- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, culture, news, politics, politics and governmentbusiness, culture, news, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
MEDIA KUPANG
– Pemerintah Kabupaten Belu sekali lagi mengambil tindakan penting untuk mendukung perkembangan seni, budaya, dan ekonomi kreatif di daerah perbatasannya. Pada hari Senin, tanggal 16 Juni 2025, Pemkab Belu telah meresmikan penanda-tanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta melalui platform daring. Acara tersebut dilangsungkan di ruang kerja Bupati Belu.
Tanda tangan virtual ini membuka pintu bagi kolaborasi panjang dengan Pemerintah Kabupaten Belu dan ISI Surakarta. Kegiatan itu disertai oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH, Wabup Vicente Hornai Gonsalves, ST, para pejabat kabupaten setempat, bersama Rektor ISI Surakarta, Profesor Dr. Eko Nugroho, M.Hum, dan rombongan intelektualnya.
Dalam pidatonya, Bupati Willy Lay mengungkapkan penghargaan yang mendalam kepada ISI Surakarta karena bersedia bekerja sama dengan Belu. Dia menerangkan bahwa walaupun tandatangannya dijalankan secara online dikarenakan banyaknya urusan pemerintahan lokal, termasuk acara retret bagi dirinya sendiri dan wakil bupati pada akhir bulan Juni, akan tetapi tekad mereka dalam melanjutkan kolaborasi tersebut masih sangat teguh.
“Tim dari Kabupaten Belu dengan penuh apresiasi menyampaikan terima kasih kepada ISI Surakarta, terutama pada Pak Rektor. Usai acara retret selesai, kami berencana mengundang Pak Rektor beserta rombongan untuk berkunjung langsung ke Belu demi mewujudkan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangan menjadi tindakan konkret,” ungkap Bupati.
Bupati Lay dengan tegas memastikan bahwa Kabupaten Belu siap sepenuhnya untuk mensupport ide pengembangan bidang pendidikan seni dalam wilayah mereka. Lebih jauh lagi, dia menyampaikan keinginannya untuk memberikan tanah secara cuma-cuma jika ISI Surakarta berniat membuka jurusan baru di Belu.
“Mengapa di Belu? Sebab kami merupakan garis depan negara, pengawal ketahanan budaya di hadapan rumah NKRI. Budaya ialah jati diri serta tenaga kita sebagai sebuah bangsa. Oleh karena itu, harus kita pelihara dan tingkatkan,” tandasnya.
Selain kerja sama di bidang pendidikan dan pelestarian budaya lokal, Bupati juga mengungkapkan adanya dukungan dari pemerintah pusat dalam pengembangan ekonomi kreatif di Belu. Salah satunya melalui rencana penyelenggaraan Pameran Ekonomi Kreatif pada 28 Oktober 2025, yang diharapkan menjadi ruang ekspresi dan promosi karya anak-anak muda di perbatasan.
Ia berharap, kerja sama dengan ISI Surakarta tidak berhenti pada tataran MoU semata, tetapi dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama (PKS) yang menyentuh produksi film pendek, konten digital seperti YouTube dan TikTok, hingga kajian budaya untuk menunjang sektor pariwisata.
“Tujuan kami adalah mengubah Belu menjadi Kota Festival di wilayah Indonesia Timur. Agar hal ini terwujud, diperlukan kerja sama dengan mitra-mitra penting seperti ISI Surakarta. Dengan begitu, bersama-sama kita dapat membuat Belu menjadi pusat kehidupan seni dan budaya di daerah perbatasan,” ungkap Bupati Lay sambil menyampaikan visinya dengan antusiasme tinggi.
Rektor ISI Surakarta, Prof. Eko Nugroho, pada kesempatan tersebut dengan gembira menerima niat dan tujuan mulia dari Kabupaten Belu. Dia menegaskan bahwa ISI Surakarta siap bekerja sama di berbagai sektor, seperti memperkuat kemampuan tenaga kerja kreatif, menjaga warisan budaya lokal, serta menghasilkan ide-ide baru dalam industri kreatif.
Konten perjanjian MoU tersebut terdiri atas kolaborasi di sektor pendidikan, riset, pembuatan isi kreatif, serta pemugaran warisan budaya. Selain itu juga termasuk upaya memajukan kemampuan warga setempat dengan mengadopsi metode seni dan kebudayaan.
Harapan besar disematkan pada langkah ini untuk membuka era baru dalam perkembangan Belu, berubah dari sebuah wilayah pesisir yang terkenal dengan posisi strategisnya, menuju sebagai pusat budaya dan kreasi di bagian timur Indonesia.
Dengan semangat kolaborasi yang telah dibangun, Kabupaten Belu kini melangkah lebih percaya diri menuju visinya: menjadi Kota Festival di beranda Nusantara. ***