SAMPIT, LOWONGANKERJA.ASIA.CO
– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor secara resmi mengantarkan keberangkatan jemaah calon haji (JCH) dari Kotim menuju Tanah Suci pada hari Rabu, 14 Mei.
Pelepasan acara yang dilangsungkan di Bandar Udara Haji Asan Sampit tersebut dihadiri oleh seluruh jemaah, famili mereka, serta beberapa petinggi lokal. Dalam pidato beliau, Bupati Halikinnor mengemukakan perasaan bersyukur dan harunya terkait keberangkatan dari para jamaah ini untuk menjalankan salah satu rukun Islam kelima yaitu ibadah haji.
Dia menyatakan bahwa haji merupakan panggilan suci dari Allah SWT yang tidak setiap orang beragama Islam diberi kesempatan untuk melaksanakannya.
“Ibadah haji adalah sebuah panggilan suci, dan tidak setiap orang Muslim memiliki peluang yang sama untuk melaksanakannya. Karena alasan tersebut, saya mendorong semua jemaah calon haji untuk bersyukur atas anugerah ini dengan menyucikan hati, memelihara persatuan, serta merawat reputasi daerah dan negara saat berada di Bumi Suci,” ungkap Halikinnor.
Sebagai perwakilan dari diri sendiri, keluarganya, serta masyarakat Kotim, dia pun mengucapkan selamat kepada semua jamaah yang akan keberangkatan tersebut. Dia sangat berharap agar para jamaah mendapatkan kelancaran, kesehatan, dan kemudahan saat melaksanakan keseluruhan rangkaian ibadahnya.
“Harapannya agar diberi kelancaran, kesehatan, tenaga, dan kemudahan saat melaksanakan semua tahapan ibadah haji, sehingga bisa pulang dengan baik dan sehat ke tanah air sambil mendapatkan gelar haji yang mabrur dan mabruroh, amiiin Ya Rabbi ‘Alamin,” katanya.
Di samping itu, Bupati memperingatkan staf dan pendamping haji supaya tetap menyediakan pelayanan terbaik dengan sikap sabar dan ikhlas. Ia menekankan bahwa tugas mereka amat vital bagi kelancaran serta kenyamannya semua jemaah.
Menurut laporan resmi, jumlah jemaah dari Kotim yang hendak menjalankan ibadah haji di tanah suci adalah sekitar 216 orang. Angka tersebut awalnya mencapai 219 individu; bagaimana pun, dua peserta harus mengundurkan diri dikarenakan masalah kesehatan, serta ada juga satu jemaah berasal dari Cempaga bernama Kusnan Syahrin Muhammad yang sudah meninggal dunia sebelum keberangkatannya. (mif/ans/kpg)