- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, economics, finance news, financial markets, financial servicesbusiness, economics, finance news, financial markets, financial services - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
15
lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA.
Jumlah dana pihak ketiga dalam bentuk valuta asing (valas) pada sektor perbankan mengalami kenaikan di bulan Maret 2025 setelah pelaksanaan aturan baru yang mensyaratkan penyimpanan devisa dari penjualan sumber daya alam.
mulai berlaku ber 1
Maret 2025.
Sebagaimana sudah dikenal, pemerintah mengharuskan semua pengusaha ekspor barang bukan minyak dan gas untuk mempertimbangkan 100% Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam ke bank lokal dalam jangka waktu hingga satu tahun. Di sisi lain, pada industri minyak dan gas, aturan menyebutkan bahwa harus disimpan 30% dari Dana Hasil Ekspor selama periode tiga bulan.
Kebijakan tersebut ternyata mendorong peningkatan DPK valas di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk kuartal pertama tahun ini. Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, bank telah mencatat pertumbuhan DPK valas dari rekening DHE SDA sebesar 22% secara year-on-year (YoY).
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat (25/4), Deposito Perbankan Valas naik sebesar 5% secara tahunan (YoY) mencapai angka Rp1.335,7 triliun dibandingkan denganRp1.272,3 triliun pada periode yang sama di bulan Maret tahun sebelumnya.
Angka tersebut melebihi angka pada bulan sebelumnya yang mencapai Rp 1.317,5 triliun dan mengalami pertumbuhan 4,2% YoY dariRp 1.264,7 triliun di Februari 2024.
Simpanan dalam bentuk giro tampak mendominasi yakni sebesar Rp 761,4 triliun. Meski demikian, pertumbuhannya hanya sebesar 0,1% YoY dari posisi tahun lalu sebesar Rp 760,9 triliun.
Bahkan di bulan sebelumnya, simpanan giro dalam bentuk valas menurun 0,7% YoY yakni sebesar Rp 753,2 triliun dari Rp 758,4 triliun pada Februari tahun lalu.
Kemudian simpanan berjangka tumbuh 13,3% YoY menjadi sebesar Rp 379,0 triliun dari Rp 334,7 triliun di Maret tahun lalu. Ini juga meningkat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 12,5% YoY sebesar Rp 371,8 triliun.
Nilai simpanan mata uang asing pun naik 10,5% menjadi Rp 195,3 triliun dariRp 176,7 triliun pada periode Maret tahun sebelumnya. Angka tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan kenaikan bulan sebelumnya yaitu sebesar 9,6% YoY atau mencapai Rp 192,6 triliun.