- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, commerce, controversies, indonesia, retailbusiness, commerce, controversies, indonesia, retail - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
KORAN-PIKIRAN RAKYAT
– Bulog Cabang Ciamis memiliki keterbatasan ruang penyimpanan di gudang mereka untuk menampung beras yang telah diserahterimakan. Untuk mengatasinya, pihak Bulog harus menyewa atau meminjam tempat penimbunan lainnya.
Kepala Cabang Bulog Ciamis Dadan Irawan menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Herry Dermawan, anggota Komisi IV DPR, yang sedang melakukan inspeksi mendadak di gudang non-Bulog Filial Cisaga, Ciamis pada hari Selasa tanggal 10 Juni tahun 2025.
Dadan mengatakan bahwa kapasitas penyimpanan gudang Bulog Ciamis hanya mencapai 22.000 ton, sementara target atau perkiraannya pada tahun 2025 adalah 54.000 ton.
“Kapasitas gudang Bulog di Ciamis cukup terbatas jadi untuk menampung beras, kita sewa gudang dan juga meminjam tempat dari pemilik penggilingan padi yang bekerja sama dengan Bulog,” ujarnya.
Bulog Ciamis yang mengelola area Priangan Timur, mempunyai empat gudang utama yaitu terletak di Ciamis, Tasikmalaya, Kota Banjar, dan Pangandaran. Hingga kini, stok beras yang disimpan oleh Bulog telah mencapai angka 22.250 ton.
“Kami menyewa dan menggunakan 24 gudang yang tersebar di beberapa daerah. Tanpa adanya hambatan, kita yakin target 54.000 ton akan dicapai. Hingga saat ini, pembelian beras dalam negeri masih berlangsung,” jelasnya.
Terkait dengan rancangan pengabsenan beras, kata Dadan, hal tersebut telah disediakan.
Dadan menambahkan bahwa walaupun gudang Bulog sudah penuh, mereka tetap akan melakukan penyerapan beras. “Walaupun kapasitas gudang utama terbatas, namun masih tersedia gudang-gudang lain,” jelasnya.
Pada saat bersamaan, Herry Dermawan tak sekadar mengamati padi yang tersimpan rapi dalam karung-karung menutupi seluruh lantai gudang. Ia pun melakukan inspeksi terhadap sampel beras yang dipilih dengan cara random. Mutu gabah tersebut sangat baik. Seperti tertulis pada keterangan, ini adalah stok beras sedang untuk bulan Februari tahun 2025.
Di kesempatan itu pula, ia secara langsung mengamati proses penggilingan beras yang ada di samping gudang. Herri kelihatan kagum menyaksikan tempat penggilingan yang sudah canggih.
Di lokasi tersebut, proses penggilingan melibatkan mesin yang dapat mengidentifikasi kondisi padi, termasuk warna dan ukuran butiran padi, beserta dengan benda asing lainnya. “Kemitraan dengan Bulog sangat baik karena telah menggunakan peralatan penggiling dan pemisah biji tercanggihi,” ungkap Herry. Selain itu, gedung penyimpanannya pun dalam keadaan prima. Bahkan, palet sebagai alas untuk menopang stok beras juga berkualitas tinggi, dibuat dari material plastik.
Dia pun menambahkan bahwa hal yang membangkitkan kegembiraannya adalah tingkat serapan beras dari para petani berdasarkan harga beli yang telah ditentukan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram.
“Bahkan, di lokasi lain, harga mencapai hingga Rp 7.500 per kilogram. Para petani pun sangat senang,” katanya.
Mengenai keterbatasan fasilitas penyimpanan beras di gudang Bulog, ia mengakui rasa hormatnya terhadap langkah yang telah diambil oleh Bulog Ciamis dalam hal menyewa atau menggunakan gudang secara bersama-sama.