- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
controversies, football clubs, manchester united, soccer, sportscontroversies, football clubs, manchester united, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
17
–
Manchester United kerap disapa dengan sebutan ‘ klub raksasa Inggris ‘. Walaupun klaim ini tetap menjadi bahan diskusi, popularitas Manchester United yang merambat ke seluruh penjuru dunia tak bisa dipungkiri.
Ruang lingkup internasionalnya tak terbandingkan di antara tim sepak bola elit Inggris. Namun, kepopuleran juga membawa naik turun, dan tidak ada klub lain yang mendapat perhatian sebanyak monumen besar yang bernaung di Old Trafford ini.
Manchester United tidak menolong diri mereka sendiri. Baik itu melalui struktur kepemilikan keluarga Glazer yang dipertanyakan dengan beban hutangnya, ataupun sikap angkuh para pendukung akibat masa golden era Sir Alex Ferguson yang berlangsung selama 26 tahun tersebut.
Akan tetapi, sejumlah keberhasilan trofi Ferguson diraih melalui jalur yang penuh kontroversi karena dia secara berkala membentuk tim superstars dengan mengandalkan pasar transfer tanpa selalu menjamin kesesuaian dengan peraturan.
Berikut adalah 11 transaksi perpindahan yang dilakukan oleh Manchester United baik melalui pembelian pemain baru ataupun penjualan yang menciptakan polemik, sebab diduga melakukan eksploitasi terhadap para pemain atau mengeluarkan dana besar untuk pemain yang tidak sesuai harapan.
-
Alexis Sanchez
Pemindahan Alexis Sanchez ke Manchester United di bulan Januari 2022 silam masih memberikan dampak negatif kepada klub akibat beberapa informasi keliru dan bisa jadi ini bakal menjadi salah satu transaksi paling buruk dalam sejarah klub besar Inggris tersebut.
Pada kesepakatan untuk pindahnya pemain serangan asal Chile tersebut, Manchester United tidak perlu membayar sepeser pun karena mereka sudah mengantarkan Henrikh Mkhitaryan ke Arsenal dalam transaksi bertukar pemain ini.
Biaya fantastis yang dikeluarkan untuk Sanchez, yang tidak berhasil sama sekali di Old Trafford, merupakan sebuah kesalahan pada kontrak gajinya. Diketahui dia mendapatkan penghasilan dasar sebesar £350 ribu seminggu dengan peluang meningkat hingga £560 ribu seminggu saat itu.
Sepertinya masih belum cukup merugikan, Sanchez dikabarkan memiliki biaya penandatangan kontrak senilai £6,7 juta dan sang perwakilan Fernando Felicevich menerima biaya agennya sebanyak £5 juta.
Akhirnya, United mengeluarkan dana sebesar £66,42 juta untuk pemain yang baru mencetak lima gol dan menyumbangkan sembilan assist di 45 laga. Hal ini turut membawa dampak pada kesalahan pengambilan keputusan merekrut yang merugikan bagi Manchester United.
2. Harry Maguire
Harry Maguire memang menjadi buruan tim-tim besar pada tahun 2019, ketika dia mencuri perhatian dengan penampilan gemilangnya bersama Leicester City. Dia terlihat sebagai salah satu dari sekian sedikit bek tengah yang handal dalam kompetisi sepak bola Premier League sepanjang musim tersebut.
Akan tetapi, tidak ada satupun orang yang menduga bahwa Manchester United akan menjadikan sang pemain internasional Inggris tersebut sebagai bek termahal di dunia dengan harga yang ternyata rumit untuk eks kapten tim mereka saat menghadapi masa-masa sulit bersama Old Trafford.
Leicester City bersedia merogok dana sebesar £80 juta untuk melepas Maguire ke Manchester United. Alasannya adalah karena Ole Gunnar Solskjaer membutuhkan keterampilan distribusi serta kemampuan kepemimpinan Maguire di posisi bertahan tersebut ketika menjabat sebagai manajer utama United.
Harganya yang tinggi membuat Maguire dijuluki kambing hitam sejak dia pertama kali datang ke Manchester. Bahkan ketika Solskjaer tidak ragu untuk menunjukinya sebagai kapten tim, performanya semakin menurun dan justru menjadi fokus utama masalah yang lebih besar daripada sebelumnya.
