- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
cryptocurrency, cryptocurrency investing, future of cryptocurrencies, investing, investorscryptocurrency, cryptocurrency investing, future of cryptocurrencies, investing, investors - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA.
Crypto assets like Bitcoin and Ethereum semakin dianggap menawarkan peluang investasi jangka panjang yang menguntungkan.
CEO dan Pendiri PT Solusi Finansialku Indonesia Melvin Mumpuni mengatakan bahwa ada pergeseran penting dalam pandangan masyarakat tentang kriptocurrency baru-baru ini. Ini terlihat jelas setelah diterimanya izin untuk ETF Bitcoin fisikal oleh otoritas pengawas serta keikutsertaan lembaga-lembaga besar di bidang tersebut.
“Bitcoin saat ini mulai mengungkap sifat-sifatnya sebagai инвестици
صندVMLINUX
alternative asset
Tidak selalu berhubungan dengan bursa saham. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik saat kondisi ekonomi sedang tidak pasti,” ungkap Melvin kepada lowongankerja.asia, Jumat (23/5).
Melvin mengatakan bahwa pada saat ini, gerakan harga Bitcoin dan saham tidak lagi selalu sejalan. Ini menandai peran kripto sebagai cara untuk memperluas keragaman dalam portofolio investasi.
Saat pasar saham di AS ditopang oleh harapan kenaikan suku bunga dan ketakutan akan masalah ekonomi makro, Melvin mengatakan para pemain besar malah mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam Bitcoin. Semakin banyaknya dukungan dari lembaga-lembaga finansial merupakan alasan pokok kuatnya nilai Bitcoin baru-baru ini.
“Kehadiran perusahaan besar seperti BlackRock, Fidelity, dan ARK di pasar ETF Bitcoin langsung menunjukkan bahwa Bitcoin sekarang dilihat sebagai aset yang cocok untuk dimasukkan dalam portofolio jangka panjang, terlebih lagi bagi para investor institusi,” kata Melvin.
Namun demikian, Melvin memperingatkan bahwa kripto masih merupakan aset yang sangat fluktuatif dan belum benar-benar stabil dari segi fundamenta. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk tidak meletakkan proporsi terlalu besar di dalam portofolio investasi mereka.
Saya menyarankan bahwa alokasi Bitcoin tidak melebihi 10% dari seluruh portofolio Anda, serta tetap menjadikannya sebagia bagian dari strategi keragaman investasi, bukan sebagai satu-satunya fokus.
core asset
,
” katanya.
Dia juga menggarisbawahi kesesuaian pendidikan serta memahami risikonya sebelum berinvestasi di mata uang kripto. Dia menyatakan bahwa hanya aset-aset yang memiliki dasar kuat dan ekosistem yang baik seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) yang patut untuk diperhitungkan.
” hindari spekulasi pada altcoin yang tak jelas dan jangan terperangkap dalam mindset untuk menjadi kaya mendadak,” tegaskannya.
Melvin menyebut potensi teknologi
blockchain
masih cukup signifikan, khususnya di bidang keuangan, logistik, sampai industri game. Tetapi, para pemodal harus berhati-hati dalam menyeleksi proyek-proyek yang memiliki
use case
benar serta yang cuma mengikut arus fashion.