- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
banking, business, commerce, financial services, investing business newsbanking, business, commerce, financial services, investing business news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
16
lowongankerja.asia
, Jakarta — PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mengungkapkan langkah-langkah guna menjaga ke-setiaan pelanggan.
Direktur Keputuhan bersama Sekretaris Perusahaan
Bank Jago
Tjit Siat Fun mengatakan bahwa kelebihan primer Bank Jago ada di kapabilitas perusahaan dalam memberikan layanan keuangan digital yang terintegrasi dengan ekosistem digital.
“Keunikan kami dibandingkan
fintech
Baik bank syariah maupun bank konvensional memiliki posisi dalam gabungan antara aturan perbankan yang ketat dan fleksibilitas inovasi digital. Ini membantu kita mencapai kelompok yang sebelumnya tidak tersentuh dengan layanan yang maksimal,” ungkap Tjit kepada
Bisnis,
Rabu (7/5/2025).
Menurutnya, menjaga kesetiaan pelanggan tak cuma tergantung pada tingkat suku bunga tabungan. Bank Jago justru fokus memberikan keuntungan tambahan lewat aplikasi Jago dan Jago Syariah, walaupun mereka masih menyediakan imbal hasil bersaing.
“Ini nilai inti kita: memberikan solusi finansial yang sejalan dengan pola hidup masyarakat digital, sehingga tercipta ikatan jangka panjang dengan para pelanggan, bukannya hanya menawarkan bonus singkat,” ungkapnya.
Pada kuartal pertama tahun 2025, total nasabah Bank Jago telah meningkat menjadi sebanyak 16,3 juta orang, di mana 13 juta di antaranya adalah pemakai Aplikasi Jago yang digunakan dalam transaksi pendanaan. Hal tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan angka 9 juta nasabah pada periode serupa di tahun 2024.
Kemajuan dalam jumlah pemakai juga berkontribusi pada peningkatan tersebut.
dana pihak ketiga
(DPK) mencapai 62% pertumbuhan tahunan (
year-on-year
/YoY), mencapaiRp21,4 triliun hingga Maret 2025. Struktur DPK terbagi menjadi CASA sebanyak 54% atau setara dengan Rp11,5 triliun serta
term deposit
seukuran 46% yaituRp9,9 triliun.
Tjit juga menyatakan bahwa Bank Jago mengirimkan dana pinjaman menggunakan model kerjasama bersama mitra dalam ekosistem digital, perusahaan pembiayaan, dan institusi finansial lainnya.
Sampai akhir kuartal pertama tahun 2025, jumlah pinjaman yang telah diberikan mencapai angka Rp20,3 triliun, naik sebesar 42% jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya. Perbandingan kredit macet terhadap seluruh portofolio juga turut dipertimbangkan (
non-performing loan
(NPL) pertumbuhan tetap rendah, yaitu hanya sebesar 0,3%.
“Pengiriman kredit kita tidak hanya dilakukan melalui mitra, tapi juga secara langsung via Aplikasi Jago, menggunakan metode pemberian pinjaman yang bertanggung jawab serta menganut prinsip keberhati-hatian,” katanya.
Di samping itu, ia menyoroti bahwa efisiensi operasional merupakan prioritas utama bagi perusahaan tersebut. Ini ditunjukkan oleh pengurangan rasio biaya terhadap pendapatan.
cost to income ratio
(CIR) yang meningkat menjadi 56% pada kuartal I/2025, dari sebelumnya 80% di periode yang sama tahun lalu.
Sebagai bank yang didukung oleh teknologi, Bank Jago dikatakan akan tetap mengembangkan kerjasama lebih lanjut di dalam ekosistem digital. Sebut saja, melalui Kolaborasi seperti ini, misalnya:
GoTo
Dan BFI Finance, serta mengeksplorasi kerja sama baru untuk menyediakan layanan perbankan digital yang inklusif dan pribadi.
Berdasarkan laporan prestasi kerja, Bank Jago mencatatkan keuntungan bersih (
net profit after tax
Sampai akhir Maret 2025, nilainya mencapaiRp60miliar. Ini mengalami pertumbuhan sebesar 178% secara year-on-year dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya, yang bernilai Rp22miliar.
Menurut laporannya, keuntungan yang diraih ini disertai dengan peningkatan kredit sebesar 42% YoY mencapai Rp20,3 triliun dari semulaRp14,3 triliun.
“Pertumbuhan penyaluran
kredit
Terwujudlah hal ini karena adanya kerja sama yang sukses melalui beragam partner [mitra] termasuk ekosistem serta platform digital, penyedia pembiayaan, dan institusi finansial lainnya,” ungkap Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung.
Peningkatan dalam pemberian kredit telah memacu pertambahan total aset Bank Jago hingga mencapai Rp32,5 triliun, naik 44% dibandingkan dengan jumlah di periode setara tahun sebelumnya yaitu Rp22,5 triliun. Mengenai mutu pinjaman, ARTO melaporkan rasio kredit bermasalah (
non-performing loan
/NPL) gross sebesar 0,3%.