Contoh Jurnal Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD untuk Bimbingan dan Konseling Kelas 7 SMP



Berikut ini contoh pembuatan jurnal pembelajaranku dengan menerapkan prinsip Understanding by Design (UbD) pada Layanan Bimbingan dan Konseling.

Jurnal pelatihan modul 1 ini ditujukan bagi Guru Bimbingan dan Konseling yang tengah menempuh program PPG tahun 2025.

Berikut adalah contoh pencatatan jurnal pelajaran saya yang menggunakan konsep Understanding by Design (UbD) dalam layanan bimbingan dan konseling, ditujukan bagi para siswa kelas 7 di tingkat SMP atau MTs.


Cover:

JURNAL PEMBELAJARANKU

IMPLEMENTASI PRINSIP UNDERSTANDING BY DESIGN (UbD) DALAM PROGRAM GUIDANCE DAN COUNSELING UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

LOGO

DISUSUN OLEH:

NAMA:

NO UKG:

Pendidikan Profesi Guru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember

TAHUN 2025


Isi jurnal:

Mata Pelajaran: Bina Pikiran dan Jiwa

Kelas: VII

Materi Pelajaran: Memahami Diri Sendiri dan Kemampuan Terbaik Dirimu

Guru:

Tahap 1: Kenali Hasil Terakhir yang Diharapkan (Hasil Yang Desain)

Di tingkat ini, saya menerapkan metode perancangan berbasis balik dengan memulainya dari penentuan tujuan akhir yang diinginkan untuk layanan BK.

Tujuan pokoknya adalah membantu pertumbuhan individu para pelajar sehingga mereka dapat menyadari dirinya sendiri, mengetahui kemampuan yang dimiliki, dan yakin pada diri untuk mempersiapkan kehidupan di masa depan.


Capaian Pembelajaran (CP):

Mahasiswa dapat mengidentifikasi dirinya, kemampuan, dan bakat yang dipunyai untuk persiapan dalam pertumbuhan dan perkembangan serta pengambilan keputusan.


Pertanyaan Esensial (Essential Questions):

  1. Siapakah diri saya serta apa saja keunggulan yang dimiliki?
  2. Kenapa perlu memahami diri kita sendiri?
  3. Apa langkah-langkah untuk mencari dan memperkuat bakat alami seseorang?

Tujuan Pembelajaran:

Siswa mampu:

  1. Menentukan ketertarikan, kemampuan alami, serta kelebihan diri
  2. Memahami sifat khusus serta kemampuan individu
  3. Mengatur tahap pertama dalam pengembangan kemampuan sesuai dengan analisis pribadi


Tahap 2: Tetapkan Bukti Evaluasi (Assessment Evidence)

Evaluasi dibuat guna menilai tingkat pemahaman dan partisipasi aktif siswa dalam melakukan introspeksi pribadi serta membangun kesadaran tentang kemampuan dirinya sendiri.

Penilaian Formatif:

  1. Percakapan grup tentang memahami figur-figur yang menginspirasi dan cara mereka mengetahui serta meningkatkan kemampuan diri masing-masing.
  2. Kegiatan pohon potensi (di mana siswa mencatat kelebihan, ketertarikan, nilai-nilai, serta aspirasi mereka pada bagian-bagian pohon seperti akar, batang, dedaunan, dan buah) telah dilaksanakan.
  3. Tulisan reflektif mingguan mengenai satu sumber daya pribadi yang mereka temukan selama melayani.

Penilaian Sumatif:

Portofolio pribadi: Profil diri yang mencakup ketertarikan, prinsip-prinsip hidup, kemampuan unggul, serta bakat-bakat terpendam.

Presentasi singkat “Diriku Sendiri” yang berisi cerita pemikiran dalam dan perencanaan perkembangan pribadi jangka pendek

Kriteria Keberhasilan:

  1. Siswa dapat menyatakan pengetahuan tentang dirinya dengan jujur dan secara penuh pertimbangan.
  2. Pelajar dapat merancang taktik permulaan untuk mengoptimalkan bakat mereka.
  3. Mahasiswa menunjukkan pertambahan rasa percaya diri saat menyayangi dan menghargai diri mereka-sendiri.

Tahap 3: Desain Perencanaan Pembelajaran (Learning Plan)

Pengalaman pembelajaran ini dirancang untuk merangsang introspeksi pribadi, memperdalam pengetahuan tentang diri sendiri, dan sekaligus mengembangkan rasa percaya diri para siswa.

Pendekatan Pembelajaran:

Metode pembelajaran berbasis pengalaman dan reflektif yang mendukung partisipasi aktif, interpretasi, serta implementasi prinsip-prinsip individu.


Kegiatan Pembelajaran:

1.Pendahuluan:

Pemantik: Tayangan video singkat tentang remaja yang menemukan potensi diri mereka melalui proses refleksi

Pembukaan es: Kegiatan “kata-kata yang mewakili diri saya.”

Pembahasan tentang maksud dari jasa serta pertanyaan-pertanyaan penting.

2.Inti:

Kegiatan Pemikiran Mandiri: Para siswa menyelesaikan formulir pembenaran diri terkait aspek-aspek yang disukai, dikuasai, serta dihargain.

Pohon Potensi: Siswa menggambarkan potensi diri, prinsip-prinsip kehidupannya, serta aspirasi untuk masa depannya dengan cara yang visual.

Diskusi dan Kerja Sama: Dalam tim kecil, para pelajar menukarkan kisah mengenai kemampuan diri serta peristiwa yang telah dialami masing-masing.

Penilaian keahlian: Melibatkan penggunaan perangkat pendukung semacam daftar minat atau formulir dasar di Google Form.

3. Penutup:

Siswa mengungkapkan introspeksi terakhir dengan cara verbal atau tulis.

Guru BK menyampaikan tanggapan ringkas serta motivator untuk terus berkembang, di mana siswa diminta merumuskannya sendiri langkah-langkah berikutnya dalam bentuk peta tujuan personal yang mudah dipahami.

Sumber Belajar:

  1. Modul BK Kurikulum Merdeka,
  2. Video motivasi pemuda serta pemanfaatan bakat mereka.
  3. Survei kecil tentang minat dan kemampuan.
  4. Media dan Alat Bantu:
  5. Kartu refleksi, menggunakan kertas gambar untuk “pohon potensi.”
  6. Formulir Google untuk kuesioner potensial
  7. Slide visual dan video motivasional.


REFLEKSI PEMBELAJARAN:

Setelah mengimplementasikan prinsip Understanding by Design (UbD) di layanan konselingBK, saya menemukan bahwa metode ini sungguh efektif untuk merancang program yang lebih fokus, bernilai, serta memiliki dampak positif pada pemahaman diri para siswa.

Berikut beberapa perkembangan baik yang telah saya rasakan:

1. Sasaran yang Lebih Tepat dan Berarti

Saya semakin tegas dalam menyusun sasaran pelayanan, agar tiap kegiatan yang dijalankan secara konsisten berkontribusi pada tercapainya output akhir.

2. Keterlibatan Siswa Meningkat:

Melalui aktivitas yang relevan dan penuh introspeksi, para pelajar terlihat semakin terlibat dan percaya diri dalam mengekspresikan dirinya.

3.Penilaian Lebih Autentik:

Pemberian penilaian melalui proyek serta melakukan refleksi membantu menggambarkan dengan lengkap tingkat pemahaman dan pertumbuhan siswa, mencakup aspek kognitif maupun emosi mereka.

4.Hubungan Jasa dengan Kehidupan Sehari-hari:

UbD mendorong saya untuk menyambungkan layanan dengan situasi kehidupan sebenarnya dari para siswa, menjadikan materi tersebut lebih relevan dan berarti.

TINDAK LANJUT:

1.Meningkatkan Kualitas Umpan Balik:

Akan saya usahakan untuk selalu menyampaikan masukan yang membangun serta merangsang pemikiran lebih dalam lagi.

2. Memperluas Diferensiasi:

Akan saya buat strategi pelayanan yang peka terhadap permintaan siswa perorangan dengan beragam latar belakang.

3.Pemanfaatan Teknologi:

Aku akan tetap menggunakan berbagai macam teknologi (misalnya Padlet, video, ataupun aplikasi kuis) guna menambah keinteraktifan dalam pelayanan.

4. Kolaborasi Lebih Intensif:

Saya berniat untuk meningkatkan kerjasama dengan pengajar mapel serta kepala kelas sehingga dukunganBK dapat menjadi elemen penting dalam sistem pendidikan di sekolah.

E. FEEDBACK DARI SESAMA PEKERJA

F. UMPAN BALIK SISWA

G. DOKUMENTASI

1. Bertukar pikiran dengan kepala sekolah serta sesama guru

2. Pembelajaran di Kelas


Lain kali baca juga berita seru yang ada disini.
Google News

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *