BBKHIT Papua Gelar Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2019 bagi Awak Kapal Sabuk Nusantara 81

Laporan Wartawan ,Taniya Sembiring

, JAYAPURA – Tim Gakum BBKHIT Papua melakukan koordinasi terpadu dalam bidang keselamatan nasional sampai ke Pelabuhan Laut Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua. Kegiatan ini juga mencakup penyuluhan tentang Undang-Undang No. 21 Tahun 2019 bagi para awak KM Sabuk Nusantara 81 yang berlabuh di tempat tersebut.

Acara yang dilaksanakan minggu lalu adalah elemen penting dalam upaya strategis untuk mendukung kegiatan karantina operasional di daerah pesisir dan memantaunya terkait dengan arus barang bermuatan penyebab penyakit.

Satu poin penting dalam acara ini merupakan pemantauan atas KM Sabuk Nusantara 81 yang berlabuh di Pelabuhan Laut Depapre, kapal tersebut secara konsisten membawa penumpang serta muatan ke daerah-daerah perbatasan Papua.

Pasukan gabungan mencakup Katimja Gakum, staf ahli di bidang karantina hewan, karantina ikan, serta karantina tanaman BBKHIT Papua.

Kelompok ini mengawasi berkas karantina, memeriksa secara fisikal bahan yang digunakan untuk transportasi, serta memberikan edukasi kepada para kru kapal dan pelanggan tentang tanggung jawab mereka dalam hal karantina, sebagaimana diatur dalam UU No. 21 tahun 2019.

Katimja Gakum BBKHIT Papua, Frans Done, mengungkapkan bahwa acara tersebut sangat vital untuk menjamin segala jenis barang yang berpindah masuk atau keluar dari area pesisir sudah melewati tahapan karantina dengan tepat.

“Kehadiran kami bertujuan untuk memberikan bantuan serta mengontrol agar tak terdapat produk pertanian, peternakan, atau perikanan yang mungkin menyebarkan penyakit di daerah Papua,” katanya.

Dia juga menyebutkan bahwa kerjasama semacam itu akan dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut guna mengurangi risiko penyebaran wabah hewan, Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), serta serangga dan penyakit ikan ke daerah Papua.

BBKHIT Papua terus menggalakkan kolaborasi antar unitkerja serta meningkatkan pengawasan lintas sektor di gerbang-gerbang penting, seperti dermaga dan lapangan udara, untuk menjaga keutamaan dan kelangsungan sumberdaya alam dalam negeri, terlebih lagi di bagian Timur Nusantara. (*)