- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, faith and religion, indonesia, islam, religionculture, faith and religion, indonesia, islam, religion - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
Memahami makna dari Lebaran Haji atau Idul Adha.
Perayaan Idul Adha adalah momen penting bagi masyarakat Muslim di berbagai belahan bumi.
Acara ini bukan sekadar kesempatan untuk bertemu dengan anggota keluarga, tetapi juga mengandung riwayat yang mendalam.
Perayaan Idul Adha dalam agama Islam juga sangat berkaitan dengan ibadah haji.
Tiap tahun, jemaah Muslim dari berbagai penjuru bumi bertemu di Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, yaitu salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi sekali dalam sepanjang hidup oleh mereka yang sanggup secara fisik dan finansial.
Menurut informasi yang diambil dari website resmi Badan Pengelola Keuangan Haji, Idul Adha merupakan puncak dari ibadah haji.
Diketahui bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama sudah mengumumkan jika 1 Zulhijah 1446 Hijriah akan jatuh pada 28 Mei 2025.
Putusan itu, sesuai dengan keluarannya dari musyawarah isbat yang diselenggarakan pada hari Selasa (27/5/2025), di Auditorium H.M Rasjidi kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Observasi atas pencarian hilal di 114 tempat berbeda seantero Indonesia mengungkapkan bahwa hilal sudah nampak di Aceh Jaya melalui Pak Nabil yang telah bersumpah.
Berdasarkan informasi yang diberikan, tanggal 1 Zulhijah 1446 Hijriyah akan jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025,” demikian menyatakan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, saat menggelar jumpa pers, Selasa.
Menag menyatakan bahwa Ijtimak telah berlangsung di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan perhitungan, kedudukan hilal sudah melebihi ufok dengan tinggi dan elangasi yang mencapai standar MABIMS.
“Maka dari itu, berdasarkan perhitungan dan kemungkinan pencarian hilal telah memadai,” tambahnya.
Setelah penetapan awal bulan Zulhijah, perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah/2025 Masehi akan jatuh pada tanggal 10 Zulhijah yaitu pada 6 Juni 2025.
Mengapa kemudian Idul Adha dikenal sebagai Lebaran Haji?
Sejarah Perayaan Lebaran Haji atau Idul Adha
Idul Adha juga disebut Lebaran Haji, merupakan salah satu perayaan besar dalam agama Islam yang membawa arti khusus bagi para pemeluknya.
Sejarah perayaan Idul Adha bisa diketahui dengan mengamati kembali cerita tentang Nabi Ibrahim AS di dalam Al-Quran.
Cerita ini berfokus pada kesetiaan Nabi Ibrahim AS terhadap Allah SWT dalam menuruti perintah-Nya untuk menyembelih anaknya, Isma’il AS. Ini merupakan contoh dari dedikasi serta ketaatan yang dia tunjukkan terhadap kemauan Allah SWT.
Ketulusan serta kepatuhan Nabi Ibrahim AS sebagaimana yang terdapat di Surah An-Nahl ayat 120, menyebutkan:
Sesungguhnya Nabi Ibrahim menjadi seorang yang taat kepada Allah sebagai seorang muwahhid dan dia bukanlah termasuk orang-orang musyrik.
(Inna Ibrāhim menjadi seorang yang berjuang untuk Allah dengan cara tunduk dan tidak termasuk ke dalam golongan musyrikin)
Artinya:
“Ibrahim sebenarnya merupakan pemimpin teladan yang taat pada Allah, seseorang yang lurus dalam keyakinannya, dan tidak tergolong sebagai orang-orang penyembah berhala.”
Akan tetapi, saat Nabi Ibrahim AS bersiap untuk menjalankan perintah itu, Allah SWT menukarnya dengan seekor domba, sebagia wujud dari korban yang disyariatkan-Nya.
Selanjutnya, daging hewan yang sudah dikurbanan didistribusikan kepada para Muslim berkekurangan. Inilah asal-usul dari kebiasaan mengurbankan pada saat perayaan Idul Adha.
Di samping mengurbankan hewan, peringatan Idul Adha dalam ajaran Islam juga sangat terkait dengan ritual haji.
Tiap tahun, jemaah Muslim seantero planet bertemu di Mekkah guna menjalankan rukun Islam yang kelima yaitu haji.
Demikian pula tentang pengumuman Idul Adha, penjelasan tersebut juga disampaikan melalui laman bali.kemenag.go.id.
Menurut informasi yang diambil dari situs Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, istilah Lebaran Haji digunakan karena bersamaan dengan peringatan Hari Raya Idul Adha.
Tempat dimana umat Muslim global menjalankan rukun Islam kelima dengan melakukan ibadah haji di Bumi Suci, Mekkah.
Pada hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah, para jemaah haji melakukan wukuf atau peristirahatan di Padang Arafah. Wukuf di Padang Arafah adalah bagian penting dan utama dalam ibadah haji.
Di hari tersebut, para jamaah haji bertemu di Padang Arafah guna melaksanakan ibadah doa dan zikir sehingga senja tiba.
Berikutnya, para jamaah haji akan bergerak ke Muzdalifah guna menghabiskan malam di tempat tersebut.
Di waktu yang sama, Muslim yang tidak menjalankan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa pada hari Arafah.
Mengapa kemudian Idul Adha dikenal pula sebagai ibadah kurban?
Pengucapan Idul Qurban ini karena hari raya Idul Adha terkait erat dengan ritual pemotongan hewan qurbannya.
Hukuman untuk menyembelih hewan kurban merupakan sunnah muakkadah bagi Muslim dewasa, sehat mental, dan memiliki kemampuan ekonomi.
Idul Adha berasal dari istilah di dalam bahasa Arab yang terdiri atas dua kata, yakni idul serta adha.
Pada saat yang sama, Idul atau id berasal dari kata dalam bahasa
ada yaudu
Yang berarti pulang atau mengembalikan. Sementara itu, Adha adalah bentuk jamak dari Adhat yang berasal dari kata Udhiyah, dengan makna kurban.
Oleh karena itu, Idul Adha bisa ditafsirkan sebagai saat mempersembahkan korban lagi atau hari raya untuk pengorbankan ternak kurban.
(/Suci Bangun DS)