- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
education, investing, investing business news, investing economy, personal finance educationeducation, investing, investing business news, investing economy, personal finance education - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
lowongankerja.asia
– Membekali anak untuk masa depan tidak hanya mengandalkan doa dan antusiasme dalam belajar. Langkah krusial yang sering kali dilupakan oleh para orangtua ialah mempersiapkan anggaran pendidikan sedari awal. Terlebih lagi, tarif pendidikan di Indonesia cenderung naik dari tahun ke tahun. Jika tanpa rancangan finansial yang baik, cita-cita mendidik sang buah hati di perguruan tinggi bergengsi dapat menjadi beban tersendiri untuk dicapai.
Berdasarkan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikeluarkan pada hari Jumat, 23 Mei 2025, tercatat bahwa biaya pendidikan di negeri kita meningkat secara rata-rata antara 10-15% setiap tahunnya. Ini berarti apabila saat ini uang pangkal untuk memasuki perguruan tinggi ternama adalah sebesar Rp100 juta, maka dalam waktu sepuluh tahun mendatang dapat naik menjadi lebih dari dua kali lipat.
Pada pernyataannya, BEI menggarisbawahi kepentingan merancang dana pendidikan di luar sekadar menyimpan uang, namun juga termasuk menerapkan taktik investasi berkelanjutan.
“Apabila hanya bergantung pada tabungan konvensional, jumlah dana yang dikumpulkan mungkin akan jauh tertinggal dibandingkan dengan peningkatan biaya pendidikan,” kata BEI.
Tiga Alat Investasi yang Dapat Dipikirkan
Untuk mengatasi hal itu, BEI meluncurkan tiga alat pasar modal yang sesuai untuk dijadikan pilihan oleh para orangtua dalam menyusun dana pendidikan bagi anak-anak mereka, yaitu saham, surat utang atau obligasi, dan reksadana. Setiap jenis memiliki ciri khas dan peluangnya masing-masing, bergantung pada sasarannya dan durasi penempatan uangnya.
1. Saham
Saham menyediakan potensi penghasilan signifikan sebab menggambarkan kepemilikan di sebuah bisnis. Akan tetapi, dikarenakan volatilitasnya yang tinggi, saham lebih sesuai untuk mereka yang berani mempertaruhkan investasi dalam periode waktu lama, setidaknya selama lima tahun atau bahkan lebih.
2. Obligasi
Bonds merupakan instrumen hutang yang dijual oleh pemerintahan atau badan usaha. Pendapatan dari bonds ini datang dalam bentuk coupon yang didapatkan dengan teratur. Jika dibandingkan dengan saham, bonds cenderung lebih tenang walaupun pengembalian investasinya kurang besar.
3. Reksa Dana
Alat ini sesuai untuk para investor baru. Uang yang dikumpulkan dari publik akan diatur oleh pengelola investasi ke dalam beragam instrumen seperti saham, surat utang, atau sektor perbankan. Kelebihan reksa dana ada pada kelenturan jumlah modal permulaan serta kesederhanaan dalam mendiversifikasikan portofolio Anda.
“Reksa dana sesuai untuk investor pemula, sebab diurus oleh ahli dan dapat diawali dengan modal kecil,” jelas BEI.
Rencana Keuangan Berinvestasi Sesuai dengan Umur Anak Anda
Investasi yang sesuai tidak selalu sama untuk setiap situasi. Bursa Efek Indonesia (BEI) merekomendasikan taktik investasi dengan mempertimbangkan umur investor serta periode waktu di mana dana akan digunakan. Sebagai contoh:
-
Apabila anak dalam tahap bayi dan dana hanya akan dibutuhkan 15-17 tahun lagi, maka proporsi saham dapat ditambah besarannya.
-
Apabila anak telah menghampiri masa masuk sekolah menengah dan sisa waktu persiapannya sekitar 3 sampai 5 tahun, maka investasi dalam bentuk reksa dana pasar uang ataupun obligasi mungkin menjadi opsi yang lebih stabil.
Menyatukan berbagai alat musik secara bersamaan dapat pula dijadikan taktik yang tepat untuk mengatur keseimbangan antara peluang untung dan resiko.
Hindari Kesalahan Biasa saat Merencanakan Dana Pendidikan
Banyak keluarga masih melakukan kesalahan dalam merancang anggaran untuk pendidikan. Beberapa diantaranya meliputi:
-
Terlambat mulai berinvestasi
-
Cukup menyimpan uang di tabungan reguler saja
-
Tidak rutin mengevaluasi portofolio
-
Melihat asuransi pendidikan sebagian besar sebagai instrumen investasi
Sebenarnya, asuransi pendidikan bertujuan lebih pada memberi proteksi daripada mengembangkan modal. BEI mementaskan kesinportanan pemahaman keuangan untuk membantu orangtua dalam menyusun pilihan investasi dengan bijak.
Ajak Anak Terlibat dalam Perbincangan Keuangan Sejak Usia Muda
Membudayakan pemahaman keuangan bukanlah tanggung jawab eksklusif para orangtua saja. Justru anak-anak harus diajak berpartisipasi dalam percakapan tentang manajemen keuangan rumah tangga mulai dari usia muda. Melalui pembelajaran menyimpan uang, merasionalisasikan harga mata uang, serta memperkenalkan prinsip-prinsip investasi dapat menjadi fondasi yang kuat bagi perkembangan mereka di kemudian hari.
Investasi Saat Ini, Masa Depan Semakin Aman
Mengumpulkan uang untuk pendidikan merupakan ungkapan kasih sayang jangka panjang dari para orangtua terhadap anak mereka. Lewat penentuan sasaran keuangan, pemilihan alat investasi yang tepat, serta pemeriksaan rutin, sebuah keluarga bisa merancang jalur menuju pendidikan bermutu. ***