Apakah Data Pribadi Harus Dijadikan Rahasia Dagang?

Pernahkah kamu mendengar pernyataan, “
Data adalah Minyak Baru
”?

Pernyataan itu pertamakali diutarakan oleh pakar matematika Clive Humby pada tahun 2006. Pernyatan ini menunjukkan bahwa informasi pribadi,
mirip dengan minyak dan hasil tambang, merupakan aset berharga yang dapat menghasilkan keuntungan menggiurkan
Tidak mengherankan bahwa mulai dari pemerintahan, perusahaan berskala besar, hingga usaha kecil dan menengah menjadikan data sebagaimana pentingnya suatu asset berharga.

Pernyataan Humby tersebut menuai
persetujuan
dan
sanggahan
Namun, pada masa ekonomi digital saat ini, beberapa perusahaan layaknya
Google
dan
X (Twitter)
Semakin menjadikan data pribadi sebagai kekayaan strategis.

Sebaliknya, organisasi lain seperti Mahkamah Hukum Uni Eropa mengeluarkan Peraturan Umum tentang Pelindungan Data (General Data Protection Regulation/GDPR).
menyanggah pendapat Humby tersebut
.

Peraturan itu menggarisbawahi bahwa informasi pribadi adalah suatu hak dasar bagi individu, terpisah dari rahasia bisnis, sehingga tidak dapat dijaga melalui undang-undang tentang rahasia bisnis. Informasi pribadi bukanlah barang yang boleh dipertukarkan atau diperdagangkan.

Selanjutnya, bisakah informasi pribadi dianggap sebagai kekayaan intelektual? Mengapa penggunaan dan jual-belinya sering kali membingunkan?

Trik Dagang versus Data Pribadi

Data akan menghasilkan
wawasan
Yang bisa digunakan untuk menjaga kepuasan pelanggan, menentukan titik penjualan unggulan, merancang terobosan baru, atau mendukung pembuatan kampanye pemasaran yang sukses. Oleh karena itu, data sangat bernilai, setara dengan emas hitam.

Di sisi lain,
rahasia dagang
Adalah data bisnis yang disimpan kerahasiaan melalui metode tertentu guna mempertahankan nilainya secara ekonomis dan komersial. Apabila rahasia dagang tersebar luas kepada masyarakat umum, perlindungan hukum pun tidak akan dapat lebih menyelamatkan nilai, rumus, ataupun detail informasi dalam rahasia dagang tersebut. Oleh sebab itu, rahasia dagang haruslah tetap menjadi hal yang tidak tersedia bagi khalayak ramai.

Rahasia dagang
Mencakup bidang teknologi maupun bisnis yang mampu menciptakan nilai pasar, melibatkan informasi ataupun data berharga dengan potensi untuk menambah keuntungan ekonomis.

Informasi pribadi adalah detail yang bisa digunakan untuk membedakan satu orang dari lainnya. Umumnya, hal tersebut termasuk dalam kategori data ini.
terlindungi
oleh
kebijakan privasi data
dan
hukum perlindungan data
Sejujurnya, data pribadi tidak berharga dari segi penjualan hingga diproses atau dianalisis dengan cara khusus sesuai situasi tertentu—pembahasan lebih lanjut tentang hal ini ada di bagian setelah ini.

Bagaimana cara menjaga kerahasiaan data pribadi menggunakan trik bisnis terbaik?

Informasi rahasia diri sendiri merupakan sumber daya berharga yang perlu dilindungi dan disimpan kerahasiaannya.
Setiap proses
Pengumpulan data harus dilakukan dengan mendapatkan izin dari subjek data tersebut.

Saat data pribadi digunakan sebagai ‘bahan baku’ atau asset untuk mengembangkan algoritme prediktif serta teknologi terkait lainnya, maka data tersebut berubah menjadi suatu bentuk kekayaan intelektual yang perlu mendapat perlindungan pada situasi-situasi tertentu.

Kondisi pertama adalah terkait
kontrol dan lisensi
Setiap orang memiliki hak atas manajemen data diri mereka sendiri, mulai dari penggunaannya, pembagiannya, hingga akses ke datanya. Dibutuhkan sebuah proses izin untuk menjaga kerahasiaan data sambil tetap memungkinan adanya negosiasi antara individu dan perusahaan tentang pengelolaan data tersebut. Demikian juga bagi perusahaan, penting untuk melakukan tata kelola dan memberikan izin guna melindungi informasi komersial agar tak disalahgunakan atau bocor secara ilegal.

Kedua berkaitan dengan aspek komersial. Karena data kini berperan sebagai ‘sumber daya’ yang mendorong operasional bisnis, perusahaan wajib memelihara kerahasiaan informasi pribadi pelanggan sebagaimana mereka menjaga rahasia dagang. Nilai ekonomis dari data pribadi sangat besar; oleh karena itu, perlindungan data tersebut mutlak diperlukan guna mencegah kebocoran ataupun tindakan pencurian.

Dalam hal ini, informasi pribadi bisa dijaga melalui peraturan yang sedang berlaku mengenai proteksi tersebut.
rahasia dagang
Peraturan tersebut bisa menjadi dasar bagi perlindungan data pribadi sebab datanya dipakai untuk kegiatan bernilai ekonomi dalam ranah usaha, sehingga memiliki orientasi menuju hasil yang profitable.

E-commerce
dan
marketplace
digital

platform
Yang menggunakan, memroses, serta mengakses informasi sensitif pelanggan dalam rangka operasional perusahaan—bisa mengeksploitasi hak kekayaan intelektual sebagai metode perlindungan atas data yang telah dikumpulkannya.

Sebaliknya, penggunaan informasi pribadi sebagai ‘sumber tenaga’ bagi industri perlu memberi tahu tentang eksistensi hak privasi (kerahasiaan). Di sejumlah negara Eropa tempat aturan GDPR diberlakukan, orang yang menjadi objek dari data tersebut memiliki kemampuan untuk meminta ganti rugi.

Walaupun begitu, sejumlah peneliti yakin bahwa
informasi sensitif yang dijaga kerahasiaannya tidak bernilai bisnis
Rahasia usaha perlu memuat data yang bersifat rahasia agar bernilai ekonomis berkat aspek kekerasanannya.

Sebenarnya, informasi rahasia kerap dikirimkan di antara perusahaan, layanan provider, serta institusi publik yang berarti daya ungkit dari data itu terletak pada hal tersebut.
kegunaannya, bukan kerahasiannya
.

Menyingkap kemampuan data pribadi dengan cara yang aman

Saat informasi rahasia disusun dan dikelola oleh perusahaan, khususnya
marketplace
Dan bagi perusahaan teknologi, langkah tersebut bisa dianggap sebagai kekayaan intelektual, dalam beberapa situasi spesifik.
Menganggap data pelanggan sebagai kekayaan perusahaan yang harus dirahasiakan
Jadi perusahaan harus taat hukum serta bertanggung jawab dalam melindungi informasi pribadi pelanggan.

Lembaga-lembaga yang menangani informasi pribadi perlu sepenuhnya mengerti pembatasan di antara
kelancaran dalam mentransfer data serta proteksi terhadap rahasia bisnis
Terutama saat mengatur keseimbangan di antara hak-hak pelanggan dan privasi korporat. Ketidakmampuan untuk melindungi rahasia dapat menyebabkan bocornya data, pembongkaran informasi pribadi kepada pesaing, serta menerapkan sanksi hukum yang signifikan.

Kegiatan penerjemahan artikel ini dilakukan oleh Kezia Kevina Harmoko.

Artikel ini awalnya dipublikasikan di
The Conversation
, situs berita nirlaba yang menyebarluaskan pengetahuan akademisi dan peneliti.

  • Perlukah menghilangkan jejak digital? Ada dilema dalam menyeimbangkan hak atas privasi dan hak atas informasi
  • Kehidupan Privasi Saat Pemilihan Umum: Data Pribadi Berisiko Disalahpakai menjelang Tahun Politik, Kualitas Demokrasi Terancam


Amaraduhita Laksmi Prabhaswari tidak terlibat dalam pekerjaan formal, bantuan konsultatif, kepemilikan saham, atau penerimaan dana dari perusahaan ataupun institusi lainnya yang dapat memperoleh keuntungan dari isi tulisan ini. Ia juga menyatakan bahwa tak ada hubungan tambahan selain apa yang sudah dicatat sebelumnya.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *