BI Lapor: Uang Beredar Melonjak hingga Rp9.390 Triliun pada April

BI Lapor: Uang Beredar Melonjak hingga Rp9.390 Triliun pada April


Jakarta, IDN Times

– Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa tingkat likuiditas ekonomi atau jumlah uang yang beredar dalam pengertian luas (M2) pada bulan April tahun 2025 tercatat meningkat sebesar 5,2 persen secara year-on-year.
year on year
Posisinya menjadi Rp9.390 triliun. Nilai tersebut meningkat dengan laju yang lebih lambat daripada bulan sebelumnya, yakni hanya bertambah 6,1% secara tahun-ke-tahun.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Denny Prakoso, menyebutkan bahwa peningkatan tersebut dipacu oleh pertambahan uang beredar sempit (M1) serta dibantu oleh adanya uang quasi atau hampir moneter.

“Berdasarkan komponennya, pertumbuhan M2 dipacu oleh peningkatan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,0 persen serta uang kuasi yang naik 2,4 persen,” jelas Denny melalui pernyataan resmi pada hari Jumat (23/5/2025).

1. Detil elemen-elemen dari uang yang berputar di masyarakat

BI Lapor: Uang Beredar Melonjak hingga Rp9.390 Triliun pada April

Lebih spesifik lagi, untuk komponen M1 yang memiliki porsi 55,6% dari total M2 di bulan April tahun 2025 mencapai angka Rp5.225,1 triliun dan menunjukkan peningkatan sebesar 6,0% secara year-on-year (yoy). Sebelumnya, pada periode sebelumnya, telah terjadi kenaikan hingga 7,1%.

“Penyebaban utama pertumbuhan M1 adalah karena peningkatan uang kartal di luar bank umum dan BPR, juga termasuk tabungan rupiah yang bisa dicairkan kapan saja,” jelasnya.

2. Jumlah uang kertas yang beredar di luar perbankan mencapai Rp1.025 triliun.

BI Lapor: Uang Beredar Melonjak hingga Rp9.390 Triliun pada April

Uang kartal yang ada di luar bank umum dan BPR pada bulan April tahun 2025 mencapai angka Rp1.025,3 triliun dengan pertumbuhan sebesar 8,7% secara year-on-year (yoy). Pada periode sebelumnya, tingkat pertumbuhannya lebih tinggi hingga 14,2% secara year-on-year (yoy).

Selanjutnya, uang tunai dalam bentuk rupiah yang bisa diambil kapan saja dan memiliki porsi 46,3% dari M1, mencatatkan jumlah sebesar Rp2.421,1 triliun pada April 2025. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,0% secara tahun-ke-tahun, sedangkan periode sebelumnya mengalami peningkatan 6,5% secara tahun ke tahun.

“Total saldo giro dalam mata uang rupiah mencapai Rp1.778,7 triliun dan mengalami kenaikan sebesar 5,9% secara tahunan atau lebih tinggi daripada pertumbuhan pada bulan Maret 2025 yang hanya sekitar 4,0% secara tahunan,” jelasnya.

3. Unsur-unsur yang memengaruhi jumlah uang beredar

BI Lapor: Uang Beredar Melonjak hingga Rp9.390 Triliun pada April

Di pihak lain, uang kuasi yang menyumbang 43,3% dari total M2 mencapai angka Rp4.062,6 triliun atau meningkat 2,4% secara tahun-ke-tahun, turun dibandingkan pertumbuhan sebesar 3,0% di bulan sebelumnya. Dalam hal ini, pertumbuhan untuk bagian-bagian uang kuasi—yaitu deposito berjangka, tabungan selain itu, serta giro mata uang asing—masing-masing naik sebanyak 2,2%, 9,7%, dan 0,8% secara tahun ke tahun.

Denny menguraikan beberapa elemen yang mempengaruhi jumlah uang beredar, di antaranya adalah pertumbuhan kredit pada April 2025 yang mencapai 8,5% year-on-year (yoy), naik dari angka 8,7% yoy pada periode sebelumnya.

“Pembayaran bersih yang diminta oleh sistem moneter ke Pempus berkurang sebesar 21,0 persen secara tahun-ke-tahun. Sementara itu, penurunan sebelumnya adalah sekitar 8,7 persen secara tahunan. Selain itu, aset di luar negeri bersih untuk bulan April 2025 naik sebesar 3,6 persen dibandingkan dengan kenaikan menjadi 6,0 persen pada bulan Maret,” jelas dia tersebut.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *