- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
controversies, government, military, news, politicscontroversies, government, military, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
15
lowongankerja.asia, JAKARTA –
Hercules Rozario Marshal akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada Mayjen (Purn) Sutiyoso.
Hercules dengan sungguh-sungguh memohon maaf kepada Sutiyososerta keluarganya atas pernyataan yang menganggap Sutiyoso telah berbau tanah.
Akan tetapi, Hercules malah menghadirkan tantangan kepada Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menyebutnya sebagai preman dan bertindak tidak sopan.
Pada awalnya, Hercules mengucapkan permohonan maaf kepada Sutiyoso serta keluarganya.
“Bapak Sutiyoso yang menyebutkan mengenai organisasi massa tersebut, saya ingin memohon permisi kepada Bapak Sutiyoso. Meminta pengampunan dengan sungguh-sungguh kepada Bapak Sutiyoso, serta kepada seluruh keturunannya dan keluarganya,” terang Hercules seperti dilansir dari YouTube Seleb Oncam News pada Jumat (2/5/2025).
“Karena Pak Sutiyoso berasal dari Komando Pasukan Khusus Baret Merah, saya sangat menghargai dan menyukainya,” katanya.
Hercules menyatakan bahwa dia merasa bersalah kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.
“Karena kesalahan yang terjadi kemarin, saya ingin menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya. Bahkan hingga generasi keturunan pun saya memohon pengampunannya,” ujarnya.
Hercules tidak berhenti sampai di sana dan malah menghadapkan diri kepada Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai tantangan.
“Tetapi Gatot, kakak laki-laki Gatot Nurmantyo Anda, saya tidak merasa terintimidasi oleh Anda. Saya tidak memandang tinggi pada Anda,” ujar Hercules.
Hercules merasa bahwa Gatot terlalu berlebihan dalam mendeskripsikan dirinya sebagai seorang preman garang.
“Mengapa Anda bisa bersikap seperti itu kepada saya? Sangat kejam sekali, saya telah melakukan kesalahan apa?” tanya Hercules.
“Saya tidak melakukan kesalahan terhadap Pak Gatot, lho. Bahkan ketika membicarakan tentang perilaku premanistik dan kekurangan pendidikan, saya bertanya-tanya, dimanakah kesalahan saya dari yang dilakukan oleh Pak Gatot?” tegasnya.
Hercules kaget karena dia tidak pernah punya masalah dengan Gatot Nurmantyo, tetapi mantan Panglima TNI itu malah sangat marah padanya.
“Pak Gatot yang kukhormati dan kumuliakan, mantan Panglima TNI-ku sangat kecewa nih, Anda dapat sangat marah seperti saya ketika ada kesalahan. Saya juga hanya manusia biasa, di sini untuk memperbaiki diri,” tambahnya.
Hercules juga menunjukkan sisi baiknya dengan sering merawat anak yatim dan janda, melakukan ziarah ke tanah suci, serta membimbing banyak orang menuju kesalehan spiritual.
Duitnya halal, bukan duit haram. Apabila ada udang haram tinggal dilaporkan sama Pak Polisi.
“Bapak Sutiyoso saja biarkan dia, Bapak Gatot kelihatannya sangat marah. Seperti ada masalah besar dengan diriku. Mohon Bapak Gatot jangan menghukumku,” tambahnya.
Gatot Nurmantyo marah karena Hercules
Kritik dan ejekan yang disampaikan Gatot Nurmantyo tidak datang begitu saja.
Tindakan Hercules yang baru saja mengatakan bahwa Sutiyoso berbau tanah telah menimbulkan kemarahan Gatot Nurmantyo.
Di samping itu, terdapat tiga poin utama yang menjadi penyebab kekesalan Gatot Nurmantyo terhadap Hercules.
Saya diam selama dua bulan, tetapi ketika membicarakan tentang Hercules, rasanya menjengkelkan dan tak tahu malu.
“Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa jika seseorang telah memutuskan untuk pensiun dan tidak diperhitungkan lagi, orang tersebut akan seperti hilang dari pandangan sebelah kiri mereka,” demikian terkandung dalam video YouTube Refly Harun yang dirilis pada hari Kamis tanggal 1 Mei 2025.
Pertama, Gatot mengkritik tindakan Hercules terkait dengan Sutiyoso.
Hercules dianggap tidak menyanjung tinggi seorang mantan anggota TNI.
