- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, economics, finance news, investing, newsbusiness, economics, finance news, investing, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
18
Banyak investor ritel pemilik saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) merasa kecewa dengan jumlah saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang diterima setelah proses konversi penggabungan perusahaan tersebut. Beberapa dari mereka mengkritik adanya selisih antara jumlah saham yang didapatkan dibandingkan estimasi awal yang telah dikalkulasikan.
Konversi saham PT FREN ke EXCL terjadi bersamaan dengan pengumuman Bursa Efek Indonesia untuk mencabut pencatatan saham PT Smartfren secara resmi, efektif mulai hari ini, Kamis (17/4). Penarikan saham ini menandakan penyelesaian proses konsolidasi usaha yang sudah direncanakan sejak tahun 2023 sebagai elemen dalam restrukturisasi strategik grup Sinar Mas serta Axiata Group Berhad, kedua perusahaan tersebut adalah pemilik utama dari XL Axiata.
Keluhan tentang konversi saham mulai beredar di beberapa forum daring. Investor ritel yang memiliki saham FREN bernama Fernan menyatakan bahwa jumlah saham EXCL yang diperoleh melalui proses konversi lebih rendah dari perkiraannya atau disebut juga sebagai odd lot.
Pada bursa efek, istilah odd lot mengacu pada keadaan ketika jumlah saham yang dimiliki berjumlah lebih sedikit daripada satu lot atau 100 lembar. Ketika terjadi kondisi ini, investor pribadi tidak dapat menawarkan sahamnya untuk diperdagangkan di pasaran biasa.
Sebaliknya, perdagangan odd lot berlangsung di bursa negosiasi atau pasar tunai. Di pasar ini, harga dan jumlah saham yang ditransaksikan disepakati secara langsung oleh kedua belah pihak, termasuk investor serta broker.
Fernan menyebutkan bahwa dia sudah mengkalkulasi secara teliti rasio konversi saham FREN menjadi EXCL sebelumnya. Tetapi pada hari itu sendiri, ketika saham FREN akhirnya dihapus daftar publik, ia merasa menerima jumlah yang jauh lebih rendah daripada harapannya.
“Jumlah tersebut seharusnya tepat, karena saya telah melakukan konversi sesuai dengan rasio yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI),” jelas Fernan, Kamis (17/4).
Apa sebetulnya rumus perhitungan yang digunakan oleh BEI, serta di manakah titik perselisihan sehingga menciptakan kontroversi tersebut?
Konversi Saham dari FREN ke EXCL
Keputusan pencopotan saham tercantum dalam Pengumuman Bursa No. Peng-DEL-00002/BEI.PP2/04-2025. Pencopotan ini diambil setelah penggabungan yang sukses antara FREN dan perusahaannya yang dimiliki sepenuhnya, PT Smart Telecom (ST), menjadi bagian dari EXCL.
Saat yang sama, BEI merekam penawaran saham tambahan EXCL akibat konversi dari saham FREN dan ST sejumlah 5,07 miliar lembar. Bursa mengungkapkan bahwa langkah penghapusan listing tersebut mematuhi aturan dalam butir A angka 8 Peraturan I-G terkait Penggabungan atau Peleburan Usaha.
Kombinasi ini menghasilkan jumlah total saham yang direkam EXCL mencapai 18,19 miliar lembar, dengan kode transaksi masih dipertahankan sebagai EXCL. Menurut pernyataan resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), tingkat konversinya diatur secara individual sebesar 1:0,011 untuk setiap saham FREN dan 1:0,005 untuk tiap saham ST.
Berdasarkan aturan ini, masing-masing 1 lembar saham FREN memiliki hak untuk diubah menjadi 0,011 lembar EXCL. Singkatnya, berikut adalah perhitungannya sesuai dengan pengumuman Bursa Efek Indonesia:
1 saham FREN = 0,011 saham EXCL
- 100 saham FREN → 1,1 saham EXCL
- 50 saham FREN → 0,55 saham EXCL
- 10 saham FREN → 0,11 saham EXCL