- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
health, health and exercise, illness, medicine and healthcare, public healthhealth, health and exercise, illness, medicine and healthcare, public health - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
– Setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, para jemaah kini mulai kembali ke kampung halaman. Namun, masa pemulangan ini tak hanya menjadi momen melepas rindu keluarga, tetapi juga waktu yang krusial untuk menjaga kesehatan.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah yang telah tiba di tanah air untuk waspada terhadap gejala-gejala sakit yang mungkin muncul usai perjalanan panjang dan ibadah yang menguras tenaga.
“Kalau ada gejala sakit, misalkan demam, batuk, sesak nafas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun puskesmas,” ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daerah Kerja (Daker) Makkah, dr. M. Imran dalam konferensi pers di Makkah, Minggu (15/6).
Imran mengingatkan bahwa gejala sakit ini bisa timbul karena kondisi tubuh yang belum sepenuhnya pulih. Ia menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan apabila keluhan muncul dalam kurun waktu kurang dari 14 hari sejak tiba dari Arab Saudi.
“Jangan lupa ceritakan riwayat perjalanan haji Anda, agar mendapatkan pelayanan dan penanganan yang tepat,” imbuhnya.
Imbauan ini tak hanya berlaku untuk jemaah yang sudah kembali ke Indonesia, tetapi juga penting bagi yang masih menjalani masa akhir ibadah haji di Tanah Suci. Saat ini, suhu udara di Makkah dan Madinah semakin ekstrem, dengan temperatur mencapai 45–47 derajat Celsius.
“Cuaca di Arab Saudi kini memasuki puncak musim panas. Udara kering dengan kelembapan rendah membuatnya terasa lebih panas,” jelas Imran.
Untuk itu, ia mengimbau jemaah agar:
- Pastikan untuk istirahat dengan cukup di hotel dan hindari mendorong diri sendiri untuk melaksanakan ibadah yang terlalu melelahkan, seperti umrah sunnah berkali-kali atau mencapai arbain.
- Menghindari aktivitas di luar hotel saat terik, yakni pukul 10.00–16.00 WAS atau sekitar pukul 14.00–20.00 WIB.
- Menggunakan pelindung diri seperti payung, semprotan wajah, serta minum air secara berkala.
- Memakai masker, terutama saat mengalami batuk atau pilek.
- Jemaah komorbid disarankan tetap beribadah di dalam hotel dengan aktivitas ringan seperti tadarus, zikir, atau sedekah.
- Jemaah lansia wajib didampingi saat keluar hotel dan dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan seminggu sekali.
Hingga hari ke-44 operasional haji, tercatat 72.100 jemaah telah menerima layanan kesehatan di tingkat kloter. Kasus terbanyak antara lain Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), hipertensi, diabetes, dan komplikasi.
Sementara itu, sebanyak 238 jemaah dirawat inap di rumah sakit di Arab Saudi, dengan penyakit utama seperti pneumonia, diabetes, dan serangan jantung. Jumlah jemaah wafat tercatat 275 orang, angka ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun begitu, PPIH tetap menggarisbawahi pentingnya menjaga kondisi fisik sehat, khususnya selama masa evakuasi yang berlangsung cukup lama.
“Keluarga bapak/ibu telah menantikan kembali di tanah air. Mereka pastinya menginginkan agar jemaah tiba dengan selamat,” ungkap Imran.
Di akhir keterangannya, Imran tak lupa mendoakan seluruh jemaah yang masih berada di Tanah Suci maupun yang telah kembali agar selalu diberi kesehatan.
“Semoga kemabruran haji membawa masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang madani, beriman, dan bertakwa kepada Allah SWT,” pungkasnya.