- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, culture, leadership, science, skillsbusiness, culture, leadership, science, skills - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
18
lowongankerja.asia
– Banyak individu meyakini bahwa kemajuan dalam karier disebabkan oleh nasib baik, kepintaran istimewa, atau jaringan sosial yang solid.
Wajar saja bila terdapat pandangan bahwa orang-orang yang dilahirkan dalam keluarga berada atau mempunyai keuntungan tersendiri cenderung lebih cepat meraih kesuksesan tinggi.
Nepotisme, ambisi yang luar biasa, atau dedikasi yang tak kenal lelah sering kali dipandang sebagai elemen kunci untuk meraih kesuksesan.
Namun, studi mengungkapkan realita yang lain. Walaupun hak istimewa dan nasib baik memainkan peranan, kedua elemen tersebut tidaklah menjadi penggerak utama bagi kesuksesan individu.
Malahan, ada dua keterampilan lunak yang telah dibuktikan oleh penelitian memiliki dampak signifikan pada kesuksesan seseorang dalam karir dan hidupnya.
Menurut artikel di yourtango.com, kedua karakteristik tersebut tidak berkaitan dengan tingkat ambisi seseorang atau jumlah harta yang mereka miliki.
Sebaliknya, kedua hal tersebut berhubungan dengan cara seseorang menangani diri mereka sendiri serta mengatasi hambatan dengan konsistensi.
Apabila kedua sifat tersebut dimiliki, kemungkinan meraih keberhasilan akan jauh lebih tinggi daripada sekadar bergantung pada aspek luar seperti nasib atau hubungan sosial.
1. Berhati-hati: Kompass Batin yang Memandu Kesuksesan
Keberanian tak melulu berarti bersikap cermat atau taat aturan saat menyelesaikan tugas. Lebih jauh lagi, ini merupakan hasrat internal untuk senantiasa memberikan hasil maksimal di tempat kerja serta membuat keputusan dengan matang mempertimbangkan segala aspeknya. Menurut penelitian yang populer dari Universitas Minnesota pada tahun 2019, kecermatan dapat dilihat sebagai kombinasi sejumlah karakteristik termasuk kedisiplinan, kemampuan berkonsentrasi, keteguhan hati, rapi dalam bertindak, serta menjalankan tanggung jawab secara baik.
Orang yang berhati-hati biasanya lebih bersifat strategis ketika mereka merancang karier mereka. Mereka tak cuma fokus pada penyelesaian tugas saja, tapi juga terus-menerus mencari metode agar bisa maju. Misalnya, individu yang hati-hati tidak akan menyia-nyiakan waktunya dengan hanya scrolling melulu di media sosial saat ada waktu kosong di tempat kerja. Justru sebaliknya, orang itu bakalan memakai momen tersebut bukan hanya untuk networking, pengasahan kemampuan, namun juga untuk mendeteksi kesempatan baru.
Professor Deniz Ones, salah seorang pengarang laporan itu, menyatakan bahwa kecermatan tidak semata-mata berkaitan dengan pekerjaan yang teliti atau mematuhi peraturan, namun lebih kepada adanya dorongan yang stabil. Individu bertipe ini senantiasa memiliki target spesifik dan berupaya meraihnya lewat pendekatan yang sistematis serta bisa dipercaya. Mereka paham bahwa pencapaian sukses tak didapat dari usaha singkat saja, akan tetapi merupakan hasil dari rangkaian perilaku kecil yang dikerjakan secara rutin dalam durasi waktu cukup lama.
2. Kontrol Diri: Rahasia Menjaga Emosi dan Bertingkah Profesional
Keterampilan lunak kedua yang memiliki dampak signifikan pada keberhasilan seseorang adalah kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Di tempat kerja, emosi sering kali dapat menyulitkan. Stres, tekanan dari pemimpin Anda, atau ketidaksukaan atas kondisi pekerjaan merupakan hal biasa. Akan tetapi, pembedanya ada di cara individu merespons dan menangani tuntutan ini; berhasil dalam manajemen emosi memisahkan mereka yang mencapai tujuan dari mereka yang belum.