Maguire masih menyandang gelar sebagai bek termahal dalam sejarah sampai hari ini, namun dia telah merasakan peningkatan signifikan pada kariernya dalam beberapa tahun belakangan ini meskipun banyak waktu yang dihabiskannya di Manchester United bersama spekulasi tentang kemungkinan pindah klub.
Itu bukan salah para pemain, namun perjanjian tersebut sangat menghancurkan secara finansial bagi tim yang sudah mulai memburuk sejak tahun 2025. Citra Setan Merah pun ikut rusak, sementara sindiran tentang ‘Pajak United’ masih berlanjut sampai hari ini.
3. David Beckham
Kepindahan David Beckham telah banyak ditulis dalam sejarah, khususnya hubungan yang memburuk antara dirinya dengan Sir Alex Ferguson saat popularitas di industri hiburan global mulai meredupkan performa dan sikapnya di lapangan sepak bola.
Demikianlah pandangan Ferguson mengenai kejadian tersebut usai insiden sepatu bot yang terkenal, di mana ledakan kemarahan sang pelatih asal Skotlandia itu menyebabkan Beckham merasa tersinggung.
“Saat seorang pemain Manchester United merasa dirinya lebih unggul daripada sang pelatih, maka sudah waktunya bagi mereka untuk meninggalkan Old Trafford,” demikian kata Sir Alex Ferguson di buku autobiografinya sambil menyinggung tentang David Beckham yang berpikir bahwa ia lebih penting dibandingkan dengan Alex Ferguson.
BBC Sport
.
Dalam dokumen Netflix miliknya, Beckham menceritakan bahwa saat ia membaca kabar surat kabar terkait persetujuan Manchester United dengan Barcelona, dia menyatakan tegas bahwa apabila dirinya benar-benar harus pindah, maka keputusan tentang klub baru tempat ia bergabung seharusnya menjadi haknya untuk menentukan.
Setelah itu, United sepakat untuk melepas Beckham ke Real Madrid dengan nilai transfer sebesar GBP 25 juta. Namun, jumlah tersebut akan dipecah menjadi empat kali bayaran selama masa berlaku kontrak tiga tahun. Hal ini membuat para pendukung Manchester United tersinggung dan enggan menyaksikan pemain favorit mereka meninggalkan klub.
Waktu itu,
The Guardian
Melaporkan bahwa dia dihargai £50 juta beberapa musim sebelum transaksi tersebut terwujud, namun tim cuma mendapatkan £7 juta selama musim pertama setelah si megabintang pindah ke Santiago Bernabeu.
4. Rio Ferdinand
Rio Ferdinand dijuluki ‘Judas’ oleh pendukung Leeds United usai memilih untuk bergabung dengan musuh bebuyutan mereka, Manchester United, dalam transaksi terbesar liga Inggeris saat itu senilai GBP 29 juta pada Juli tahun 2002.
The Peacocks
Sebelumnya, mereka mencatatkan rekor di bulan November 2000 ketika membawa Ferdinand dari West Ham United ke Elland Road dengan nilai transfer £18 juta. Pemain belakang ini pun cepat menjadi pemain kunci bagi Manchester United.
Ketua Leeds Peter Risdale kala itu amat berkeinginan untuk menahan Ferdinand saat Setan Merah mengajaknya bergabung dengan Manchester, namun Bek asal Inggris tersebut menyatakan tekadnya untuk hijrah menuju Old Trafford.
Sejujurnya, aku tidak berencana menyampaikannya secara terbuka. Kita telah menemui titik temu dan kondisi di mana Peter Risdale menerima bagian dari kesepakatan tersebut; sementara itu, aku diberi peluang untuk bergabung dengan Manchester United,” ungkap Ferdinand kepada
TNT Sport
.
Ferdinand melanggar komitmennya saat membuat kesepakatan dengan
The Sun
bahwa dia berencana untuk tetap tinggal di Elland Road, hal ini tentunya menyinggung perasaan para pendukung setia Leeds.
Kontroversi mengenai perpindahan pemain tersebut semakin memperburuk permusuhan di antara para penggemar kedua tim, serta pindahnya dia menjadi titik awal dari arus keluar pemain yang pada akhirnya menimbulkan dampak besar.
The Whites
merosot ke divisi bawah Liga Inggris setelah 12 tahun di liga utama pada 2004 tersebut.
5. Bebe
Bebe merupakan salah satu dari sedikit pesepak bola yang direkrutm oleh era kepelatihan Sir Alex Ferguson dan sering kali menjadi pertanyaan besar sebab dianggap sebagai kegagalan akibat tak memenuhi harapan pendukung tim.
Pemain sayap dari Portugal itu cukup kurang terkenal saat Setan Merah mengeluarkan biaya sebesar £7,2 juta untuk merekrutnya dari Vitoria Guimaraes di bulan Agustus tahun 2010, hanya lima minggu setelah dia bergabung dengan tim asal Portugal tersebut.
Pemindahan tersebut dibalut dalam keraguan akibat laporan dari media Inggris yang menyebutkan bahwa mantan asisten Ferguson, Carlos Queiroz, telah menyarankan pemain depan muda itu beserta seluruh bakatnya.
Namun, ini merupakan transfer pertamanya yang terjadi saat dia menjabat sebagai pelatih dari Skotlandia tanpa menyaksikan satu pun pemain tampil sebelum bergabung dengan Old Trafford. Terdapat hal mencurigakan, khususnya ketika Queiroz mengingkari penudingan tersebut.
Jorge Mendes bertindak sebagai perantara dalam kesepakatan antara para pemain yang menimbulkan investigasi oleh kepolisan setelah Goncalo Reis, mantan manajer Bebe, menyatakan protes karena dirinya diganti dua hari sebelum berpindahnya klub tersebut ke Manchester United.
Keluhan itu diabaikan, namun perhatian utamanya adalah tentang jumlah uang transfer yang dibayarkan ke agen Mendes, yaitu Gesti Fute, yang diperkirakan telah menerima pembayaran senilai £3 juta.
6. Jaap Stam
Jaap Stam kerapkali masuk dalam deretan daftar bek terhebat sepanjang zaman yang bersaing di Liga Inggris. Ia jelas merupakan sosok yang sangat kuat dan berani mengorbankan apa saja untuk menjamin ketangguhan bertahanannya.
Pemain belakang yang sebelumnya memperkuat AC Milan ini dikenal karena bersikap terbuka dan pernah menyinggung Sir Alex Ferguson setelah membacanya ‘.
Head-to-Head
‘.
Pemain utama dari Kampen itu mengeluarkan pernyataan dan pengakuan yang menuai kontroversi terkait atasan di United pada buku tersebut, menyebutkan bahwa Ferguson telah ‘mengganggunya’ ketika ia masih membela PSV Eindhoven.
Ini menyebabkan ikatan diantara mereka menjadi tak terjaga lagi. Seperti yang telah kita lihat dalam cerita Beckham, hanya ada satu konsekuensi. Yakni berapa pun kemampuan seorang pesepak bola, ia akan pergi dari United ketika mengalami perselisihan dengan Ferguson.
Pada tahun 2001, Stam secara resmi bergabung dengan klub besar Italia, Lazio, seharga GBP 15,3 juta. Dia menganggap bahwa Ferguson telah menciptakan pengaruh negatif terhadap kariernya di Old Trafford berdasarkan “rasa dendam”, lebih dari performanya yang ada di lapangan.
Pada saat yang sama, sang pelatih berpengalaman dari Manchester United, yang dikenal sebagai Fergie, menyangkal tudingan tersebut dan bersikeras bahwa pernyataan pemain belakang tengahnya itu adalah tidak tepat.
“Semua itu tidak berhubungan dengan apa yang dikatakan Jaap Stam. Saya bisa menjamin, sudah kupersembahkan pada Jaap. Saya tak bakal biarkan hal semacam ini meredupkan fokus dan keputusanku,” katanya saat diwawancara.
The Guardian
.
7. Robin van Persie
Robin van Persie meraih Penghargaan Sepatu Emas Liga Primer Inggris tahun 2012 sesudah mengemas 30 gol dari total 38 laga, serta nyaris jadi ikon di Arsenal. Penyerang berkebangsaan Belanda tersebut adalah andalan bagi Arsene Wenger dan masuk sebagai salah satu striker paling tajam di planet ini.
Dia menjadi salah satu pesepak bola yang sangat diburu di seluruh dunia setelah menyatakan bahwa dirinya enggan menyetujui perpanjangan kontraknya bersama Arsenal untuk musim berikutnya meskipun masih memiliki jalinan hubungan hingga satu tahun ke depan di Stadion Emirates.
Juventus dan Manchester City pernah disebut-sebut sebagai tujuan Van Persie, namun ambisi pemain tersebut untuk kembali bekerja di bawah arahan Ferguson mendorongnya untuk hengkang dari Arsenal menuju salah satu rival utamanya.
The Gunners
yaitu Manchester United.
‘Suara hati van Persie’ bermaksud untuk bergabung dengan Setan Merah, dan meskipun agak enggan, klub London Utara tersebut akhirnya menerima tawaran sebesar £24 juta yang disertai dengan kritik keras dari para pendukung setia Arsenal.
Ferguson memberikan dampak signifikan pada keputusan saya untuk bergabung dengan Manchester United. Sebab, bagaimana dia menangani tim sekelas United dan cerita-cekatan yang kudengar dari para pemain disana,” ujar Van Persie saat diwawancara.
The Mirror
.
Van Persie sudah menyalahi Arsenal dan menyepakati bergabung dengan Manchester United di bawah arahan Ferguson guna membantu The Reds Devils mendapatkan gelar juara ke-20 sementara memakai nomor jersey 20.
Semakin sakit hati pula, mantan rekannya yang pernah bermain bersamanya menghargainya di Emirates usai kepastian kemenangan gelar liga lokalnya dan dia berhasil mencetak gol pada pertandingan seri 1-1 ketika dia mempertahankan penghargaan Sepatu Emas sebagai pencetak gol terbanyak.
8. David Bellion
David Bellion menyatu dengan Manchester United sebagai pemain bebas pada bulan Juli tahun 2003, namun periode kerjanya di Old Trafford lebih dikenal karena sejumlah skandal yang muncul pasca kedatangannya.
Penyerang asal Prancis tersebut pergi dari Sunderland setelah kontraknya habir, namun
Black Cats
menuduh bahwa Setan Merah sudah mendekatinya sebelum ia dilepaskan untuk membicarakan pindahnya klub.
Mantan petinggi Sunderland Bob Murray menggambarkan transaksi United sebagai sesuatu yang ‘kotor, memalukan, dan tak professional’. Ini berlangsung setelah ia awalnya menolak penawaran senilai £1,5 juta untuk biaya pindah pemain Bellion.
Sengketa itu diselesaikan di luar pengadilan, dengan tim dari Tyneside menerima paket kompensasi senilai £2 juta serta klausa penjualan yang sangat menguntungkan untuk Sunderland.
Menurut Manchester Evening News, agen David Bellion, Mike Morris, memainkan peran penting dalam transaksi tersebut karena ia merupakan sahabat dari Jason, anak laki-laki Sir Alex Ferguson. Hubungan ini membantu proses transfer berlangsung lancar.
Penghujat dan temuan dari perseteruan tersebut mengarah kepada tim melakukan investigasi terhadap aktivitas transfer klub mereka sendiri, mencakup dugaan penyalahgunaan dalam perjanjian dengan Tim Howard dan Kleberson pada tahun 2003.
9. Eric Cantona
Sifat temperamental Eric Cantona sering kali menjadi permasalahan selama kariernya, namun keahliannya yang luar biasa menjadikan dia salah satu striker terbaik di Liga Inggris saat itu.
Pemain asal Prancis yang enerjik tersebut disukai oleh para pendukung Leeds United namun tidak begitu juga dengan sang pelatih Howard Wilkinson, yang menjalin hubungan kurang hangat dengannya.
Permasalahan yang nyata terjadi antara kedua belah pihak, dan situasi ini menjadi lebih buruk saat Wilkinson menyingkirkan Cantona dari suatu laga dengan alasan cedera pada bagian atas paha, padahal beberapa hari setelahnya dia tetap bisa ikut bermain dan berhasil mencetak gol bagi tim nasional Prancis.
Dia mengajukan permohonan transfer pada tanggal 24 November 1992, dan Ferguson menyaksikan kesempatan untuk membawa bakal ‘Penebus’ dari klub pesaing ke Old Trafford.
Manchester United merekrut Cantona dengan harga £1 juta, dan dia berhasil mewujudkan visi Ferguson dalam merombak skuad Manchester United. Di saat bersamaan, Leeds pun melepas sang pemain berbakat namun sulit dikontrol, Wilkinson, kepada rival utamanya.
Namun, pendukung-pendukong Elland Road amat kesal dengan insiden itu sampai-sampai transaksi tersebut diberitakan bernilai £1,6 juta hanya untuk memuaskan mereka, demikian ungkap Martin Edwards, mantan petinggi Manchester United bidang sepak bola.
