- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
economics, finance news, financial markets, investing market news, newseconomics, finance news, financial markets, investing market news, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
NEW YORK, lowongankerja.asia
– Nilai emas global meningkat di penutupan perdagangan Rabu (4/6/2025) sesuai waktu lokal atau Kamis (5/6/2025) dini hari Waktu Indonésia Bagian Barat, terdorong oleh perlambatan nilai dolar Amerika Serikat serta laporan ekonomi AS yang menurun.
Mengutip
Reuters,
Harga emas pada pasar spot meningkat 0,8% menjadi tingkat $3.378,22 per ounce, sesudah mencapai kenaikan tertinggi hingga 1%.
Selagi harga emas berjangka di Bursa New York Comex meningkat 0,7 persen menjadi tingkat 3.399,20 dolar AS per ounce.
Indeks dolar Amerika Serikat (DXY) bergerak turun sebesar 0,5 persen dalam sesi trading kemarin.
Penurunan nilai ini menyebabkan harga emas menjadi lebih terjangkau untuk pemegang mata uang lain, yang pada gilirannya mendorong ketertarikan para investor terhadap logam mulia tersebut.
Sebaliknya, keadaan ekonomi Amerika Serikat yang tidak stabil juga memperkuat posisi emas sebagai perlindungan nilai atau tempat berlindung yang aman saat terjadi ketidakpastian dalam bidang ekonomi.
Sektor layanan di Amerika Serikat – yang menyumbang dua per tiganya terhadap perekonomian dan mencatatkan penurunan untuk kali pertama dalam setahun – telah memicu kenaikan harga emas sebesar 1%, walaupun laporan pekerjaan ADP yang mengecewakan tidak banyak berpengaruh pada perdagangan bullion ini, seperti dikatakan oleh Tai Wong, trader komoditas mandiri.
Sektor layanan di Amerika Serikat menyusut pada Mei 2025, mencapai titik terendahnya dalam kurun waktu satu tahun.
Institut untuk Manajemen Persediaan melaporkan bahwa indeks pengelola pembelian non-manufaktur menurun hingga mencapai 49,9 pada bulan lalu, yang merupakan nilai terendahnya sejak Juni 2024.
Meskipun demikian, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP mengindikasikan bahwa perusahaan swasta di Amerika Serikat telah merekrut jumlah karyawan terendahnya dalam lebih dari 24 bulan terakhir.
Ketidakstabilan ekonomi muncul bersama-sama dengan perang dagang yang dibuat oleh Amerika Serikat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium hingga mencapai 50%, serta mendorong para mitra perdagangan AS agar secepatnya menyampaikan tawaran terbaik mereka demi mengelak dari bea masuk tambahan yang bakal membebani.
Investor saat ini sedang menantikan rilisan data nonfarm payrolls yang dijadwalkan untuk hari Jumat minggu ini, sebagai indikasi tambahan tentang sejauh mana ketidakpastian dalam bidang perdagangan berdampak pada lapangan kerja Amerika Serikat.
Informasi itu juga memberikan panduan kepada para pemodal dalam memahami arah kebijakan tingkat suku bunganya Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), di masa mendatang.
Kebijakan tingkat suku bunga milik The Fed benar-benar berdampak besar pada fluktuasi harga emas.
Saat suku bunga meningkat atau tinggi, emas yang tidak menghasilkan pendapatan menjadi kurang diminati oleh para investor, berbanding terbalik dengan obligasi dan saham yang sebenarnya memberikan pengembalian.
Saat tingkat suku bunga turun atau tetap rendah, pengembalian dari berbagai alat investasi juga mengalami penurunan, yang membuat emas semakin menarik di mata para investor.