- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, community, home and property, news, real estatebusiness, community, home and property, news, real estate - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
lowongankerja.asia
,
Jakarta
– PT Bank Central Asia Tbk (
BCA
) secara resmi mengesahkan memorandum of understanding bersama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) guna mendistribusikan dana talangan pembiayaan perumahan (FLPP) pada program tersebut.
3 juta rumah
.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait akan menyediakan sekitar 1.000 satuan hunian.
rumah
kepada Bank BCA. “Pengiriman kuota ini akan dilakukan sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku, untuk menjamin kejelasan serta pertanggungjawaban dalam prosesnya,” kata Maruarar pada rapat koordinasi di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Jumat, 23 Mei 2025.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan niat mereka untuk melakukan inventarisasi para penerima manfaat serta bekerja sama dengan industri perbankan agar bisa ikut ambil bagian dalam proyek ini. “Semoga upaya kami ini juga mendapat respons positif dari bank-bank privat lain,” ungkap Jahja.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengungkapkan bahwa mereka sudah mengeksekusi KPR untuk 132.073 hunian antara tanggal 1 Januari sampai dengan 22 Mei 2025. Sementara itu, sasarannya pada program pembiayaan FLPP di tahun ini naik menjadi 350 ribu unit dari angka awal yang semula hanya 220 ribu rumah.
Heru menyebutkan bahwa pencapaian untuk perumahan bersubsidi dari tanggal 20 Oktober 2024 sampai dengan 16 Mei 2025 berjumlah 167.391 unit hunian. Sedangkan pencapaian perumahan bersubsidi yang berasal dari Tapera dan FLPP antara awal januari hingga 16 mei 2025 telah menembus angka 126.138 unit. “Pencapaian penyampaian FLPP di kuarter pertama tahun 2025 sudah mencapai 53.873 unit, apabila dibandingkan
year on year
Pada tahun 2024, meningkat menjadi 1,274 persen,” kata Heru.
Dalam kesempatan kali ini, Dirjen Kekayaan Negara di Kementerian Keuangan yang dijabat oleh Nermalda menyampaikan niat mereka untuk meningkatkan alokasi dana APBN dari sebelumnya senilai Rp 18,7 triliun hingga naik menjadi Rp 36 triliun dengan tujuan agar dapat mendistribusikan lebih banyak lagi bantuan FLPP sampai pada jumlah total pembangunan 350 ribu unit rumah. Di samping itu, departemen miliknya pun berencana untuk menambah pengeluaran modal pemerintah (PMN) dari nilai semula yaitu Rp 4,8 triliun menjadi setinggi mungkin yakni sebesar Rp 6,2 triliun.” Kami harus memperpastikan bahwa data tentang kebutuhan kami benar-benar tepat serta pasokan tempat tinggal memang ada,” ungkap Nermalda.
Rionald menyebut bahwa pihaknya berencana memaksimalkan penggunaan harta kekayaan negara, termasuk lahan yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Harta Kekayaan Negara di Kementerian Keuangan, dalam rangka mendukung proyek tersebut. “Kami benar-benar membutuhkan dukungan dari sektor perbankan serta penyusunan kembali agunan sebagai bagian penting,” katanya. Menurut dia, mencapai angka 350 ribu unit rumah bisa jadi prestasi terbesar dalam catatan sejarah Program Flpp bila dapat dicapai dengan sukses.