Efek Kurangnya Zat Potasium pada Tubuh: Bisakah Mengganggu Denyut Jantung?

Efek Kurangnya Zat Potasium pada Tubuh: Bisakah Mengganggu Denyut Jantung?


DEMAK BICARA –

Kapotassium merupakan unsur mineral esensial untuk menjaga kelancaran fungsi tubuh. Kelangkaannya bisa mengakibatkankan bermacam-macama permasalahan kesejahteraan badani.

Walaupun jarang mendapatkan perhatian sebanyak nutrisi lain seperti protein, lemak, dan serat, manfaat potasium untuk kesejahteraan tubuh secara umum tetap tak boleh diremehkan.

Pada artikel ini akan dibahas ciri-ciri, indikasi, serta langkah-langkah untuk menghindari defisiensi potassium.

Indikasi dan Ciri-ciri Defisiensi Kalium

1. Kelemahan Otot

Satu tanda utama dari defisiensi potassium ialah otot menjadi lemah, terlebih pada bagian kaki. Kondisinya dapat ditandai dengan rasa sulit dalam melaksanakan gerak fisik dan mudah mengalami keletihan.

2. Kram Otot

Defisiensi kalium bisa mengakibatkan kram otot yang sangat sakit, terlebih lagi ketika sedang bergerak atau pada waktu istirahat.

3. Irregular Detak Jantung

Kalsium berperan dalam pengendalian ritme jantung. Kelangkaan kalsium bisa memicu irama jantung yang tak menentul atau dikenal sebagai palpitasi.
Perbaikan kesalahan pada teks asli: Mengganti “kalsium” menjadi “potassium”, dan sedikit penyesuaian kata lainnya untuk membuat paragraf lebih bervariasi namun tetap menjaga makna.
Maaf atas kekeliruan sebelumnya. Berikut adalah versi yang benar:
Potasium bertugas mengontrol detak jantung. Defisiensi potassium mampu menciptakan irama jantung yang tidak teratur ataupun biasa disebut dengan istilah palpitasi.

4. Tekanan Darah Rendah

Kalsium bertanggung jawab atas pengendalian tekanan darah. Kelangkaan kalsium bisa memicu penurunan tekanan darah, kondisi ini mungkin akan menimbulkan gejala seperti kepala pusing hingga kehilangan kesadaran sebentar.

5. Gangguan Pencernaan

Kekurangan potasium bisa mengakibatkan masalah pada sistem pencernaan, di antaranya adalah sembelit.

6. Risiko Batu Ginjal

Kalsium berperan dalam pengelolaan kadar air di dalam tubuh. Defisiensi nutrisi tersebut bisa menaikkan peluang terbentuknya batu ginjal.

Pencegahan Kekurangan Potasium

1. Mengonsumsi Makanan Berkalori Tinggi dalam Kalium

Mengonsumsi buahan dan sayuran tinggi potasium seperti pisang, alpukat, kentang, brokoli, serta jeruk bisa mendukung pencegahan defisiensi potasium.

2. Kendalikan Konsumsi Garam Berlebih

Sodium dan potassium berkolaborasi dalam menjaga kesetaraan fluida di dalam tubuh. Memperkecil asupan zat garam bisa mendukung tubuh merawat tingkat kalium agar tetap stabil.

3. Hentikan Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa mengakibatkan peningkatan pengeluaran potassium lewat urin. Mengendalikan asupan alkohol bisa turut membantu dalam pencegahan defisiensi potassium.

4. Bicarakan dengan Dokter atau Pakar Nutrisi

Apabila Anda memiliki masalah kesehatan spesifik atau sedang menggunakan obat-obatan yang bisa berdampak pada tingkat potassium di dalam tubuh, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan seperti dokter atau pakar nutrisi guna mengetahui apakah dibutuhkan tambahan suplementasi potassium.

5. Lakukan Pemeriksaan Medis Berkala

Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kadar potasium dalam tubuh.

Hal ini bisa mempercepat deteksi kurangnya kandungan kalium dengan cepat serta menerapkan tindakan antisipasi yang tepat.

Kekurangan potasium bisa berdampak merugikan bagi kesejahteraan tubuh.

Apabila menemui tanda-tanda dari defisiensi potassium, sebaiknya berbicara dengan tenaga medis guna pengecekan serta pengobatan yang sesuai. ***

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *