- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, government, indonesia, politics and government, transportationbusiness, government, indonesia, politics and government, transportation - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
BUS-TRUCK
– Memperketat tanggung jawab bagi Pegawai Negeri Sipil dalam lingkup Pemerintahan Kota Jakarta telah memacu Pemerintah Kota Jakarta Timur agar meningkatkan jumlah dan kendaraan bus JakLingko di area perbatasan Jakarta.
“Bila dipertimbangkan, saya memilih JakLingko. Saya tinggal di daerah Pondok Gede atau tepi kota Jakarta dan belum adanya fasilitas JakLingko membuatnya kurang ideal bagi saya,” ungkap Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, saat berada di halte Transjakarta Cawang Central minggu lalu (7/5).
Iin menyatakan, sebagaimana dilaporkan oleh Antara, bahwa perjalanan dengan menggunakan sarana transportasi publik akan menjadi lebih nyaman apabila kendaraan kecil semacam JakLingko ditambah jumlahnya.
“Maka jika terdapat JakLingko, menurut saya hal itu akan sangat membantu dan membuatku merasa nyaman menggunakan transportasi publik tersebut. Akan lebih efisien juga bila dilihat dari segi waktu; apabila kami ingin menghemat waktu, maka kami harus berangkat lebih awal,” ungkap seorang wanita yang pernah menjabat sebagai Camat Cipayung pada tahun 2013.
Di samping itu, Iin yang telah mengabdi sebagai PNS di Jakarta sejak 1991 tersebut juga menjelaskan bahwa banyak pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan swasta di Jakarta memerlukan JakLingko untuk mencapai halte TransJakarta terdekat.
Mulai dari Pondok Gede, Cileungsi atau area tersebut sekitarnya.
kan
Teman-teman sebagian besar bekerja tidak hanya di dekat tempat tinggal mereka melainkan di Jakarta,” jelas Iin kembali.
Menurut pantauannya, pada pekan kedua dia memilih untuk mengunakan transportasi publik lebih sore daripada di minggu awalnya. Menurut Iin, TransJakarta juga belum begitu ramai sekitar jam 06:30 WIB, karena kebanyakan orang sudah mulai berangkat pukul 06:00 WIB.
Timur Jakarta memiliki area yang mencakup perbatasan dengan beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat secara keseluruhan. Area tersebut misalnya merentangi Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok. Di antara area-area ini ada koneksi erat ke banyak lingkungan hunian dan sentra bisnis.
Pemprov DKI Jakarta Timur secara khusus mengontrol pelaksanaan aturan bagi Pegawai Negeri Sipil yang harus menggunakan transportasi publik pada hari Rabu dengan menerapkan sistem fotografi.
Foto dirinya itu mencakup waktu, hari, tanggal, serta tempat di mana Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut berada. Foto tersebut kemudian dikirmkan kepada departemen kepegawaiam Pemerintahan Kota (Pemkot) Jakarta Timur untuk menjadi bukti bahwa ASN bersangkutan telah melakukan perjalanan sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Sasaran untuk peningkatan jumlah pengguna adalah sebesar 10 persen.
Pada kesempatan terpisah, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengusulkan agar jumlah penumpang transportasi publik di Jakarta meningkat sebesar 5 sampai 10 persen tiap tahunnya.
Pramono menambahkan pula bahwa tingkat keterhubungan transportasi di Jakarta telah mencapai 91%. Akan tetapi, penggunaan sarana transportasi publik masih terbatas pada 21%.
Di samping itu, pada tahun 2025, Pramono juga sudah mengatur tujuan supaya Jakarta masuk ke dalam daftar lima puluh kota paling penting secara global. Untuk mencapai hal ini, harus diselesaikan beberapa masalah seperti kemacetan lalu lintas serta pencemaran lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan mempromosikan lebih lanjut kepada warga agar beralih menggunakan sarana angkutan umum.
(EW)