- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, economics, investing business news, investing company news, newsbusiness, economics, investing business news, investing company news, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
lowongankerja.asia
,
Jakarta
– Direktur Evaluasi Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
BEI
Saya I Gede Nyoman Yetna menyebut bahwa pada saat ini terdapat sebanyak 228 badan usaha yang termasuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sudah melakukan Penawaran Umum (
IPO
). BEI menggolongkan
UMKM
Karena perusahaan ini mempunyai aset berukuran kecil hingga menengah yang mencapai antara Rp 50 sampai dengan Rp 250 miliar.
Nyoman menyebut bahwa sebanyak 44 perusahaan terdaftar di Papan Akselerasi dari total tersebut. “Bursa bakal tetap berusaha agar perusahaan dengan aset berskala kecil hingga menengah serta memiliki prospek pertumbuhan bagus bisa ikut go public,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan tulis pada Minggu, 25 Mei 2025.
Nyoman menginginkan bahwa Pasar Modal Indonesia bisa menjadi tempat perkembangan untuk berbagai perusahaan, terutama yang berskala kecil hingga menengah.
Selanjutnya, Nyoman menyebut bahwa BEI terus mendukung supaya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat go public di pasar saham. Mereka melakukan hal tersebut dengan mengadakan program bernama IDX Incubator. Proyek ini bertujuan sebagai wadah bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki aset kecil tetapi berkeinginan untuk mencapai Initial Public Offering (IPO).
Di dalam program ini, perusahaan akan memperoleh bimbingan serta data lengkap mengenai langkah-langkah dan ketentuan OPO. “BEI telah merintis berbagai upaya demi mendorong entitas bisnis berskala kecil hingga sedang untuk
go public
,” kata Nyoman.
BEI menginginkan bahwa IDX Incubator bisa jadi tempat buat perusahaan dengan potensi besar untuk melaksanakan IPO dalam waktu tiga tahun serta butuh bimbingan dari BEI dan dukungan beragam pihak terkait di sektor pasar modal.
Di samping itu, BEI menjalankan serangkaian dialog yang mendalam dengan para pemilik serta pengelolaan perusahaan-perusahaan di Indonesia guna
go public
Beberapa aktivitas tersebut mencakup
workshop
, pembelajaran lewat media sosial, penyiapan buku pedoman, bimbingan
one-on-one
, serta mengawasi Papan Akselerasi di mana perusahaan beraset kecil diposisikan.
“BEI juga menyediakan Board Acceleration tempat ini adalah board of listing yang dirancang khusus bagi perusahaan beraset ukuran kecil hingga menengah dengan standar regulasi di bawah Papan Pengembangan serta adanya beberapa insentif tambahan pada Board Acceleration misalnya tarif pencatatan awal maupun tahunan yang lebih murah,” jelas Nyoman.
Menurut Nyoman, UMKM akan meraih banyak manfaat jika dapat melakukan IPO. Manfaat tersebut mencakup sumber pembiayaan yang tak terbatas, peningkatan performa dan reputasi bisnis, serta tingkat profesionalitas pekerja juga naik.
Perusahaan memiliki kesempatan untuk menerima insentif pajak dalam bentuk pengurangan tingkat PPH Badan. Selain itu, para pemegang saham dari perusahaan tersebut pun bisa mendapat manfaat dari insentif pajak pada transaksi perdagangan saham mereka. “Jumlahnya akan lebih kecil dibandingkan dengan pajak yang seharusnya dibayarkan ketika perusahaan belum terdaftar,” ungkap Nyoman.