- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
community, construction, infrastructure, news, politicscommunity, construction, infrastructure, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
17
lowongankerja.asia
PT Brantas Abipraya (Persero) sudah selesai membangun Bendungan Marangkayu yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Proyek ini mencerminkan partisipasi aktif Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi tersebut untuk mendukung agenda Asta Cita dari Presiden Prabowo, yaitu kemandirian pangan secara nasional.
Proyek Bendungan Marangkayu merupakan bagian dari Prioritas Pembangunan Nasional berdasarkan Peraturan Presiden No. 109 tahun 2020. Ini mencakup area waduk yang luasnya mencapai 455 hektar serta bisa menyokong sistem irigasi di wilayah Daerah Irigasi Marangkayu dengan total luasan 1.507 hektar. Menurut pernyataan resmi oleh Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana pada hari Sabtu tanggal 26 April, dia menjelaskan bahwa pembangunan bendungan tersebut tidak semata-mata bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional namun juga membawa keuntungan tambahan kepada penduduk setempat. Kapasitas penyimpanannya adalah 12,37 juta meter kubik dan dirancang menggunakan sumber Daya Air Permukaan (DAS) Marangkayu yang melibatkan daerah seluas 243 kilometer persegi.
Dian menyebutkan bahwa bendungan Marangkayu mampu mengurangi tingkat banjir hingga 65%, memproduksi suplai air mentah sebanyak 0,45 meter kubik per detik, serta menjalankan Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) berkapasitas 135 kW. Tambahan lagi, adanya bendungan tersebut bisa membantu perkembangan Sistem Irigasi Teknis untuk Daerah Irigasi (DI) Marangkayu yang mana hal ini akan membuat keperluan air bagi para petani menjadi lebih stabil. Tujuannya adalah agar produktivitas pertanian naik dan frekuensi musim tanam tiap tahunnya pun bertambah.
Dian Sovana menyatakan bahwa membangun waduk di Indonesia sangat penting untuk menggunakan secara optimal sumber daya air nasional yang setiap tahunnya mencapai 2,7 triliun meter kubik. Di antara total itu, hingga 691 miliar meter kubik pertahun bisa dioptimalkan untuk beberapa tujuan seperti pengairan sawah.
Dengan adanya bendungan seperti Marangkayu beserta dengan pengembangan sistem irigasinya, Brantas Abipraya menjamin bahwa air akan mengalir untuk menyuburkan lahan irigasi sehingga bisa membantu kelangsungan sektor pertanian warga setempat,” ujar Dian Sovana.
Di luar perannya dalam meningkatkan ketahanan pangan, waduk ini juga merupakan sebuah harta penting untuk memajukan manajemen sumber daya air secara berkelanjutan di area tersebut. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi yang menekankan mutu serta kreasi, Brantas Abipraya bertekun untuk senantiasa menyodorkan hal terbaik demi negri lewat pembentukan fasilitas umum yang mensupport perkembangan ekonomi, peningkatan taraf hidup rakyat, dan pelestarian alam sekitar.
“Harapannya adalah warga bisa secepatnya merasakan faedah dari bendungan Marangkayu ini dan hal tersebut akan memberikan harapan segar kepada para petani yang berada di wilayah Kutai Kartanegara,” tutupnya.