Di lingkungan kerja, banyak pegawai yang kurang mau menunjukkan kesetiaannya terhadap tempat mereka bekerja. Khususnya dalam hal komitmen waktu. Mereka berharap lembur sedikit akan langsung mendapat upah tambahan dan protes saat membantu teman sesama pekerja meski hanya sekadar bantuan kecil. Yang diinginkan adalah melakukan segala tugas selalu dengan imbalan bonus.
Sebenarnya, dibalik kesetiaan dan peranan kita dalam mendukung tugas teman sekerja, ada imbalan yang jauh lebih berharga, yang pada akhirnya akan menguntungkan diri kita secara pribadi.
Bayangkan saat teman Anda sedang tidak masuk kerja selama beberapa hari, atau bahkan hanya sehari saja karena suatu halangan tertentu. Namun ternyata ada tugas mereka yang sangat erat kaitannya dengan pekerjaan Anda sehingga membuat progres pekerjaan Anda menjadi tersendat dan perlu diselesaikan tepat waktu di hari itu juga.
Pada situasi demikian, Anda diharapkan menjadi lebih adaptif dan mandiri tanpa bergantung pada orang lain. Tidak ada pilihan selain melanjutkan beban kerja saat rekan Anda sedang absen. Baik suka maupun tidak, Anda perlu mencoba menyelesaikan tanggung jawab mereka sendirian. Yang penting adalah bahwa pekerjaannya relatif mudah dan dapat dikuasai dengan cepat; oleh karena itu, tidak dibutuhkan kemampuan spesifik atau pengetahuan mendalam.
Hadiah tambahan, kamu akan mendapatkan keterampilan baru selain dari keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaanmu. Tujuannya bukanlah untuk menarik perhatian bos atau orang lain, tetapi agar lebih membantu diri sendiri.
Jangan khawatir bahwa orang lain akan seenaknya sendiri membebani kamu dengan pekerjaan mereka tanpa alasan. Tetaplah tegaskan pendapatmu, kendalikan emosi, dan jangan ragu untuk mengatakan “tidak”. Pahami juga momennya saat bantuanmu betul-betulan diperlukan atau sebaliknya.
Saat Anda beruntung mempunyai bos yang menghargai pekerjanya, tentu saja si pemimpin itu akan membayar lebih dari apa yang diharapkan oleh bawahannya. Bisa jadi ini datang dalam wujud tunjangan tambahan pada gaji atau bahkan menjadikan Anda sebagai asisten pribadinya yang sangat dipercayakan.
Banyak orang keliru berpikir bahwa agar dipercayai oleh atasan, kita perlu tunduk seperti pelayan atau bahkan menjilat. Namun, sesungguhnya ada berbagai cara baik lainnya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan tersebut.
Untuk beberapa individu yang benar-benar setia kepada organisasi mereka, kadang-kadang tak sadar kalau sudah dipandang sebagai pribadi yang dapat dihandalkan oleh atasan mereka.
Bergelar sebagai pegawai kepercayaan atasan adalah sebuah keunggulan yang mampu Anda raih. Walaupun tingkatan profesional Anda masih sama seperti staf pada umumnya, namun individu di lingkungan kerja Anda cenderung berperilaku lebih hormat dan takwa terhadap Anda.
Tetapi, jangan pernah menggunakan kedudukanmu tersebut untuk bersikap sombong atau bahkan merugikan pihak lain. Biarkan diri kamu tetap seperti biasa dan pastikan selalu menjaga hubungan setara dengan rekan kerja lainnya. Dengan begitu, semua orang di kantor tentunya akan gembira berinteraksi dengamu, karena aku pun telah mencobanya sendiri.
Berkatilah dirimu sebagai seseorang yang dapat dipercaya, ketika ditugaskan dengan tanggung jawab lebih lanjut ataupun hanya dimintai bantuan untuk mengawasi pekerjaan temanmu di tempat kerja, jalankan hal tersebut secara sungguh-sungguh serta jujur tanpa ada pengecualian. Bila apa yang kaulihat adalah A, nyatakan saja itu A. Hindari selalu untuk menambah atau mengurangi informasinya dari hasil pengamatanmu tentang pekerjaan orang lain.
Sebab, mungkin saja ketika temanmu sedang berurusan dengan sang atasan, kamu akan dijuluki sebagai “pengambek” dan orang yang munafik.
Maka dari itu, saat Anda mulai ditugaskan untuk mengawasi pekerjaan orang lain, penting bagi Anda untuk memiliki kemampuan dalam berkomunikasi atau secara sederhana menyebutnya mendekati mereka. Bisa jadi selama pengawasan tersebut, temu kerja Anda melaksanakan tanggung jawab dengan cara yang tak sesuai prosedur atau kurang teratur.
Apabila Anda mahir dalam berkomunikasi tanpa melukai perasaan orang lain serta masih dapat menjaga rasa hormat kepada sesama karyawan, maka persoalan-persoalan sepele di tempat kerja tak perlu mencapai telinga atasan. Anda tidak perlu menggunakan kekeliruan oranglain untuk membuat diri sendiri tampak luar biasa. Sebaliknya, Anda bisa sama-sama mendukung satu sama lain bersama rekan-rekan setia Anda.
Bukan setiap pegawai yang bersedia mengemukakan ketidaksenangan mereka kepada pimpinan. Baik itu tentang sistem pengelolaan perusahaan, ataupun hal-hal lainnya. Karena itu seringkali teman-temanmu akan minta pertolongan padamu agar bisa menjadi pembawa pesan guna melaporkan keluhan mereka tersebut. (*)