- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
asia, culture, local news, mothers, traditionsasia, culture, local news, mothers, traditions - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
15
lowongankerja.asia, TEMINABUAN –
Orpa Konjol (54), seorang ibu dari suku Afsya di kampung Bariat, distrik Konda, kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, menjalani kehidupannya secara mandiri dengan menggunakan sumber daya alam setempat.
Satu tradisi yang terus dilestarikan oleh Mama Orpa Konjol adalah menggunakan pohon nipah untuk membuat garam tradisional.
Orpa menyebutkan bahwa sejak nenek moyangnya tinggal di daerah Suku Afsya, mereka terus menggunakan sumber daya alam yang ada, seperti menjadikan tanaman nipah sebagai garam.
“Sejak berusia kira-kira empat tahun, saya telah diajarkan untuk menggunakan sumber daya alam di Konda, termasuk membuat garam tradisional dari pohon nipah di rumah,” ungkap Orpa kepada
lowongankerja.asia
, pada Sabtu (26/4/2025).
Dia menyatakan bahwa proses produksi garam dari pohon nipa tersebut terbilang simpel dan mudah karena bahan-bahan yang diperlukan bisa didapatkan langsung dari lingkungan alami suku Afsya.
Dijelaskan Orpa, awalnya mengambil pohon nipah di pantai, kemudian dijemur di atas tungku dapur hingga bisa mengering sendiri.
“Bila batang pohon nipah ini telah kering, kami segera membakarnya dan abunya akan bertransformasi menjadi garam tradisional,” ujarnya.
Walaupun proses pembuatan garam tampak sederhana, Orpa merasa prihatin dan khawatir karena generasi muda saat ini telah berhenti mempertahankan warisan nenek moyang mereka dalam pengolahan pohon nipah.
Dia sadar bahwa gadis-gadis dari suku Afsya kini menjalani kehidupan yang sangat praktis karena hanya menggunakan garam yang ada di pasaran.
“Saya sebagai orang tua sudah sering bilang ke anak-anak, agar tetap melestarikan garam tradisional dari alam kita sendiri,” jelasnya.
Orang tua mengucap syukur, sampai saat ini putra-putri dari Suku Afsya tetap bersemangat untuk mempelajari cara menggunakan nipah sebagai sumber garam tradisional alternatif.
Dia berharap, pengetahuan tradisional tentang cara memproduksi garam dari pohon nibir dapat diterima di sekolah-sekolah untuk mencegahnya hilang seiring perkembangan jaman.
(lowongankerja.asia/safwan ashari)