- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, news, politics, politics and government, politics and lawgovernment, news, politics, politics and government, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
Direktorat Tindak Pidana Spesial (Bareskrim) POLRI telah menyelesaikan investigasi terhadap dugaan kasus ijazah palsu yang menyangkut Presiden ke-7 tersebut.
Joko Widodo
Ini terjadi setelah penyidik mengumumkan bahwa ijazah Jokowi adalah autentik.
Bareskrim sudah menjalankan proses pemeriksaan selama beberapa hari ini. Mereka pun telah mengundang berbagai pihak sebagai saksi termasuk tim TPUA serta Jokowi.
Para penyelidik menemukan dokumen resmi berupa ijazah nomor 1120 yang dikeluarkan atas nama Joko Widodo dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 1681/KT dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada tanggal 5 November 1985,” jelas Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/5), seperti dilaporkan oleh Antara.
Laporan Eggy Sudjana Cs
Tudukan tersebut diungkapkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), yang dipimpin oleh Eggis Sudjana. Meskipun demikian, polisi sudah meminta keterangan seorang wakil dari TPUA; akan tetapi, Eggi Sudjana tidak hadir dalam sesi pemeriksaan itu.
- Bareskrim Mengonfirmasi Ijazah Jokowi Sah Setelah Memeriksa Beberapa Puluh Berkas, Berikut Daftar Lengkapnya
- Bareskrim Mengonfirmasi Ijazah Jokowi Sah, Penyelidikan atas Tuduhan Palsu Diakhiri
- Jokowi Bereaksi Terkait Polemik Ijazahnya: Saya Berduka, Namun Hal Ini Sangat Di Luar Batas
“Telah dua kali absen tanpa penjelasan,” ujar Djuhandhani.
Panggil Jokowi
Bareskrim sudah mengekspos Jokowi pada hari Selasa (20/5) guna menjelaskan tentang ijazahnya. Jokowi menyatakan bahwa dia dimintai keterangan terkait dengan skripsinya serta aktivitas saat masa studi di universitas dahulu.
“Terdapat 22 pertanyaan yang diajukan tadi, mulai dari ijazah Sekolah Dasar, Menengah Pertama, Menengah Atas, hingga Universitas,” ujar Jokowi saat berada di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (20/5).
Periksa Beberapa Puluh Saksi serta Berkas documentos
Djuhandhani menyebutkan bahwa para penyelidik telah mengecek beberapa dokumen serta belasan orang saksi. Di bawah ini terdapat daftar saksi yang telah dicek keterangannya:
1. 4 saksi pelapor
2. 10 saksi berasal dari sekitar kawasan UGM
3. 1 saksi adalah seorang senior Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM
4. 3 witness from the vicinity of SMA Negeri 6 Surakarta
5. Enam saksi yaitu teman sekelas Jokowi dari SMA Negeri 6 Surakarta
6. 6 saksi eksternal
7. Saksi yang dilaporkan adalah Joko Widodo
Sebanyak 13 tempat yang berhasil dipilih adalah:
1. Rektorat UGM
2. Fakultas Kehutanan UGM
3. Koleksi Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM)
4. Perpustakaan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM)
5. Pemeriksaan online terhadap wakil senior Jokowi di Semarang
6. Jogja Library Center
7. Percetakan Perdana
8. SMA 6 Surakarta
9. KPU Surakarta
10. Badan Pengawas Pemilu Provinsi DKI Jakarta
11. Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi
12. Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)
13 Dinas Kehutanandan Arsip Daerah
Berikut ini merupakan dokumen yang akan dicek:
1. 7 berkas SMAN 6 Surakarta (salinan ijazah Jokowi sampai daftar siswa)
2. 51 berkas dari Fakultas Kehutanan UGM (terdiri atas 34 halaman arsip perkuliahan Jokowi sampai dengan dokumen perbandingan mahasiswa yang lain)
3. Berkas yang dikeluarkan oleh KPU DKI Jakarta
4. 1 paket dokumen pendaftaran Jokowi sebagai calon presiden
Uji Laboratorium
Djuhandhani menyebut bahwa dokumen tersebut diuji menggunakan contoh perbandingan dari tiga surat ijasah temannya yang juga lulus dari Fakultas Kehutanan UGM. Tes laboratorium forensik dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), mencakup analisis terhadap jenis kertas, perlindungan pada kertas, tinta penulisan, stempel basah, serta tandatangan dekan dan rektor.
“Di antara bukti dan referensi terdapat kesamaan atau keduanya berasal dari produk yang sama,” ujarnya.
Bareskrim pun memeriksa autentisitas tesis Jokowi dengan judul “Analisis Terhadap Pola Penggunaan Kayu Lapis pada Aplikasi Perumahan di Kota Surakarta”. Dalam pemeriksaaannya, ditemukan bahwa kedua jenis mesin ketik yang dipergunakan dalam tesis Jokowi serta dokumen perbandingannya sesuai.
“Menurut penjelasan yang diberikan oleh pemilik percetakan waktu itu, hal tersebut menjelaskan bahwa tidak ada proses pencetakan menggunakan peralatan lain,” jelas Djuhandhani.