Apindo Jatim Mendorong Anggota Bangun Perekonomian Lokal, Dasar untuk Kemajuan Nasional


lowongankerja.asia| BANYUWANGI –

Badan Penyelaras Pengawas (BPPP) Asosiasi Pedagang Usaha Swasta Nusantara Propinsi Jawa Timur (APSNPJTM) sudah menyelenggarakan Pertemuan Kerjasama dan Koordinasi Provinsi (PKKPProv) bertajuk ‘Meningkatkan Dasar-dasar Ekonomi Lewat Kekuatan Lokal Di tengah Tantangan Dunia’ di Banyuwangi pada tanggal 20 sampai 22 Mei tahun 2025.

Pada rapat kerja konferensi provinsi itu, Ketua DPP Apindo Jawa Timur, Eddy Widjuanarko menggalakkan anggotanya untuk membantu pertumbuhan ekonomi lokal.

“Secara mendasar, ada potensi ekonomi yang sangat luas di wilayah tersebut. Kami menginginkan agar seluruh anggota bersama-sama dengan pihak pemerintahan membuka kesempatan demi menarik investasi ke area ini,” ungkap Eddy pada hari Kamis (22/5/2025).

Salah satu wilayah dengan peluang ekonomi untuk berkembang pesat adalah Banyuwangi.

Kota Gandrung mempunyai berbagai sektor industri seperti pertanian dan perkebunan, nelayanan laut atau ikan, wisata, pemeliharaan ternak, serta bidang produksi manufaktur.

Inilah salah satu sebab mengapa Banyuwangi ditunjuk sebagai tuan rumah untuk Rakerkonprov DPP Apindo Jatim pada tahun 2025.

“Di luar sebagai catatan peristiwa, pertemuan kerja di Banyuwangi juga tidak terlepaskan dari peluang yang dapat memberikan dampak pada peningkatan ekonomi baik tingkat nasional maupun lokal,” jelas Eddy.

Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apindo Jatim, Anthony Hilman, menambahkan, yang hadir dalam Rakerkonprov juga sependapat dengan tema besar dalam rapat kerja tahun ini.

Menurut dia, situasi ekonomi sekarang merupakan sebuah ujian yang berat.

Tetapi hal itu tidak berarti tak ada kesempatan untuk ditingkatkan.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama tahun 2025 menurun menjadi 4,87% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, atau turun 0,89% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini merupakan sebuah ujian untuk kita semua,” ungkap Anthony.

Dia juga menekankan poin-poin yang disampaikan oleh Eddy Widjanarko tentang kenyamanan dalam berinvestasi.

“Harapan kami di masa mendatang adalah agar kebijakan terkait investasi dapat menjadi lebih sederhana. Kemudahan dalam berinvestasi memiliki potensi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lewat kontribusi Apindo,” tambah Anthony.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Iwan, mengapresiasi tindakan Apindo Jatim.

Tema utama dari rapat kerja dan koordinasi provinsi tersebut adalah pembukaan peluang percepatan pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat peran wilayah setempat, demikian kata Iwan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banyuwangi, Partana, menyokong tema utama pada rapat kerja dan koordinasi nasional yang diselenggarakan oleh DPP Apindo Jatim.

“Berbicara tentang Banyuwangi memang istimewa, mengingat besarnya area geografis yang dimilikinya. Peluang investasi di sini sangat menarik dan sungguh pantas untuk ditingkatkan,” jelas Partana.

Dia pun mengatakan bahwa investasi yang dicapai oleh Banyuwangi pada tahun 2024 sebesar Rp 3,54 triliun, sehingga menempatkannya sebagai peringkat ke-11 dari daftar provinsi di Jawa Timur.

Rapat kerja ini turut dimeriahkan oleh pembahasan mengenai pengembangan sumber daya manusia, termasuk tanda tangan perjanjian dengan Universitas Surabaya (Ubaya).

Kolaborasi ini memberi kesempatan kepada anggota Apindo untuk mengembangkan diri dengan mengejar pendidikan pada level berikutnya.

“Kami mengenali pentingnya pendidikan yang mendesak. Oleh karena itu, kami mensupport kolaborasi ini dengan menyediakan kesempatan bagi anggota Apindo guna memperbaiki kualitas pendidikan,” jelas Prof., rer., nat., Maria Goreti Marianti Purwanto, Waka Bidang Akademik Ubaya.

Sebanyak beberapa pengusaha yang merupakan bagian dari DPP Apindo Jatim aktif dalam memajukan perekonomian wilayah selama dua hari di kabupaten berjuluk Sunrise of Java. Mereka mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) setempat dengan menampilkan produk-produk mereka. Selain itu, para pengusaha juga berkunjung ke Sanggar Sapujagad di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

Kedatangan ini menandakan dukungan untuk sektor pariwisata lokal dan juga berfungsi sebagai penyumbangan bagi pihak yang mengelola kawasan wisata tersebut.

Beberapa pengusaha pun mengunjungi kedua perusahaan tersebut untuk tujuan pemeriksaan produksi secara bersamaan.

Tempat kunjungan pertama adalah produsen hasil ikan, PT Suri Tani Pemuka.

Mengunjungi PT Lundin Industry Invest, sebagai pabrikan perlengkapan pertahanan laut (alutsisa).

Rapat Kerja Koordinasi Provinsi diakhiri dengan berkunjung ke Boom Marina yang dikelola oleh Pelindo Property Indonesia (PPI).

Ketua Panitia Konferensi Provinsi sekaligus Wakil Ketua DPK Apindo Banyuwangi, Mohamad Yazid Sofyan menggarisbawahi bahwa adanya berbagai perusahaan tersebut merupakan indikasi dukungan wilayah setempat dalam mendukung ekonomi nasional.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *