- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
indonesia, sports, women, women's sports, worldindonesia, sports, women, women's sports, world - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
Tim Nasional Wanita Indonesia melanjutkan kemajuan berarti mereka dengan langkah besar lainnya. Di hari Selasa, tanggal 10 Juni, keempat atlet muda dari Belanda secara resmi mendapatkan gelar sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka menyelesaikan proses ini setelah mengikuti upacara pengucapan sumpah di Kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU), yang terletak di Jakarta Selatan.
Mereka adalah Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, serta Isa Guusje Warps.
Mereka berempat berasal dari latar belakang Indonesia melalui salah satu leluhur yaitu kakek atau nenek mereka yang dilahirkan di negeri ini. Saat ini, mereka ingin menambah sentuhan segar bagi timnas Garuda Pertiwi yang sedang mengembangkan daya saing guna mencapai tujuan tampil di panggung internasional, seperti halnya Kualifikasi Piala Asia Wanita 2025 yang bakal diselenggarakan di Indonesia menjelang akhir bulan Juni nanti.
Emily Nahon dilahirkan di Oegstgeest pada tanggal 17 Mei 2007 dan bertugas sebagai bek tengah. Dia memperlihatkan penampilan luar biasa saat membela klub ADO Den Haag serta sudah masuk dalam tim utama untuk musim 2023/2024. Emily menggali warisan Indonesia melalui kakek buyutnya, Julia Andrette Margot Rancuret, yang lahir di Bogor, Jawa Barat.
Temannya di ADO Den Haag, Felicia de Zeeuw, merupakan seorang pemain sayap lahir pada tanggal 19 Januari 2006 di kota Delft. Dia sudah melaju melewati berbagai tingkatan mulai dari skuad U-16 dan U-19, serta baru-baru ini berhasil mendapat promosi ke tim senior klub tersebut. Keturunan Indonesia milik Felicia diperoleh dari sang nenek, Felixia Adelle Kuhuwael, orang yang berasal dari Jakarta.
Pada saat bersamaan, posisi penjaga gawang akan ditingkatkan oleh Iris Joska de Rouw, seorang kiper muda asal Rotterdam yang lahir pada tanggal 21 April 2005. Iris sudah mengikuti jejak karirnya di klub Sparta Rotterdam dan kini bergabung dengan tim utamanya. Dia mempunyai latar belakang Indonesia melalui sangneneknya, Christina Salomonson, orang yang dilahirkan di Lumajang, Jawa Timur.
Menambahkan ke dalam tim ini adalah Isa Guusje Warps, penyerang muda kelahiran di Veldhoven pada tanggal 3 Juni 2005. Saat ini dia membela klub NAC Breda setelah sebelumnya tampil untuk KRC Genk Ladies di Belgia. Latar belakang etnisinya mencerminkan akar Indonesia melalui sang nenek yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Setelah melantik sumpah, para peserta tidak dapat mengecilkan perasaan bangganya. Felicia menjelaskan bahwa hal ini adalah saat yang sangat membanggakan dan menjadi suatu kehormatan baginya.
“Felicia mengucapkan terima kasih ke PSSI, pemerintah Indonesia, serta seluruh tim yang telah mendukungnya dalam proses ini. Dia sangat antusias untuk segera berpartisipasi di Timnas dan menunjukkan performa terbaiknya,” katanya dengan gairah membara.
Serupa dengan itu, Iris de Rouw mengungkapkan kesyukurannya dapat kembali kepada asal-usulnya yang menjadi warisan keluarganya.
“Lebih dari hanya sepak bola, ini adalah wujud nyata dari identitas saya dan asal-usul saya. Saya begitu bergairah dan akan menyerahkan seluruh kemampuan untuk negara tercinta yaitu Indonesia,” jelasnya Iris.
Keempat atlet muda tersebut bukan hanya di naturalisasikan guna memperkukuh tim saja, tetapi juga menjadi elemen penting dalam strategi jangka panjang untuk mengembangkan daya saing Timnas Putri. Saat ini, PSSI sedang menyelesaikan proses penukarannya dengan KNVB (Belanda), sehingga para pemain dapat berpartisipasi secara resmi sesegera mungkin.
Apabila semuanya berjalan sesuai rencana, mereka memiliki kesempatan untuk menguatkan timnas wanita Garuda Pertiwi pada babak kualifikasi Piala Asia yang bertepatan dari tanggal 29 Juni sampai dengan 5 Juli tahun 2025.
Sebelum keempatnya, PSSI telah terlebih dahulu mennaturalisasi dua pemain keturunan Indonesia lainnya, yaitu Estella Raquel Loupattij dan Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, keduanya berasal dari Belanda. Secara bertahap namun pasti, dasar Timnas Putri Indonesia menjadi semakin kuat melalui gabungan antara pemain domestik dan diaspora.
Semakin banyak pemain berbakat asal mancanegara dengan keturunan Indonesia bergabung, impian menyaksikan Timnas Putri tampil kompetitif di kancah Asia dan dunia pun menjadi lebih nyata. Saat ini, mereka tidak hanya mempersembahkan dedikasi tinggi, tetapi juga membuka peluang baru bagi perkembangan sepak bola perempuan tanah air.