- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
community, ecology, environmentalism, indonesia, sustainabilitycommunity, ecology, environmentalism, indonesia, sustainability - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
KEPUTUSAN
Yang dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait dengan Pulau Raja Ampat yang direncanakan menjadi lokasi penambangan nikel dinyatakan masih dalam tahap yang bisa dikendalikan.
Dia mengakui bahwa Raja Ampat sangat besar dan area yang dialokasikan untuk penambangan nikel hanya terbatas pada beberapa titik saja.
Bahlil menggarisbawahi bahwa area tambang nikel di pulau Gag yang dikuasai oleh PT GAG Nikel berjarak sekitar 30 kilometer (km) dari kawasan wisata utama di Pulau Piaynemo, Raja Ampat.
“Dan di wilayah Raja Ampat itu betul wilayah pariwisata yang kita harus lindungi. Tapi, luas wilayah pulau-pulau Raja Ampat itu sampai ada pendekatan sampai dengan Maluku Utara.,”
Dia juga menegaskan pada publik bahwa area yang ditetapkan sebagai pertambangan nikel berjarak jauh dari kawasan pariwisata utama.
Ini juga teman-teman harus tahu. Jadi, wilayah Raja Ampat itu banyak kota konservasi, banyak pulau-pulau yang untuk pariwisata, tapi juga ada pulau-pulau yang memang ada pertambangan,” katanya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Para pengguna media sosial yang melihat unggahan di Instagram dari akun @pst0re dengan cepat menghasilkan berbagai macam tanggapan yang tidak seragam.
“Bukan ttg wisata yapi ttg alam,” ujar @__ircham
“Bahlil ❌ Bahlul ✔️,” tulis @ynusz_alhamdani.
“Berat dari jawabannya sama seperti orang yang mengatakan bahwa kelapa sawit itu penting karena adanya pohon dan dedaunan,” ujar @dianafwz
“Kelihatannya bro cuma memikirkan masalah wisata doang 😂,” demikian kata @melaattrrii_.
“Wajar saja jika pekerjaannya lancar, karena hukum di Konoha tumpul di bagian atas tapi tajam di bagian bawah,” cibir @0maulana_72.
*afa)