- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, commerce, investing, news, technologybusiness, commerce, investing, news, technology - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
30
lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA
Badan Pengelola Investasi Daya Agung Nusantara (BPI Dana Antarta) diberitakan akan menjalin kerjasama investasi jangka panjang dengan Tiongkok.
Itu merupakan hasil dari pertemuan strategis antara Indonesia dan Tiongkok yang terjadi pada tanggal 20-21 Mei 2025 di Beijing. Pertemuan kali ini diketuai oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN).
Kunjungan ini adalah bagian dari rombongan resmi Republik Indonesia yang diketuai Dewan Ekonomi Nasional (DEN), bertujuan untuk menguatkan ikatan bilateral serta mengeraskan kerja sama investasi cross-sector diantara kedua negara.
Pandu Patria Sjahrir, CIO dari Danantara, menyebut bahwa pihak berwenang di Tiongkok telah menunjukkan dukungannya atas kedatangan Danantara Indonesia sebagai lembaga manajemen investasi strategis dalam negeri.
“Pemerintah Tiongkok menegaskan komitmennya dalam mendukung kerja sama di antara Danatama Indonesia bersama beberapa lembaga investasi utama Tiongkok, termasuk China Investment Corporation (CIC), State Development and Investment Corporation (SDIC), serta China International Trust and Investment Corporation (CITIC),” katanya pada pernyataan resmi hari Jumat tanggal 23 Mei.
Pandu mengatakan bahwa saat bertemu dengan CIC, mereka membicarakan tentang skema kolaborasi yang melibatkan investasi langsung serta keterlibatan dalam penanganan dana bersama.
“CIC mengungkapkan kesanggupannya dalam meningkatkan investasi di Indonesia, terutama pada bidang kesehatan, konsumen, infrastuktur, sumber daya alam, serta pusat data dan teknologi,” katanya.
Selanjutnya, kata Pandu, Commercial Bank of China (ICBC), bank dengan aset terbesar di dunia menurut prediksi, berbicara tentang kemungkinan mendukung secara keuangan proyek-proyek energi terbarukan.
“ICBC juga mendorong Danantara Indonesia ikut serta dalam the Belt and Road Bankers Roundtable, yaitu suatu forum terkemuka yang menyatukan 180 lembaga keuangan dari 85 negeri,” ujarnya.
Selanjutnya, Pandu menyebut bahwa organisasinya mengamati adanya kesepakatan yang solid dari sejumlah institusi finansial dan investor di Tiongkok guna meningkatkan kolaborasi dengan Indonesia via Danantara.
“Terlihat niat serupa dalam mendirikan kerjasama jangka panjang yang bukan saja saling menguntungkan, namun juga memiliki dampak signifikan terhadap perubahan ekonomi di kedua negara,” tandasnya.