Basir Tewas Setelah Disiksa 3 Oknum TNI, Kisah Balas Dendam Akibat Perjudian dan Malingan Motor

lowongankerja.asia

Tiga personel TNI yaitu Prada PAH, Sertu KSY, dan Pratu MR dicurigai telah melakukan kekerasan terhadap Komang Juliartawan alias Basir (31), yang akhirnya meninggal dunia.

Komang Juliartawan yang dikenal sebagai Basir merupakan penduduk dari Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng.

Dia meninggal karena memar di seluruh badan.

Kepala Damnine Madya IX/Udayana Kolonel Inf Candra mengkonfirmasi bahwa ketiganya telah ditahan dan menjalani pemeriksaan yang mendalam oleh Polisi Militer Subdenpom IX/3-1 di Singaraja.

Berdasarkan investigasi permulaan, tersangka mencuri serta menjual sepeda motor yang dimiliki oleh orangtua dari Prada PAH.

Uang dari transaksi penjualan digunakan untuk perjudian. Inilah alasan dasar kekesalan tiga orang anggota,” ungkap Kolonel Candra, Rabu (7/5/2025).

Masalah terjadi karena korban meminjamkan sepeda motor kepada orang tua dari oknum TNI, tetapi malah digunakan sebagai alat pertaruhan.

Menurut laporan Tribun Bali, seorang kerabat dekat korban yang tidak mau disebutkan identitasnya, insiden ini dimulai ketika Basir mengunjungi rumah orangtua PAH pada hari Senin, 28 April 2025.

Dia berencana untuk meminjam sepeda motor Honda Scoopy.

Tetapi sampai menjelang malam, sepeda motornya masih belum juga pulang.

Basir sempat menelpon keluarga PAH.

Dia menyatakan bahwa masih belum dapat menyerahkan kembali sepeda motornya pada hari tersebut dan bersumpah akan mengembalikannya esok hari.

Sudah diketahui bahwa sebenarnya Basir yang menggadai motornya tersebut.

Sementara Basir, setelah percakapan terakhir tersebut, ia hilang tanpa jejak.

Pelaku pencurian yang tak terima kendaraan bermotor keluarganya dicuri, kemudian berusaha untuk menemukannya sampai pada akhirnya dia berhasil mengidentifikasi lokasinya di daerah Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.

“PAH sempat telepon keluarga korban, minta uang tebusan motor senilai Rp 2,2 juta. Kemudian ditransfer oleh keluarga korban dan sepeda motor dibawa oleh PAH,” ucapnya, Rabu 7 Mei 2025.

Namun persoalan tidak selesai.

Diperkirakan terbawa oleh emosi, tiga anggota TNI tersebut kemudian berusaha menemukan lokasi Basir.

Ia akhirnya ditemukan di Jalan Drupadi, Denpasar pada Minggu 4 Mei 2025, lalu dibawa ke GOR Ngurah Rai untuk diinterogasi secara paksa.

Di sanalah, penganiayaan terjadi.

Menurut keterangan keluarga, Basir dipukul, ditendang, hingga dianiaya menggunakan benda tumpul seperti selang.

Dia pingsan dan setelah itu dibawa ke RSUD Buleleng.

Sayangnya, nyawanya tak tertolong. Ketika keluarga korban tiba, Basir telah meninggal dunia dan pelaku tak terlihat di lokasi.

Tanggapan Kapendam IX/Udayana

Kepala Dam Ninth Udayana, Kolonel Inf Candra mengkonfirmasi bahwa ketiganya telah ditahan dan diinterogasi secara mendalam oleh Polisi Militer Subdenpom IX/3-1 Singaraja.

Berdasarkan investigasi permulaan, tersangka mencuri serta mengekspos sepeda motor yang dimiliki orangtua dari Prada PAH.

Uang dari penjualan digunakan untuk bertaruh judi. Inilah alasan dasar kekesalan tiga orang anggota,” terangkan Kolonel Candra, Rabu (7/5/2025).

Kolonel Candra menggarisbawahi bahwa tindakan kekerasan sama sekali tak dapat diterima, serta lembaga TNI bersumpah untuk menerapkan hukum secara adil tanpa memandang siapa pun.

“Kami menghormati kekuatan hukum dan takkan membiarkan pelanggarannya dilakukan oleh siapapun. Penanganan kasus ini bakal dijalankan dengan profesional serta terbuka,” tandasnya.

Kematian Basir menghasilkan seruan mendesak untuk keadilan dari keluarganya.

Mayat korban sudah diperiksa dengan autopsi dan dikuburkan pada Selasa, 6 Mei 2025 di desanya.

Lukisan memar yang parah di seluruh tubuh beserta lengan kanan yang patah merupakan bukti konkret bahwa korbannya telah menderita siksaan ekstrem.(* )

Artikel ini sudah dipublikasikan di Tribunnews.com berjudul
Detil Kronologis Warga di Buleleng Bali yang Tewas karena Dipukul oleh 3 Anggota TNI Akibat Perjudian