Berhati-hatilah, 8 Kalimat Sepele yang Sering Melukai Perasaan Orang Lain

lowongankerja.asia

Pada setiap percakapan sehari-hari, apa yang keluar dari mulut kita memiliki kekuatan besar dalam mengubah emosi orang-orang di sekeliling kita. Kadangkala, walaupun motif hati kita positif, pemilihan kalimat yang tak sesuai dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak direncanakan.

Menariknya, ada beberapa kalimat spesifik yang secara tak sadar dapat ‘menyakiti’ perasaan orang lain dan menyebabkan ketidaknyamanan, termasuk pada mereka yang tampak sangat percaya diri. Kalimat-kalimat tersebut mampu menembus bagian sensitif mengenai identitas diri atau pilihan hidup individu. Seperti dilaporkan oleh Geediting.com pada hari Kamis (24/04), di bawah ini adalah delapan ungkapan yang harus kita hindari karena memiliki potensi untuk menciptakan respons negatif diam-diam.

1. “Kamu telah mengalami perubahan yang cukup besar”

Kalimat tersebut dapat menyebabkan orang berpikir bahwa pengalaman perubahannya di mata Anda merupakan hal negatif atau mengecewakan. Hal ini bisa mengganggu jati diri mereka dan memicu keraguan tentang kebenaran dari perubahan tersebut, meskipun pada kenyataan mungkin saja itu adalah proses pembelajaran pribadi.

2. “Kamu terlalu sensitif”

Menyampaikan hal tersebut kepada seseorang merupakan cara terselubung untuk mengabaikan atau menolak emosi sah yang tengah dirasakan oleh orang itu. Dapat menyebabkan mereka berpikir bahwa respon emosinya tak tepat, sehingga mempertanyakan intensitas tanggapan internalnya sendiri.

3. “Kamu terlalu sering mengkhawatirkan segalanya dengan berlebihan.”

Pernyataan tersebut dapat menyebabkan seseorang merasa bahwa cara berfikir alamiah mereka merupakan suatu kelemahan atau bebannya. Hal itu menafikan bakat analitis mereka serta mungkin mempengaruhi rasa percaya diri terhadap pemahaman kognitif individu.

4. “Kamu sudah terlalu berlebihan dalam usahanya.”

Frasa ini bisa diartikan sebagai kritik terhadap usaha atau antusiasme seseorang dalam mengejar sesuatu yang penting baginya. Ini bisa membuat mereka merasa bahwa passion atau kerja kerasnya itu terlihat konyol atau tidak autentik di mata orang lain.

5. “Kau belum mencapai kemampuan sejatimu”

Kalimat ini dapat memberikan beban kepada seseorang berupa harapan-harapan luar biasa sehingga membuat mereka merasa kurang sempurna dalam keadaan saat ini. Hal itu juga menciptakan keraguan tentang jalan hidup yang telah dipilihnya, walaupun kemungkinan besar mereka sudah menunjukkan usaha maksimal.

6. “Sebaiknya kamu lebih menyerupai…”

Mengadu satu individu terhadap yang lain merupakan metodepastiuntukmenyebabkannya merasaminderajadiataulebihdari.Begitumemusuhatkesendirianmereka,danmembisikkanbahwakesetimandiriaktualkuranglebhargai.

7. “Itu baju yang kau kenakan?”

Pertanyaan tersebut, bergantung pada nada yang digunakan, dapat terkesan menilai pilihan personal seseorang tentang penampilannya sendiri. Hal ini mungkin membuat mereka merasa bahwa pakaian atau gaya yang dipilihnya adalah sesuatu yang salah atau tidak biasa, sehingga menciderai rasa percaya diri dalam hal selera individunya.

8. “Kamu tak bakal sanggup menyelesaikannya”

Salah satu ungkapan yang bisa sangat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang adalah kalimat tegas yang menyatakannya tidak mampu mencapai targetnya. Ungkapan itu dengan cepat membawa bibit ketidakpastian kedalam pikiriran mereka dan ini dapat menjadi penghambat sehingga membuat mereka ragu-ragu untuk berusaha merealisasikan impiannya.

Mengenali pengaruh dari ungkapan-ungkapan sehari-hari dapat memperkuat kemampuan kita untuk berinteraksi dengan lebih peka dan simpatetik. Kita sering tidak menyadari bahwa kata-kata sederhana yang kita ucapkan bisa meruntuhkan kepercayaan diri serta martabat orang lain tanpa disadari.

(*)