- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, government regulations, home and property, indonesia, politics and governmentgovernment, government regulations, home and property, indonesia, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
.CO.ID – JAKARTA
Asosiasi Pengembangan Properti seluruh Indonesia (Apersi) menjelaskan bahwa pihak berwenang harus mempertimbangkan kembali kesempatan untuk meningkatkan tarif hunian bersubsidi dengan cepat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Apersi, Daniel Jumali menyatakan bahwa mereka menyarankan untuk meningkatkan batas atas harga perumahan bersubsidi hingga mencapai angka Rp250 juta.
“Harga Baru untuk Perumahan Bersubsidi adalah Rp250 Juta,” terang Daniel pada hari Senin, 5 Mei.
Di waktu yang bersamaan, Daniel juga menekankan bahwa pemerintah harus cepat menambah jumlah rumah bersubsidi sejalan dengan peningkatan kelompok MBR yang berhak mendapatkan rumah bersubsidi itu.
Dia menyebutkan bahwa peningkatan jumlah kuota diperlukan untuk memastikan distribusi rumah bersubsidi terus berjalan secara adil bagi MBR.
“Menteri Keuangan sedang menghitung untuk target FLPP tahun ini sebanyak 350.000 unit, agar tepat sasaran,” tegasnya.
Untuk mencapai hal tersebut, Daniel menyatakan akan menerapkan peningkatan dalam pengembangan perumahan bermutu untuk MBR dan generasi millennial cocok dengan segmen pasaran yang sudah di tetapkan serta disahkan oleh pihak berwenang.
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), sudah mengindikasikan bahwa Presiden Prabowo akan segera melanjutkan penambahan kuota perumahan bersubsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Ara mengatakan bahwa jumlah seluruh kuota perumahan bersubsidi pada tahun ini akan mencapai angka terbesar dalam sejarah.
Untuk pertama kalinya, pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo iniakan menyediakan anggaran terbesar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia,” ungkapnya setelah menghadiri acara May Day 2025 di Jakarta pada hari Kamis, tanggal 1 Mei.
Saat ini, jumlah hunian bersubsidi yang telah disiapkan oleh pemerintah adalah 220.000 unit dan anggaran dari APBN untuk program tersebut mencapai Rp 18,7 triliun.
Ketika diminta untuk mengkonfirmasi jumlah kuota ekstra yang akan disediakan Prabowo, Ara menolak untuk memberi jawaban.
“Saya hanya seorang Wapres, bawahan dari Presiden. Nantinya Presiden lah yang akan mengumumkan hal tersebut atau mungkin BI,” tandasnya.
Sekedar informasi, harga rumah subsidi tercantum pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 689/KPTS/M/2023 tentang Batasan Luas Tanah, Luas Lantai, dan Batasan Harga Jual Rumah Umum Tapak Dalam Pelaksanaan Kredit/Pembiayaan Perumahan FLPP, Serta Besaran Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan.
Salah satunya menyebut, untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, Bali dan Nusa Tenggara, Jabodetabek, Kepulauan Anambas, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Mahakam Ulu harga rumag subsidi ditetapkan sebesar Rp 181 juta dan Rp 185 juta di 2024.