- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
diet and nutrition, food and drink, health, health advice, nutritiondiet and nutrition, food and drink, health, health advice, nutrition - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
2
MAKAN
Kentang goreng bersama nasi, ataupun mengonsumsi perkedel sebagai lauk saat menikmati piring nasi panas, terasa seperti rutinitas bagi banyak insan. Terutama di warung tegalan atau restoran murah meriah, gabungan tersebut cukup sering dapat dilihat.
Namun, apakah Anda tahu bahwa memakan kentang dan nasi secara bersamaan dapat memiliki dampak tertentu pada tubuh?
Secara natural, nasi dan kentang sama-sama mempunyai zat karbohidrat. Beras putih umumnya diidentifikasi sebagai jenis karbohidrat sederhana, sementara kentang mengandung karbohidrat kompleks yang dilengkapi dengan kadar serat yang agak lebih banyak dibandingkan beras putih.
Ketika kedua makanan tersebut dimakan secara bersamaan, kadar karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh dapat naik dengan cukup besar pada sekali santapan.
Tubuh tentu saja mengandalkan karbohidrat untuk mendapatkan energi primer. Akan tetapi, bila asupannya terlalu banyak dan tak sebanding dengan gerakan fisik yang dilakukan, kelebihan energi tersebut bakal tersimpan dalam wujud lemak.
Ini adalah hal yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara bertahap dan bahkan menaikkan tingkat gula darah jika di konsumsi tanpa henti dalam waktu lama.
Walaupun demikian, itu bukan berarti kentang dan nasi sepenuhnya dilarang untuk dimakan bersamaan. Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan. Pada satu piring makan, lebih baik jika proporsi karbohidrat tidak menguasai hidangan tersebut.
Lebih baik jika dilengkapi dengan sumber protein seperti tahu, tempe, ayam, serta sayuran hijau yang kaya serat. Dengan begitu, kebutuhan gizi tubuh tetap seimbang dan metabolisme bisa bekerja secara optimal.
Untuk orang yang tengah mengejar berat badan ideal atau mengatur kadar glukosa dalam tubuh, sebaiknya pertimbangkan pilihan di antara kedua opsi tersebut. Sebagai contoh, bisa menukar nasi dengan kentang rebus atau dikukus yang memiliki jumlah kalori lebih rendah dibandingkan nasi putih.
Di samping itu, metode pengolahan pun memengaruhi hal ini. Kentang goreng ataupun perkedel yang digoreng pasti menyimpan kadar lemak ekstra sehingga dapat meningkatkan total kalorinya.
Ternyata, pola makan harus lebih dari sekedar perihal rasa kenyang; itu juga melibatkan pengawasan nutrisi yang terpenuhi oleh asupan makanan kita.
Apalagi dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, pemilihan jenis dan kombinasi makanan patut jadi perhatian bersama. Jadi, makan kentang dengan nasi boleh-boleh saja, asal tahu batasnya dan tidak dijadikan kebiasaan harian.
(jpg)