- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
disaster management, disasters, environmental disasters, natural disasters, newsdisaster management, disasters, environmental disasters, natural disasters, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
RIYADH,
– Ribut debu kencang menghantam daerah sentral Arab Saudi, Provinsi Al Qassim, pada hari Senin (5/5/2025), sehingga penduduk dimintakan agar tinggal di dalam tempat tinggal mereka.
Peristiwa itu dianggap sebagai fenomena jarang terjadi dan sangat menakjubkan. Sebabnya, visibilitas praktis tidak ada sehingga menyebabkan pemberitahuan keamanan yang luas.
Warga Provinsi Al Qassim menggambarkannya sebagai “tembok debu” yang melintasi daerah itu, seperti dilaporkan
Gulf News
.
Sejumlah beredar di media sosial menunjukkan langit berubah menjadi jingga saat badai pasir melaju ke depan seperti gelombang yang menjulang tinggi, hingga menghalangi sinar matahari.
Ahli cuaca Abdullah Al Misnad, sebelumnya profesor di Universitas Qassim, menyebut fenomena itu disebabkan oleh arus angin yang Powerful berasal dari cumulonimbus clouds, yang kemudian menciptakan dinding debu tebal dan bergerak sangat cepat.
Al Misnad mengatakan bahwa tinggi dinding dari badai salju itu bisa mencapai sampai 2.000 meter dengan kecepatan angin yang mencapai 100 kilometer per jam.
Kekhawatan akibat keadaan ekstrim dari badai pasir itu turut mengancam keselamatan transportasi di darat maupun di udara.
Angin kuat berbaur dengan debu diproyeksikan masih akan melanda Arab Saudi sepanjang minggu ini, terutama di bagian timur negeri itu, bersama-sama dengan turunnya hujan.
Al Jazeera
mengungkapkan bahwa badai pasir itu pun mengenai berbagai area di dekat Provinsi Al Qassim.
Ini menyebabkan penurunan kualitas udara dan visibilitas terbatas di berbagai provinsi di Arab Saudi.
Di luar Arab Saudi, ribut pasir yang keras ini juga menghantam sejumlah negeri Timur Tengah lain seperti Kuwait dan Yordania.
Kuwait
Angin kuat melanda Kuwait bersama dengan awan debu tebal sehingga otoritas penerbangan serta maritim harus menangguhkan operasinya sementara waktu.
Angin dengan kecepatan sampai 100 kilometer per jam membuat jarak pandang menjadi nihil di sejumlah daerah.
Dua penerbangan yang berangkat dari Mesir menuju Kuwait telah ditujukan ulang ke Dammam, Arab Saudi, sedangkan Otoritas Pelabuhan Kuwait menutup operasi di pelabuhan Shuwaik dan Shuaibah demi perlindungan karyawan serta fasilitasnya.
Operasional akan diteruskan pada hari Senin (5/5/2025) di awal pagi ketika situasi cuaca menjadi lebih baik.
Dharar Al Ali, yang menjabat sebagai Kepala departemen meteorologi di Kuwait, mengingatkan bahwa negera tersebut tengah memasuki masa Sarayat.
Yaitu transisi musiman yang tak terduga yang mencakup pergantian atmosfer yang pesat, ribut petir, serta kabut kental.
Berdasarkan data satelit, terdapat kegiatan regional yang cukup tinggi, dengan prediksi cuaca berhujan yang akan berlanjut sampai tengah minggu ini.
Departemen Dalam Negeri telah menerbitkan pernyataan kewaspadaan umum, yang menekankan kepada para pengendara agar memperlambat laju kendaraannya, menjaga jarak dengan kendaraan lain secara aman, serta berhenti di tempat yang aman apabila visibilitas menjadi tidak ada sama sekali.
Yordania
Di Yordania, angin pasir mengakibatkan kondisi cuaca yang tak terduga dan membahayakan di sejumlah daerah.
Angin kencang yang dibarengi hujan lebat serta debu signifikan menurunkan visibilitas dan memicu longsoran tanah di area-area rendahan.
Di Petra, salah satu destinasi turis favorit di Yordania, otoritas setempat melakukan evakuasi terhadap ribuan tamu pada hari Ahad tanggal 4 Mei 2025 usai longsoran tanah air dan genangan air melanda area bagian dari kompleks purbakala itu.
Lebih dari 1.700 pengunjung datang saat tim Pertahanan Sipil menguji prosedur tanggap darurat mereka.
Pembelian tiket berakhir menjelang siang, sementara area-area utama seperti Al Khazneh, Siq, dan Biara ditutup.
Putusan itu diambil lantaran tingkat ketinggian air meningkat pesat.