- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
environmental pollution, football clubs, local news, soccer, sportsenvironmental pollution, football clubs, local news, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
– Tim Elite Pro Academy (EPA) SFC U-20 sekali lagi membuktikan permainan mereka yang menggembirakan dengan memperoleh kemenangan ketat 2-1 melawan klub dari Liga 4, Bandar Lampung FC, pada pertandingan persahabatan yang diselenggarakan di Lapangan Tanjung Bintang Lampung Selatan, Jumat (7/6/2025) petang.
Gol kemenangan untuk EPA SFC U-20 berhasil dicetak oleh Dwi Setiawan dan Fajar, sedangkan Balasan dari Bandar Lampung FC baru datang melalui sundulan Mancini di penghujung pertandingan.
Asisten pelatih penjaga gawang EPA SFC U-20, Ikhsan Al Karima, menyatakan bahwa terciptanya gol balasan dari Bandar Lampung FC dikarenakan kurang efektifnya komunikasi serta kondisi keletihan para pemain.
“Faktor keletihan juga penting, karena kami baru beristirahat sebentar lalu melanjutkan pertandingan, hal ini cukup melemahkan fokus para pemain,” ungkap Ikhsan.
Dia menyebutkan pula bahwa interaksi di antara para pemain merupakan tantangan besar yang perlu ditinjau dengan cepat oleh jajaran pembina tim serta pimpinan EPA SFC U-20.
“Kita akan membicarakannya nantinya bersama pelatih Amirul dan Mahyadi Panggabean,” katanya.
Walaupun begitu, Ikhsan masih menyampaikan pujian atas kinerja para pemainnya yang dianggap cukup menggembirakan untuk pertandingan berikutnya.
“Anak-anak cukup percaya diri untuk sesi perdana ini, namun perlu memperbaiki keterampilan berkomunikasi,” tandasnya.
Jalannya Pertandingan
Di awal paruh pertama, tim EPA SFC U-20 dengan seragam sepenuhnya merah menghadapi tantangan dalam mencari irama permainan, sehingga Bandar Lampung FC yang memakai pakaian seragam kuning-hitam berhasil mendominasi jalannya laga tersebut.
Seri-serangan dikirim oleh Bandar Lampung FC, tetapi dinding pertahanan yang kuat dari EPA SFC U-20, dipersiapkan oleh Ogil dan timnya, mampu menghentikan gelombang serangan klub asal zona Liga 4 Lampung Selatan itu.
Mendekati separuh babak awal, EPA SFC U-20 mulai mengenali gaya bermainnya.
Asisten pelatih Ali Romadhon mengambil keputusan penting dengan menurunkan pemain nomor punggung 22, Dwi Setiawan, yang akhirnya berhasil membongkar pertahanan lawan. Pilihan ini ternyata sangat bijak.
Bermula dari sepakan Fajar, umpan dilepaskan menuju pusat gawang Bandar Lampung FC yang dikawal oleh Aldino.
Terdapat kesalahan komunikasi di kalangan bek tim lawan, menghasilkan tabrakan antarapemain serta intersep yang kurang tepat.
Bola mendarat di kaki Dwi Setiawan, dia kemudian menenangkan dirinya dan mengendalikan bola sebelum melakukan tembakan voli menuju pojok kanan gawang Aldino.
Tendangan dari Aldino, walaupun sudah melompat keras mencoba mencegahnya, akhirnya tidak tertangkap dan membuat skornya berubah menjadi 1-0 bagi EPA SFC U-20.
Gol awal yang dicetak oleh Dwi Setiawan langsung membangkitkan rasa percaya diri tim “Elang Andalas Muda”, sehingga mereka berani untuk tampil dengan gaya serangan yang lebih agresif.
Tidak berapa lama kemudian, EPA SFC U-20 sukses menambahkan gol kedua lewat tendangan Fajar. Seri serangan balik yang dikerjakan tim tersebut memicu ketidaksiapan barisan belakang Bandar Lampung FC dalam mengantisipasi, setelah upaya serangan sebelumnya tidak membuahkan hasil.
Pelan melawan pesepakbola muda dari Elang Andalas menghasilkan tendangan bebas. Pemain bernama Fajar ini sukses menjalankan tanggung jawabnya dengan memasukkan bola ke pojok kanan gawang milik Aldino, sehingga angka permainan berubah jadi 2-0 dan menandai akhir paruh pertama.
Pada paruh kedua, Bandar Lampung FC berusaha membangunkan permainannya guna menyusul ketinggalan mereka, akan tetapi lini belakan Elang Andalas Muda masih kokoh dan tak mudah dihancurkan. Paruh kedua ini kemudian usai tanpa ada gol yang tercipta, hasil akhirnya tetap 0-0.
Di ronde ketiga, Bandar Lampung FC tetap meneruskan serangan mereka dan pada akhirnya berhasil membuka skor. Semuanya dimulai saat Ikbal berhasil menggiring bola melewat satu bek belakang EPA SFC U-20; lalu dia menyadari Mancini telah siap untuk mendapatkan umpan di hadapan gawang Elang Andalas Muda.
Dengan leluasa, Mancini menyisipkan si kulit bundar ke arah kanan gawang Aziz, merubah papan skor menjad 2-1. Akan tetapi, segera setelah terciptanya gol tersebut oleh Mancini, wasit membunyikan pluit panjang sebagai tanda bahwa permainan telah usai. Keberhasilan ini menciptakan alur positif untuk tim muda “Elang Andalas Muda” selama rangkaian turnya.