- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, finance news, financial services, investing business news, societybusiness, finance news, financial services, investing business news, society - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
14
lowongankerja.asia.CO.ID-JAKARTA.
Bank Mega Syariah ikut serta dalam penyediaan dana sindikasi senilai Rp 500 miliar untuk PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Mereka adalah satu-satunya institusi perbankan syariah yang terlibat di dalam paket pendanaan bersama ini, yang secara keseluruhan bernilai Rp 2 triliun.
Bank Mega menjadi
arranger
Dalam rangkaian itu, beberapa bank penyedia jasa pendanaan meliputi Bank Mega, Bank Mega Syariah, Allo Bank, Bank SulutGo, serta Bank Sulteng.
Perjanjian kolaborasi dalam pendanaan sindikasi telah ditandatangani oleh Adika Aryasthana Bakrie serta Charles Daniel Gobel sebagai Direktur di PT Bumi Resources Minerals Tbk. Di sisi lain, mewakili Bank Mega Syariah, tanda tangan perjanjian ini dilaksanakan oleh Guritnon.
Kepala Divisi Perbankan Korporasi dan Bisnis
dan Irsal selaku
Corporate Business Manager
.
Sindikasi total sebesar Rp 2 triliun atau kira-kira US$ 121 juta disalurkan selama periode 12 bulan dengan suku bunga 9,75% per tahun. Dana pinjaman ini direncanakan untuk menyelesaikan utang berjumlah US$ 75 juta yang mencakup US$ 26 juta dari Bank BNI, US$ 28 juta dari Bank Permata, serta US$ 21 juta dari Bank Mega. Bagian sisa dana pinjaman sebanyak US$ 46 juta akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan tahap kedua pada tambang emas bawah tanah di Palu dan kegiatan pengeboran eksplorasi di Gorontalo.
Agus Prohosasmito menyebutkan bahwa sebagian dana dari kredit tersebut akan dipakai untuk membiayai pembangunan tambang emas bawah tanah di Palu. Perusahaan berharap bisa mulai menghasilkan emas dengan kadar lebih tinggi pada tahun 2027.
“Harapannya adalah meningkatkan total cadangan dan sumber daya mineral melalui aktivitas pengeboran itu,” ungkap Agus Projosasmito pada pernyataan resmi, Sabtu (24/5).
Charles Gobel, Direktur & Chief Financial Officer BRMS, mengatakan bahwa dana pinjaman yang disediakan oleh konsorsium Bank Mega Syariah ini adalah tahap pertama untuk mendanai proyek-proyek mineral kita di Palu, Gorontalo, Banten, dan Aceh.
“Sementara itu, kita sedang berupaya untuk memperoleh sumber pembiayaan tambahan guna menyelesaikan pengembangan proyek-proyek mineral tersebut,” jelasnya.
Rasmoro Pramono Aji juga merespon positif penandatanganan pendanaan tersebut. Dia, yang biasanya dipanggil Oney, menjelaskan bahwa pendanaan ini mencerminkan komitmen nyata Bank Mega Syariah dalam mendukung perkembangan sektor pertambangan di tanah air, dengan tujuan akhir memperbaiki kesejahteraan rakyat.
“Sebagai pendorong utama bagi sektor hilir, industri pertambangan sangat berperan dalam meningkatkan devisa negara. Di masa mendatang, kita akan tetap aktif dalam pendanaan sindikasi untuk proyek-proyek kunci yang memfasilitasi perkembangan ekonomi domestik,” jelas Oney.
Selain itu, dia menekankan bahwa berpartisipasi dalam sindikasi pembiayaan adalah komponen penting dari strategi perusahaan untuk mengembangkan portofolio pendanaan korporasi dan juga membantu pertumbuhan usaha serta implementasi program peningkatan sektor industri lokal.
Sampai bulan April tahun 2025, Bank Mega Syariah sudah memberikan pinjaman kepada industri tambang senilai total hampir Rp1,7 triliun yang setara dengan kurang lebih 35,73% dari keseluruhan portofolio mereka.
plafond
Pembiayaan korporasi mulai tanggal 23 Mei 2025.
Pembiayaan untuk korporasi pada bulan April tahun 2025 mencapai angka Rp 3,9 triliun dan ini merupakan peningkatan sebesar 25,9% dibandingkan periode sama di tahun 2024. Dengan demikian, secara keseluruhan, pembiayaan yang diberikan kepada korporasi berkontribusi sekitar 44% terhadap seluruh pembiayaan Bank Mega Syariah yang nilainya menjadi Rp 8,9 triliun dengan kenaikan sebesar 25,6% jika dibandingkan dengan data pada bulan April tahun 2024.
Di luar bidang pertambangan, Bank Mega Syariah juga memacu peningkatan pembiayaan dalam beberapa sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, serta sektor-sektor produktif lainnya yang memiliki kontribusi baik untuk ekonomi dan kemajuan sosial masyarakat.
Usaha tersebut dijalankan dengan menggunakan pendekatan B2B2C (
business-to-business-to-consumer
). Pendekatan ini membolehkan perusahaan untuk mengembangkan kerjasama strategis dengan pemain bisnis sambil mencapai pangsa pasar konsumen akhir dengan cara yang lebih efisien.
Di satu sisi, Bank Mega Syariah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan implementasi prinsip kehati-hatian agar dapat mempertahankan kualitas pembiayaan serta menggaransi pertumbuhan yang stabil dan berkesinambungan. Ini tercermin melalui rasionya non performing finance (NPF).
performing financing
(NPF) yang tetap berada di bawah 1%, jauh melampaui ambang batas yang telah ditetapkan oleh otoritas yaitu 5%.