe atau peppermint bisa mendukung pengurangan rasa sakit akibat kram dan memfasilitasi proses pencernaan. Aktivitas gerak ringan juga berpotensi menormalkan fungsi buang air besar dan menghilangkan sensasi tidak nyaman di perut. ***