Apa yang dikatakan Pak Sutiyoso? Tidak seorang pun dari Para Purnawirawa Sutiyoso akan melakukan kudeta terhadap negara, itu adalah fitnah!
“Bapak Sutiyoso adalah seorang pensiunan dari Tentara dengan rank baret merah Kopassus. Ia pernah menjadi jenderal berbintang tiga. Saya pun pensiunan, mengapa Anda tidak menilainya?” tandasnya.
Gatot juga menyebutkan tentang sejarah Hercules yang pernah bekerja sebagai pengangkat barang-barang untuk kebutuhan militer di waktu lampau.
Latar belakang itu menyebabkan Gatot Nurmantyo mengharapkan Hercules agar bersikap introspeksi dan berhati-hati dalam berkata-kata.
“Gktau aja kau bicaranya kayak gitu. Apa lupa sih, dlu km kan Cuma TBO (Tenaga Bantu Operasi)? Masa iya skrng km bisa omongan bebas gtu? Lgi pula km brp taun ini dari jakarta naik apa? Jg org yg bwt km kesni sekarang malah diem aj. Udh jd raja ya km?” teriak Gatot Nurmantyo lg.
Dia juga berani menunjukkan bahwa Hercules hanya seorang pengganggu berseragam ormas.
“Anda ini preman, mengenakan baju ormas. Saya dapat menunjukkan kalau dia adalah preman,” katanya dengan tegas.
Kedua, Gatot Nurmantyo mengkritik pernyataan GRIB yang menyebutkan bahwa Pemimpin Daerah lebih mementingkan mereka daripada rakyat.
Bila di Jawa Barat berkeinginan mendapat dukungan dari GRIB, langkah pertamanya adalah dengan mencintai GRIB terlebih dahulu sebelum memikirkan rakyatnya. Gunakan akal sehatmu!
“Gubernur, bupati, dan walikota seharusnya mengasihi rakyat terlebih dahulu, karena orang yang memilih mereka adalah rakyat bukan GRIB!” tegas Gatot.
Ketiga, insiden terjadi di Depok ketika mobil polisi dinyalakan api oleh anggota GRIB.
“Para preman tersebut, inilah yang membuatku marah, peristiwa terjadi di Depok. Kepolisian merupakan instrumen negara yang bertugas untuk menjaga keteraturan dan melindungi rakyat. Saat hendak memulai operasi, mereka malah dicegah, diserbu oleh massa. Ini negara apa sih?” ujar Gatot.
“Aparatur negara, kendalinya kembali terbakar. Saya bungkam, orang-orang mungkin berpikir bahwa kepolisian sudah tidak ada lagi. Mereka lari kepada para oknum tak bertanggung jawab. Hal ini sangat membahayakan persatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa apabila Hercules mencemarkan nama baik para purnawirawan, maka hal itu setara dengan pencemaran nama baik kepada Presiden Prabowo Subianto.
Sebab itu, Presiden Prabowo merupakan seorang mantan anggota TNI.
Ini justru mengingatkan Gatot Nurmantyo bahwa ia seharusnya menghormati kontribusi para mantan prajurit TNI yang telah memperbaiki kualitas hidup Hercules.
Ini dia, para prajurit yang ada di situ merasa telah mendapatkan bantuan, seperti ditolong membawa barang mereka. Jadi, akan diberangkan perjalanan ke Jakarta dan Solo agar kondisi hidup serta kesejahteraan mereka meningkat dan mengalami perubahan.
Namun, malahan dia mencela para pensiunan, padahal orang yang membawanya kemari telah pensiun pada zaman 1980-an,” ungkap Gatot.
Hercules juga secara konsisten menyatakan bahwa dia berhutang nyawanya kepada Prabowo Subianto.
Akan tetapi, Gatot meragukan kontribusi sang bekas preman tersebut.
Menurut dia, layanan Hercules hanyalah untuk mendatangkan perlengkapan militer saja.
“Pekerjanya mengangkat-barang, tentunya akan dibayarnya. Mungkin saja karena Pak Prabowo memiliki sifat yang baik, jadi andaikata dia terlibat, bisa jadi demikian. Namun, saya percaya bahwa tidaklah Prabowo lah orang yang meminta untuk datang ke Jakarta,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Gatot Nurmantyo menyatakan dukungannya terhadap Undang-Undang mengenai organisasi kemasyarakatan yang diajukan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Menurut dia, premanisme yang diselimuti dengan nama atauGAN harus dihentikan.
Artikel ini sudah dipublikasikan di
Tribunnews.com