- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, economics, funding, government, moneybusiness, economics, funding, government, money - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
11
– Jumlah total dana yang disalurkan kepada Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tercatat sebesar Rp 250 triliun. Menko Pangan Zulkifli Hasan mengkonfirmasi bahwa sumber dana ini tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana yang dihadirkan bagi koperasi-koperasi desa berupa plafon atau ambang atas pinjaman dari pihak perbankan untuk para anggotanya.
“Kopdes yang bertujuan untuk mengembangkan dua juta usaha mikro menjadi menengah sudah memiliki anggaran sebesar Rp 250 triliun. Meski demikian, uang tersebut bukan berasal dari APBN, tidak berupa pembagian tunai, tetapi bersifat sebagai batas kredit maksimum,” ungkap Zulhas pada acara Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional di Jakarta, Selasa (10/6).
Ketua umum PAN tersebut menambahkan bahwa jumlah dana yang akan disalurkan kepada para pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencerminkan dukungan pemerintah saat ini. Yang terpenting adalah komitmen BUMN Indonesia untuk mendukung UMKM.
Menurutnya, Kopdes kelak akan mencakup 70 ribu desa serta 10 ribu desa nelayan. “Akan ada batas maksimal kredit bagi yang pertama sebesar tiga miliar rupiah; hal tersebut sangatlah penting. Lebih dari itu, dukungan BUMN pada Kopdes juga menjadi prioritas,” ungkap Zulhas.
Di samping mendapatkan kredit dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), nantinya Kopdes juga bakal berfungsi sebagai ekstensi bagi beberapa perusahaan milik negara seperti Pertamina, BRI, dan Bulog.
Menurutnya, tiap Kopdes akan berfungsi sebagai titik distribusi gas 3 kg. Di samping itu, masing-masing Kopdes juga bertindak sebagai penyalur pupuk bersubsidi. “Lebih lanjut, setiap Kopdes bakal menyediakan sembilan barang kebutuhan dasar yang diatur oleh Bulog. Kopdes pun akan bekerja sama dengan sektor perbankan dan memiliki layanan BRILink,” tandasnya.