- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
economics, government, indonesia, politics, politics and governmenteconomics, government, indonesia, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
lowongankerja.asia| BANYUWANGI –
Badan Kepala Manajemen (BKM) Federasi Usaha Indonesia Provinsi Jawa Timur (Fedusia Jatim) sudah menyelenggarakan Pertemuan Kerjasama dan Koordinasi Daerah (PeKoDa) bertema ‘Membangun Dasar Ekonomi Lewat Kelebihan Setempat Di tengah Tekanan Internasional’ di Banyuwangi pada tanggal 20 hingga 22 Mei tahun 2025.
Pada rapat kerja konferensi provinsi itu, Ketua DPP Apindo Jawa Timur, Eddy Widjanarko menggalakkan anggotanya untuk mensupport pertumbuhan ekonomi lokal.
Pada intinya, sumber daya ekonomi di wilayah tersebut sungguh luar biasa. Kita menginginkan agar seluruh anggota bersama-sama dengan pihak pemerintahan merancang kesempatan yang dapat menarik perhatian investor menuju kawasan ini,” ungkap Eddy pada hari Kamis tanggal 22 Mei 2025.
Salah satu wilayah dengan peluang pertumbuhan ekonomi yang besar adalah Banyuwangi.
Kota Gandrung ini mempunyai berbagai sektor industri yang mencakup bidang pertanian dan perkebunan, nelayan, pariwisata, peternakan, serta industri pengolahan.
Inilah salah satu sebab mengapa Banyuwangi ditunjuk sebagai tuan rumah untuk Rakerkonprov DPP Apindo Jatim pada tahun 2025.
“Di samping itu, pertemuan kerja di Banyuwangi juga tidak terlepaskan dari peluang yang dapat memberikan dampak positif bagi pemajukan ekonomi baik tingkat nasional maupun lokal,” jelas Eddy.
Ketua Divisi Organisasi dari Dewan Pengurus Nasional (DPN) Apindo Jawa Timur, Anthony Hilman, menyatakan bahwa para peserta Rapat Kerja Provinsi setuju dengan temanya utama untuk pertemuan tahun ini.
Menurut dia, situasi ekonomi sekarang merupakan sebuah ujian yang berat.
Tetapi hal itu tidak berarti tak ada ruang untuk peningkatan.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester pertama tahun 2025 menurun menjadi 4,87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, atau turun 0,89% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini membawa tantangan bagi kita semua,” ujar Anthony.
Dia juga menekankan poin-poin yang disampaikan Eddy Widjanarko tentang kenyamanan dalam berinvestasi.
“We hope that future investment policies can be more streamlined. Because simplifying investments can boost economic acceleration through the role of Apindo,” tambah Anthony.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Iwan, mengapresiasi tindakan Apindo Jatim.
Iwan mengatakan bahwa tema utama dari rapat kerja dan koordinasi provinsi tersebut membuka peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan kapasitas lokal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banyuwangi, Partana, menyokong topik utama pada pertemuan kerja bersama dan konsolidasi nasional DPP Apindo Jatim.
“Berkata tentang Banyuwangi memang istimewa, mengingat lokasinya yang begitu luas dari segi geografi. Peluang investasi menjadikan daya tarik tersendiri dan sungguh perlu ditingkatkan,” jelas Partana.
Dia menambahkan pula bahwa investasi yang dicapai oleh Banyuwangi pada tahun 2024 sebesar Rp 3,54 triliun, sehingga membuat daerah ini menduduki peringkat ke-11 dalam hal investasi di Provinsi Jawa Timur.
Rapat kerja tersebut turut dimeriahkan oleh pembahasan mengenai pengembangan sumber daya manusia, termasuk tanda tangan perjanjian kerjasama dengan Universitas Surabaya (Ubaya).
Kolaborasi ini memberi kesempatan kepada anggota Apindo untuk mengikuti jalur pendidikan ke tahap selanjutnya yang lebih tinggi.
“Kami mengenali pentingnya pendidikan yang urgent. Oleh karena itu, kami mensupport kolaborasi ini dengan menyediakan kesempatan bagi anggota Apindo untuk memperbaiki kualitas pendidikan,” jelas Prof., rer., nat., Maria Goreti Marianti Purwanto, Wakil Rektor Pertama Ubaya.
Sebanyak beberapa pelaku bisnis yang merupakan bagian dari Dewan Pimpinan Pusat Apindo Jawa Timur aktif selama dua hari di kabupaten yang dikenal sebagai Pelopor Matahari Terbit di Pulau Jawa. Mereka berkontribusi terhadap perekonomian lokal dengan memajang hasil Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk juga melakukan kunjungan ke Sanggar Sapujagad desa Kemiren, wilayah Kecamatan Glagah.
Kedatangan ini menandakan dukungan atas sektor pariwisata lokal dan juga berfungsi untuk memberikan sumbangan kepada pihak yang mengurus kawasan wisata tersebut.
Beberapa pengusaha juga melaksanakan kunjungan manufaktur ke kedua perusahaan tersebut secara bersamaan.
Tempat kunjungan pertama yaitu merupakan sebuah pabrik penghasil barang-barang dari ikan, PT Suri Tani Pemuka.
Mengunjungi PT Lundin Industry Invest, yang merupakan pabrikan perlengkapan pertahanan maritime.
Rapat Kerja Koordinasi Provinsi diakhiri dengan kunjungan ke Boom Marina yang dikelola oleh Pelindo Property Indonesia (PPI).
Ketua Panitia Konferensi Provinsi serta Wakil Ketua DPK Apindo Banyuwangi, Mohamad Yazid Sofyan, menggarisbawahi bahwa adanya berbagai perusahaan tersebut merupakan bukti komitmen wilayah dalam mendukung ekonomi nasional.