Saya benar-benar akan mendapatkannya (ungkap Ferguson).” Oleh karena itu, esok hari aku memanggil Bill Fotherby (mantan presiden Leeds) dan berkata bahwa kita akan mengejar Cantona dari pihak mereka.
Sepertinya kita yang membantunya! Kami mendapatkan senilai satu juta poundsterling tapi Bill minta kita bilang itu enam belas ratus ribu poundsterling agar pendukung Leeds tenang,” ujar Edwards dalam sebuah wawancara.
All Football
.
10. Dong Fangzhou
Dong Fangzhou adalah penandatanganan unik yang dikatakan sebagai strategi ekspansi promosi klub karena dia baru bermain sebanyak tiga kali dalam keseluruhan pertandingan ketika memakai seragam Manchester United.
Setan Merah senantiasa ahli dalam mengoptimalkan daya pikat komersialnya di pasaran Asia, wilayah yang mayoritas pendukung sangat menyembah reputasi tim tersebut.
Bayangkan saja betapa gembiranya orang China saat Dong resmi bergabung dengan tim dari Dalian Shide pada bulan Januari 2004 dengan nilai transfer awal sebesar GBP 500 ribu, yang kemudian meningkat hingga mencapai GBP 3,5 juta tergantung pada performanya.
Kesuksesan pemain asal Korea Selatan, Park Ji-Sung, dilihat dari perspektif pertandingan serta ekspansi pemasarannya menjadi rancangan penting dalam catatan Manchester United, namun terdapat kendala pada kontraknya mulai kehadiran Dong Fangzhou.
Saat sampai di Inggris, Dong tak memenuhi kualifikasi untuk mengurusizin kerjanya sehingga diputuskan dia akan dipinjamkan ke sebuah tim di Belgia secara temporary. Klub bernama Royal Antwerp dengan senang hati menyambutnya.
Dia sukses memecahkan rekor gemilang dengan mengemas 36 gol di 60 pertandingan liga sebelum akhirnya kembali ke Old Trafford pada tahun 2007.
Akan tetapi, dia menghabiskan setahun di bangku cadangan Ferguson cuma dengan tiga penampilan sebelum akhirnya dikembalikan ke Tiongkok demi menyegarkan kariernya. Percobaan Dong sama sekali tidak berhasil pada masa pemerintahan United.
11. Paul Pogba
Kerabatan antara Paul Pogba dan Manchester United mirip dengan sebuah baris dalam puisi oleh Herman Hesse yang menggambarkan kepulangan ke Old Trafford pada tahun 2016, yakni, “Sebagian dari kita percaya bahwa ketekunan membentuk kekuatan kita, namun kadang-kadang hal tersebut bermakna untuk melepaskan.”
Reuni tersebut telah runtuh sejak awal akibat situasi mengenai perjanjian senilai £89 juta antara Manchester United dan Juventus ketika sang gelandang flamboyant dengan gaya rambut unik sedang berada di puncak performanya.
Pemindahan tersebut mencatat rekor dunia, melampaui kedatangan Cristiano Ronaldo ke Real Madrid di tahun 2009. Apakah Pogba sudah melakukan cukup untuk mendapat sorotan sebesar ini? Bisa jadi belum, namun tak dapat dipertanyakan lagi bahwa dia adalah salah satu gelandang paling berkualitas di benua Biru.
Hal tersebut tidak terwujud lantaran Pogba mengalami cedera serta performa tim Manchester United saat itu tengah menurun. Di samping itu, ada keraguan tentang tingkat komitmen dan semangat Pogba untuk memberikan penampilan terbaiknya di Old Trafford pada periode tersebut.
Pasukan Inggris seperti elang saat prospek akademi yang pernah pecahkan pembagian tim ini menginjakkan kaki dalam acara pesta karpet merah atau terlibat dalam aktivitas selain sepak bola.
Berdasarkan aspek finansial yang menimbulkan polemik dalam perjanjian itu, mantan agente Paul Pogba, almarhum Mino Raiola, diduga mengantongi laba sebesar GBP 41 juta dari transaksi tersebut.
Dalam
The Football Leaks: Bisnis Kotor dari Sepak Bola
FIFA sedang menyelidiki dugaan pelanggaran terkait dengan hak milik pihak ketiga, namun yang lebih mencengangkan adalah sang juara Piala Dunia 2018 tersebut dilepaskan tanpa biaya apapun pada tahun 2022 kemarin.