- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
corruption, crime, government, news, politicscorruption, crime, government, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
JAKARTA,
– Mantan Direktur Utama PPATK Yunus Husein menyebutkan bahwa beberapa pelaku penyeludupan mendapat perlindungan dari “pemain besar.”
Istilah “bintang” mengacu pada tingkat kepangkatan para perwira senior dalam institusi TNI dan Polri, misalnya Brigadir Jenderal (Brigjen) yang dikenali sebagai satu bintang sampai ke Jenderal berlabel empat bintang.
“Kalau kita lihat kasus-kasus yang dulu kita lihat, pernah terima dari PPATK berapa banyak laporan yang belum terselesaikan, itu kita lihat sebagian ada bekingnya, ada bintang-bintangnya,” ujar Yunus dalam wawancara program GASPOL! yang tayang di YouTube
, Sabtu (7/6/2025).
Yunus menjelaskan bahwa wilayah perbatasan merupakan area rentan terhadap penyelundupan bermacam-macam barang dari negara lain, termasuk obat-obatan terlarang, uang hasil kejahatan, serta sebagainya.
Sepanjang sejarahnya, kata Yunus, penyelundup biasanya memiliki beking.
Mereka tidak bertindak seorang diri dalam hal tersebut.
“Aparatur, biasanya mereka dengan derajat tinggi, seperti misalnya brikadir atau satuan,” ungkap Yunus.
Mengingat hal ini, ia berpendapat bahwa sangatlah krusial bagi Kepala Badan Pajak dan Cukai yang terbaru, Letnan Jenderal (Purn) Djaka Budi Utama, agar dapat bertindak dengan keras dalam menghentikan aktivitas penyeludup tanpa memandang siapa pelaku tersebut.
Yunus menyatakan bahwa dia sangat menghargai keputusan Djaka untuk menerima posisi sebagai direktur jenderal, sebuah jabatan yang biasanya dipegang oleh pejabat berpangkat bintang dua.
” Kami menghargai beliau tersebut, bahkan pangkatnya pun dipertaruhkan, dia bersedia menerima tugas untuk bertempur di daerah-daerah perbatasan serta wilayah kepabeanan yang sangat banyak dan tak semua dari tempat itu dapat dilindungi,” ungkap Yunus.