Gejala Hipertensi dan Tips Pencegahan yang Perlu Anda Ketahui

Gejala Hipertensi dan Tips Pencegahan yang Perlu Anda Ketahui

Tanda-tanda tekanan darah tinggi
Seringkali terlihat remeh dan sering disepelekan, misalnya merasakan keletihan yang berlebihan atau sakit kepala. Bahkan, ada juga beberapa individu yang mengalaminya tanpa menyebabkan gangguan apapun. Oleh karena itu, memahami gejala-gejalanya lebih dini serta melaksanakan langkah-langkah preventif sangat krusial untuk mencegah perkembangan penyakit ini menuju komplikasi yang membahayakan.

Tekanan darah di atas angka 130/80 mmHg dapat dinyatakan sebagai tekanan darah tinggi.
darah tinggi
Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk warisan genetik, dampak penggunaan obat-obatan tertentu, sampai masalah kesehatan lainnya seperti kelainan pada organ ginjal atau tiroid.

Tanda-tanda Tekanan Darah Tinggi

Indikasi Hipertensi (Unsplash)

Hipertensi
Merujuk pada keadaan di mana tekanan darah bertindak melawan dinding arteri melebihi batas normal. Kondisi ini perlu dipantau dengan cermat sebab umumnya tak memberikan gejala yang spesifik, membuat banyak individu enggan sadar akan penderitaannya sendiri. Di bawah ini adalah beberapa indikasi dari hipertensi atau peningkatan tekanan darah:

  • Tingkatkan Kesehatan Jantung Anda Dengan 7 Bahan Alami Ini Untuk Mengurangi Tekanan Darah Tinggi
  • 10 Pangan Pengurang Tekanan Darah Tinggi untuk Mengatasi Hipertensi
  • Saran dan Panganan untuk Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi Pasca Idul Fitri

1. Sakit Kepala

Saat tekanan darah naik, aliran darah ke pembuluh darah kecil pada otak akan mengalir lebih kencang dibanding biasanya. Keadaan ini dapat menyebabkan munculnya sakit kepala. Penting untuk dimengerti bahwa rasa sakit kepala karena hipertensi memiliki karakteristik yang berbeda dari perasaan pusing yang seolah-olah membuat kepala bergoyang. Rasa sakit kepala disebabkan oleh peningkatan tekanan darah umumnya dirasakan sebagai sensasi nyeri menyerupai denyutan atau ketukan dalam kepala.

2. Sesak Napas

Harus waspada jika terjadi kesulitan bernapas, sebab ini mungkin menjadi indikasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kesulitan bernapas membuat jantung berusaha ekstra dalam memompa darah ke semua bagian tubuh.

3. Nyeri Dada

Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah, sehingga membuat mereka menjadi keras dan kurang fleksibel. Hal ini menghambat aliran darah dan pasokan oksigen ke jantung, yang mungkin berkontribusi pada masalah jantung serta gejala-gejala seperti rasa sakit di dada, termasuk angina.

4. Mimisan

Salah satu indikasi hipertensi yang harus dicurigai adalah mimisan atau perdarahan dari hidung. Ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang bisa mengganggu sirkulasi pada pembuluh darah, termasuk di area nasal, menyebabkan mereka menjadi rentan retak dan berdarah.

5. Gangguan Penglihatan

Hipertensi dapat mengakibatkan disfungsi visi. Di samping itu, situasi ini juga berpotensi memicu inflamasi pada lapisan pembuluh darah di mata. Walaupun penurunan kecerahan pandangan kerap dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kondisi tersebut mungkin merupakan tanda dari masalah ophthalmologis lainnya seperti katarak ataupun glaukoma.

Indikasi Tekanan Darah Tinggi Telah Parah

Jika tidak secepatnya dicek dan diobati sedari awal, hipertensi dengan tingkat serius bisa menyebabkan beberapa tanda-tanda seperti berikut:

1. Rasa Lelah Berlebihan

Kenaikan tekanan darah menambah bebannya terhadap organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal, sehingga secara perlahan dapat menyebabkan kelelahan lebih cepat.

2. Mual dan Muntah

Dalam kondisi hipertensi parah, seseorang dapat merasakan rasa mual hingga akhirnya muntah, hal ini dikarenakan adanya tekanan yang sangat tinggi di bagian kepala.

3. Kebingungan Mental

Tekanan darah tinggi bisa merusak arteri halus dalam otak yang bertanggung jawab atas komunikasi antara bagian-bagian otak. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti hilangnya memori, bingung, serta sulit berkonsentrasi dan gejala-gejala lain yang menyangkut kemampuan berpikir.

