- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
education, news, news media, politics, politics and governmenteducation, news, news media, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
lowongankerja.asia
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menunjukkan ketidaksenangannya terhadap sekolah-sekolah yang tetap melanjutkan kegiatan studi wisata.
Dedi Mulyadi sudah menyetop kegiatan study tour di SMA negeri karena membebani para orang tua murid serta berisiko tinggi terjadinya pemerasan dana tidak resmi.
Tetapi saat ini muncul keluhan baru mengenai tur pelajar.
Warga tersebut menyatakan bahwa terdapat beberapa sekolah yang tetap melanjutkan program studi wisata tanpa memperhatikan aturannya.
Penduduk itu ternyata adalah orangtua dari seorang siswa di sebuah SMK yang berlokasi di Bekasi.
Dedi Mulyadi lantas bertanya tentang nama sekolah yang menyelenggarakan kegiatan study tour itu.
“Ini aku sedang berada di Bekasi nih, ada seorang penduduk datang untuk melapor,” kata Dedi Mulyadi seperti dilansir dari akun media sosialnya pada hari Kamis (24/5/2025). “SMK apa?” tanyanya.
“Ibu yang mengenakan pakaian warna merah muda itu menyebut ‘SMK Karya Pembaruan’,” katanya.
Perempuan itu pun menerangkan dengan rinci mengenai kesulitan yang dihadapinya.
Kami terus melanjutkan perjalanan studi wisata ke Bali. Lalu bagaimana dengan aturan dari Bapak yang menghentikan study tour?
Selanjutnya Dedi mencoba menggali informasi tentang besarnya biaya yang dibebankan orangtua pada study tour ke Bali itu.
Wanita tersebut pun memberikan penjelasan yang mendetail.
Seperti membayar iuran untuk tiga tahun sebesar Rp 150.000, biaya SPP senilai Rp 300.000, ditambah dengan pembayaran pada akhir tahun.
“Estimasi total biaya pergi ke Bali menurut saya sekitar Rp 5-6 juta, Pak,” ujar sang wanita tersebut.
Mengetahui demikian, Dedi menyampaikan pesannya lewat video khusus kepada SMK Pembaharuan Bekasi.
Dia menyatakan siap untuk mengambil tindakan terhadap sekolah-sekolah yang menyalahi peraturan tentang studi wisata turut serta gubernur Jawa Barat.
“Kami tidak ragu untuk menerapkan langkah-langkah konkret pada sekolah itu jika mereka tetap bersikeras,” tegas Dedi.
“Keluhan ini datang dari orangtuanya,” lanjut Dedi.
Sambil menunjukkan para orangtua murid yang sedang mengeluh, Dedi bertanya lagi tentang perasaan mereka terkait kegiatan study tour itu.
“Benar pak, terbebani pak, berat pak,” sahut sang wali murid itu.
“Kemarin saya pun meminta kepada kepala dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat yang bertindak sebagai pelaksana tugas agar menghubungi para kepala sekolahnya,” jelas Dedi Mulyadi.
(*/lowongankerja.asia)
Artikel sudah tayang di
tribun-jabar
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Periksa juga berita atau detail tambahan di
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel
Berita viral lainnya di
Tribun Medan