Berdasarkan penelitian, individu yang memiliki disiplin diri yang kuat umumnya memiliki “pengaruh emosional positif” yang besar. Ini berarti mereka dapat tetap bersikap optimistis serta bertahan untuk meraih sasarannya di masa depan walaupun sedang mengalami kesulitan. Mereka jarang terbawa arus perasaan negatif, tidak bergeming oleh rasa frustasi, dan lebih condong kearah mencari cara keluar dari masalah dibandingkan hanya sekadar mengeluh.
Di lingkungan pekerjaan, bakat ini punya peranan semakin besar. Kini organisasi cenderung merekrut orang-orang yang dapat mengendalikan emosinya secara efektif, tidak cuma fokus pada skill teknikal saja. Ini karena individu yang sanggup bertahan tenang serta bersikap profesional di bawah stres biasanya lebih gampang berkolaborasi dalam sebuah grup, membuat pilihan cerdas, dan menjaga tingkat outputnya seiring waktu.
Bagaimana Mengevolve Dua Kemampuan Berikut?
Beritanya bagus, ketelitian dan mengendalikan diri bukan merupakan sifat bawaan yang tak terkikis. Keterampilan lunak tersebut mampu ditingkatkan melalui praktik serta pemahaman akan diri sendiri.
1. Tingkatkan Kemampuan Menjadi Disiplin dan Konsisten
Tentukan sasaran jangka panjang serta susunlah strategi spesifik guna meraihnya.
Terbiasalah untuk mengakhiri tugas sesuai dengan tenggat waktunya dan hindari penundaan dalam bekerja.
Lakukan penilaian performa secara berkala dan temukan metode untuk memperbaiki efisiensi kerja.
2. Atur Emosi Secara Efektif
Jangan cepat merespons ketika menghadapi hal-hal yang menimbulkan perasaan buruk. Luangkan beberapa saat untuk berfokus dan kemudian baru melakukan tindakan.
Konsentrasikan diri Anda pada penyelesaian, bukan sekadar permasalahan. Sebaiknya jangan keluh kesah, tetapi temukan metode untuk memecahkan hambatan yang terjadi.
Praktikan teknik relaksasi, contohnya meditasi dan berolahraga, guna mendukung pengaturan keadaan emosional dengan baik.
3. Manfaatkan Waktu Secara Optimal
Jauhi pemborosan waktu pada aktivitas tak bermanfaat. Bila memiliki waktu senggang, alokasikan untuk menguasai kemampuan baru atau menumbuhkan relasi profesional.
Utamakan pekerjaan yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan karir Anda.
4. Bentuk Pandangan Jangka Panjang Anda
Keberhasilan tidak terletak pada pencapaian seketika, tetapi pada perjalanan waktu yang lama. Jangan sampai merasa cukup atau gampang berhenti.
Teruslah berfokus pada pemikiran yang strategis danambil keputusan dengan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang, tidak semata-mata kenikmatan singkat.
Keberhasilan tak melulu bergantung pada betapa pintar, beruntung, atau ambisiusnya seseorang. Jauh lebih dari itu, dua keterampilan lembut seperti kehati-hatian dan disiplin diri memainkan peranan penting untuk mengukir kesempatan agar bisa meraih puncak sukses tersebut.
Keberhati-hatian mendukung seseorang agar tetap konsentrasi, tertib, serta berkewajiban dalam mewujudkan targetnya. Di lain pihak, kendali diri menjamin bahwa perasaan selalu diatur dengan baik, termasuk saat menghadapi kondisi yang rumit. Melalui gabungan dari kedua karakteristik tersebut, probabilitas meraih kesuksesan meningkat secara signifikan, tidak lagi bergantung pada elemen luar semacam nasib atau hak istimewa.
Apabila menginginkan pencapaian sukses, tingkatkan kedua kemampuan lunak ini dengan konsistensi. Lewat ketekunan, sabar, serta taktik yang sesuai, jalannya untuk mencapai hasil positif akan semakin luas terbentang.