4. Darah Dalam Urin

Hematuria yaitu keberadaan darah dalam urine adalah salah satu gejala yang sering terlihat pada pasien tekanan darah tinggi.

Langkah-langkah Menghindari Hipertensi

Walaupun elemen-elemen seperti umur dan faktor keturunan tak bisa dicegah, ada banyak sekali risiko lain yang memicu tekanan darah tinggi yang tetap bisa dikelola. Oleh karena itu, tindakan preventif sangat perlu dipraktekkan, terutama oleh orang-orang dengan peluang besar mengidap hipertensi.

1. Tentukan Menu Makanan yang Sehat: Kurangi Lemak dengan Menambahkan Serat

Konsumsi makanan mempengaruhi kondisi kesehatan secara signifikan, termasuk pencegahan dari hipertensi. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak rendah dan berserat tinggi, misalnya biji-bijian utuh (seperti sereal, roti, atau pasta), produk susu low fat, daging tanpa kulit, buah, dan juga sayur-sayuran. Tambahan lagi, sebaiknya dihindari jenis makanan yang digoreng karena dapat menaikkan tekanan darah jika tidak dikontrol.

2. Rutin Berolahraga

Olahraga sangat diperlukan agar berat badan dapat terjaga dengan baik serta menghindari peningkatan tekanan darah. Ketika bobot seseorang bertambah, maka akan membutuhkan lebih banyak volume darah dan kondisi tersebut bisa menyebabkan kenaikan tekanan pada pembuluh darah. Direkomendasikan untuk melakukan olahraga selama setidaknya 30 menit per hari, sebanyak lima kali dalam satu minggu.

3. Batasi Konsumsi Garam

Agar dapat mencegah hal ini, konsumsi garam harus dibatasi hingga maksimal 2 gram (kira-kira setara dengan satu sendok teh) dalam sehari. Lebih baik menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan sodium, misalnya junk food, produk kalengan, serta hidangan hasil pengolahan.

4. Jaga Berat Badan yang Seimbang

Kemungkinan terjadinya tekanan darah tinggi dapat bertambah jika seseorang mengalami obesitas. Agar berat badan tetap ideal, lakukan dengan memulai gaya hidup yang lebih baik, misalnya dengan mengevaluasi kembali asupan makan serta melakukan olahraga secara berkala.

5. Atasi Stres Secara Efektif

Stres terus-menerus dapat meningkatkan tekanan darah sebab hormon stres membuat pembuluh darah menyempit sementara denyut jantung menjadi lebih cepat. Oleh karenanya, sangat diperlukan pengendalian stres, seperti melaksanakan meditasi, mendengar lagu-lagu, ataupun menjalankan aktivitas yang meredam ketegangan.

6. Istirahat yang Cukup dan Bermutu

Kekurangan istirahat atau pola tidur yang buruk dapat mempengaruhi tingkat tekanan darah Anda secara negatif. Idealnya, sebaiknya tidurlah selama 7-8 jam tiap malam. Agar mendapatkan kualitas tidur yang baik, buatlah lingkungan tidur menjadi damai, jauhkan diri dari kondisi perut kosong maupun sangat penuh saat hendak tertidur, serta kendalikan durasinya jika sedang melakukan tidur siang hingga maksimal 30 menit saja.

7. Batasi Konsumsi Kafein

Mengonsumsi kopi melewati batas empat cangkir sehari mungkin akan menambah tekanan darah Anda, walaupun dampak ini bisa bervariasi tergantung individu. Zat kafein dipercaya dapat memacu sekresi adrenalin serta menghalangi peregangan pembuluh darah, sehingga merangsang peningkatan tekanan darah.

8. Sering Memeriksa Tekanan Darah

Memonitor tekanan darah secara rutin adalah salah satu metode utama untuk mencegah penyakit. Anda dapat menjalani tes ini di pusat perawatan medis atau mengukurnya sendiri di rumah menggunakan tensimeter, selalu pastikan bahwa anda telah mengetahui cara kerjanya yang tepat.

Berikut adalah beberapa indikator hipertensi yang perlu dipahami guna menghindari potensi masalah kesehatan parah di masa mendatang. Walaupun gejala-gejalanya cenderung lemah hingga tak dirasakan sama sekali, situasi tersebut bisa sangat berbahaya jika tidak dikelola secara efektif.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *