- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
news, soccer, sports, tennis, tournamentsnews, soccer, sports, tennis, tournaments - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
11
Petenis asal Amerika Serikat, Coco Gauff, sukses bangkit dan menaklukkan tiga set dalam partai final sehingga memenangkan titel tunggal Prancis Terbuka yang pertama bagi dirinya serta gelar grand slam kedua. Kemenangan ini ia raih atas Aryna Sabalenka, sebagaimana dilaporkan.
ANTARA
.
Dalam pertempuran sengit melawan salah seorang pemain papan atas versi ranking WTA, favorit kedua yaitu Coco Gauff berhasil mengungguli sang juara bertahan dan atlet urutan satunya dunia dengan hasil akhir 6-7(5), 6-2, 6-4. Setelah sempat tertinggal di babak pembuka yang berlangsung ketat, ia mampu membalikkan keadaan hingga meraih kemenangan total selama waktu 2 jam 38 menit tersebut.
“Memang semuanya bergantung pada beberapa poin akhir, namun secara umum aku sangat puas dengan permainanku hari ini,” ungkap Gauff dalam jumpa pers pasca pertandingan sebagaimana dilaporkan WTA, Minggu (8/6) WIB.
Meskipun tidak estetis, namun cara itu berfungsi dengan baik, dan hal tersebutlah yang paling utama.
Gauff mencetak tujuh
winner
kurang dari Sabalenka di final — meski demikian, 40 kesalahan tersebut lebih sedikit.
Babak final set pertama sangat seru sejalan dengan peringkat mereka yang menduduki posisi teratas. Sabalenka sempat unggul 4-1 di awal, lalu mencoba mengakhiri set itu saat skor menjadi 5-4 (dia memiliki dua poin match).
set point
) dan 6-5.
Meski Sabalenka berusaha keras mengendalikan laju permainan Gauff yang energik, namun pemain AS tersebut berhasil bangkit dan mendorong set pertama menjadi lebih ketat.
tiebreak.
Pukulan
forehand
Gauff yang menghasilkan
winner
memberinya keunggulan 4-1 dalam
tie-break,
mendekati
comeback
yang menakjubkan.
Akan tetapi, Sabalenka terus mendorong ke depan untuk mengikat skor menjadi 5-5. Dengan keyakinan tinggi, ia melakukan serangan di jala dan berhasil melancarkan dua tembakan.
winner
untuk mengonfirmasi unggulannya satu set sehabis 1 jam 17 menit.
Akan tetapi, usai laga pembuka yang menguras tenaga tersebut, Gauff yang bermain agresif di set kedua, berhasil melayangkan lebih banyak tembakan dari dalam lapangan.
baseline.
Ia melakukan pukulan
forehand winner
untuk langsung mendapatkan
break,
dan setelah pukulan
return winner,
Petenis dari Amerika sedang unggul 4-1.
Ketika kesalahan dari Sabalenka bertambah, Gauff dengan cepat menyelesaikan sisa babak kedua, dan permainan tersebut secara mendadak berakhir seri.
Keduanya saling mematahkan servis di awal set ketiga, tetapi Gauff mengambil alih pada kedudukan 4-3.
Dengan skor 5-4, Sabalenka berhasil mengecoh satu poin.
match point
dengan pukulan
return winner,
dan unggulan teratas itu mampu mencapai
break point.
Namun, Gauff tidak mau menyerah begitu saja, dan setelah satu upaya terakhir, ia terjatuh ke tanah dalam kemenangan.
“Di set kedua, saya berusaha menjadi lebih agresif dan akhirnya sukses,” ujar Gauff.
Lalu pada set ke-tiga, saya sadar dia akan menaikkan tingkatan permainannya. Saya pikir, yang bisa saya lakukan adalah mencoba mengimbanginya. Ya, dan tetap lanjut berlari.