Cerita Petugas Damkar: Evakuasi Ular di Madiun, Hari Ini Sudah 5 Kali, Dapur Jadi Lokasi Favorit This rephrased title maintains the essence of the original content while making it more engaging and concise. It highlights the frequency of incidents involving snakes being rescued by firefighters in Madiun and points out that kitchens are a common location for these encounters.

Cerita Petugas Damkar: Evakuasi Ular di Madiun, Hari Ini Sudah 5 Kali, Dapur Jadi Lokasi Favorit This rephrased title maintains the essence of the original content while making it more engaging and concise. It highlights the frequency of incidents involving snakes being rescued by firefighters in Madiun and points out that kitchens are a common location for these encounters.


MADIUN, lowongankerja.asia

– Menyudahi api yang menyala di rumah atau bangunan tidak hanya menjadi tugas dari petugas damkar saja.

Tetapi sering kali para petugas pemadam kebakaran dipaksa untuk tanggap dalam mengatasi beragam masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Satu contohnya adalah gangguan ular yang merasuki area perumahan penduduk.

Setelah menerima informasi, petugas pemadam kebakaran perlu sigap dan cepat menuju tempat kejadian untuk memastikan ular tidak mengancam keselamatan penduduk.

Ketika ular masuk ke permukiman warga telah menjadi tugas sehari-hari bagi petugas Damkar Pemerintah Kota Madiun untuk menangani hal tersebut.

Bukan cuma satu atau dua kali, saat musim hujan datang, petugas pemadam kebakaran Pemerintah Kota Madiun bisa mendapat panggilan dari warganya hingga lima kali sehari untuk mengusir ular yang masuk ke dalam rumah.

“Laporan tentang ular yang masuk ke dalam rumah di Kota Madiun mayoritas berasal dari jenis seperti sanca kembang, kobra, ular kayu, ular hijau sampai ular welang. Yang terbaru, regu kami menangani pasangan ular piton berusia sekitar 4 meter,” ungkap Kepala Tim 3 Penjinak Kebakaran Kota Madiun, Wisnu Andika, pada hari Jumat (2/5/2025).

Wisnu mengatakan bahwa umumnya ular dapat ditemui di dalam rumah yang lembap, berantakan, serta tempat ada sarang tikus.

Berdasarkan pengalaman menangani, ular biasanya paling banyak terlihat di sekitar area dapur.

Wisnu mengatakan bahwa dalam setahun, jumlah ular yang masuk ke permukiman dan perlu ditangani mencapai ratusan kasus.

Laporan tentang ular yang masuk ke permukiman umumnya diberitakan ketika sedang musim hujan.

“Untuk proses evakuasi, kira-kira satu tahun dapat mencapai seratusan ekor ular. Jumlah tersebut puncaknya terjadi ketika musim hujan tiba. Hal ini karena musim hujan sesuai dengan masa reproduksi ular,” jelas Wisnu.

Sebelum memasukkan ular ke dalam karantina, Wisnu menjelaskan bahwa setiap anggota pemadam kebakaran harus membawa peralatan perlindungan diri dan dilarang keras untuk melakukannya tanpa menggunakan sarana proteksi apapun.

Untuk mencegah serangan ular yang tiba-tiba, hal tersebut dijalankan.

“Ketika setiap kali menangkap ular, kami selalu mengenakan helm, kacamata, serta sarung tangan,” jelas Wisnu.


Diserahkan ke JSI

Wisnu mengungkapkan bahwa setiap ular yang berhasil ditangkap akan diberikan ke pada komunitas pembebasan binatang.

Untuk pemadam kebakaran Kota Madiun telah secara resmi berkolaborasi dengan Jaga Satwa Indonesia.

“Di samping itu, kita senantiasa mendapat dokumen akta penyerahan agar bisa bertanggung jawab di hadapan pemerintah dan publik,” ujar Wisnu.

Melalui kolaborasi tersebut, menurut Wisnu, setiap ular yang ditangkap tidak akan dieksploitasi secara sembarangan dan akan dilepaskan dengan benar ke alam liar.

“Tim kami juga menyediakan pelatihan kepada anggota bersama JSI guna mengajar mereka tentang penanganan ular serta mendapatkan sertifikasi,” jelas Wisnu.


Edukasi Warga

Bukan hanya berfokus pada penangkapan saja, para petugas pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Madiun juga menyertakan penyuluhan bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan supaya ular tidak kembali masuk ke perkampungan.

Sebab itu, ular kerap muncul di permukiman yang kurang teratur pembersihannya.

“Sebulan lalu kami menemukan 16 anak ular kobra di suatu area yang lembap,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia terus-menerus mendidik masyarakat untuk memelihara kebersihan dan menggunakan aroma yang tajam agar ular tidak datang kembali.

“Pemicu umumnya ular masuk ke dalam rumah adalah ada kotoran tikus, hewan ternak, atau hewan peliharaan,” jelas Pandu, seorang anggota Petugas Penanggulangan Kebakaran dari Pemerintah Kota Madiun.

Untuk warga yang ingin melapor tentang ular yang masuk ke permukiman, Pandu mohon agar tetap memantau gerakan si reptil tersebut.

“Bila tanpa pengawasan, proses pencarian bisa membutuhkan waktu yang cukup lama; oleh karena itu, dia harus mencarinya di gudang sampai dengan perlengkapan rumah tangganya ditemukan,” jelas Pandu.

Terkadang yang ditambahkan oleh Pandu baru-baru ini adalah pelatihan penanganan bagi para pengawas sekolah oleh Damkar Pemkot Madiun.

Lebih jauh lagi, pada beberapa kesempatan ular telah masuk ke dalam sekolah.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *